Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendidikan dan Pengajaran dalam Al-Qur'an Widodo Hami
Madaniyah Vol 11 No 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.329 KB)

Abstract

Pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Terdapat ayat Al-Qur'an yang menyinggung masalah pendidikan dan pengajaran. Kajian tafsir Al-Qur'an mengalami perkembangan yang pesat. Banyak metode dan pendekatan yang digunakan dalam menganalisis al-Qur'an diantaranya semantik. Penelitian ini mengkaji bidang semantik pendidikan dan pengajaran dalam perspektif semantik yang diusung oleh Toshihiko Izutsu. Objek kajian dalam penelitian ini adalah ayat al-Qur’an tentang pendidikan dan pengajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan yang dipraktikkan oleh masyarakat pra-Islam, Islam dan setelah turunnya al-Qur'an mengalami perubahan makna. Pendidikan yang dalam bahasa Arab diterjemahkan tarbiyah dulu diartikan sebagai memelihara atau merawat mengalami perluasan makna meliputi kegiatan pengajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri, keterampilan dan berakhlak mulia. Makna ini mengalami transformasi yang signifikan jika dibandingkan dengan makna pengajaran yang secara historis tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Repetition Style In The Story Of The Prophet Musa A.S. in Balaghah Science Perspective Widodo Hami; Muhammad Subhi Mahmasoni
TASAMUH: Jurnal Studi Islam Vol 14 No 1 (2022): Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Publisher : LPPM IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/tasamuh.v14i1.568

Abstract

Repetition style (uslub tikrar) in the Qur'an has become something that is commonly used when viewed from the point of view of Balaghah science. Tikrar is a style of language in which the meaning to be conveyed can be more perfect and enter the mind and feelings of the reader. Although in the Arabic language and literary tradition there is a phenomenon of bad tikrar types, of course there will never be any defects or disgrace in the language style of the Qur'an. On the other hand, the Qur'an is not poetry and of course for a Muslim is a miracle. The tikar in the story of the prophet Moses has an extraordinary miraculous dimension. The structure of words or sentences in the story of the prophet Musa, although there are many repetitions, turns out to have a beautiful aesthetic that touches the heart for readers who live it seriously and deeply. The dimension of meaning in the story of the story of the prophet Musa also has a very broad meaning, not just an ordinary repetition. The dimensions of the structure of the beautiful wording and the very broad and deep meaning in the story of the story of the prophet Moses are one of the characteristics of the miracles of the Qur'an that are difficult for anyone to match. This research is library research, using the method of documentation. Primary data were taken from books, commentaries and other scientific works on style of al-Qur'an and also the style of repetition in the Qur'an. The primary data was then analyzed descriptively using the style al-Qur'an approach. Keywords: uslub, tikrar, the story of Prophet Musa
Tafsir Atas Poligami Melalui Pendekatan Interdisipliner Widodo Hami
Al-Kauniyah Vol. 3 No. 2 (2022): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.77 KB) | DOI: 10.56874/alkauniyah.v3i2.974

Abstract

Penelitian ini membahas tentang poligami dalam berbagai perspektif. Konsep poligami yang menjadi perbincangan hangat di setiap waktu, di sini akan dipaparkan dari berbagai sudut pandang, di antaranya adalah secara historis, tafsir, fiqih, sosiologi dan senagainya. Metodologi yang digunakan dalam riset ini adalah menggunakan metode kualitatif kepustakaan (library research). Pendekatan yang dipakai adalah interdisipliner dengan menggunakan berbagai sudut pandang disiplin ilmu. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa poligami jika dilihat dari berbagai sudut pandang akan menghasilkan pemahaman yang luas. Sehingga pembaca akan mengambil sikap secara proporsional dan seimbang dengan melihat situasi, kondisi dan berbagai sudut pandang. Kata kunci: poligami, pendekatan interdispilner
Pernikahan Dini Dalam Perspektif Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Nadia Putri Anggreini; Linda Tri Lestari; Widodo Hami
As-Sakinah : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 1 No 2 (2023): As-Sakinah : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : STAI Pelabuhan Ratu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51729/sakinah12301

Abstract

Abstrak Nikah dalam bahasa arab yaitu dham yang berarti berkumpul. Dalam syariat islam, pernikahan bertujuan supaya manusia memiliki keturunan dari keluarga yang sah untuk menuju kehidupan bahagia dunia dan di akhirat berkat cinta kasih dan ridha dari Allah swt. Pada kenyataanya, pernikahan banyak disalah artikan, terutama oleh remaja. Banyak remaja yang usianya masih dibawah 19 tahun menganggap sudah pantas untuk menikah. Padahal, menikah di usia yang masih remaja akan banyak sekali dampak yang ditimbulkan terutama pada perempuan. Pada penelitian yang dilakukan peneliti ini, akan membahas mengenai respon mahasiswa PAI di UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan terhadap maraknya pernikahan dini di Indonesia. Untuk itu, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana respon mahasiswa PAI di UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan terhadap kasus pernikahan dini di Indonesia yang semakin meningkat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Untuk mencari dan mendapatkan data yang objektif dan valid, peneliti memakai metode wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang setuju dengan pernikahan dini dengan alasan karena untuk menjauhi perbuatan zina. Selain itu juga ada beberapa mahasiswa yang kurang setuju dengan pernikahan dini, karena faktor usia yang dirasa belum cukup matang atau dewasa untuk mengurus rumah tangga. Faktor penyebab pernikahan dini diantaranya faktor budaya, faktor hamil diluar nikah, faktor lingkungan, dan faktor dari diri sendiri. Selain itu, dampak yang ditimbulkan diantaranya mental yang belum siap menyebabkan perceraian, resiko melahirkan bagi ibu, dan penyesalan. Kata Kunci: Pernikahan Dini, Faktor Penyebab, Dampak yang Ditimbulkan
PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERUPA PRODUK OLAHAN BERBASIS JAGUNG DI DESA PABUARAN Widodo Hami; Hendri Setyaji; Hamidah
Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service Vol. 1 No. 1 (2023): Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service
Publisher : Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Poverty is a condition where a person cannot fulfill his basic needs in order to lead a more dignified life. Therefore, poverty must be overcome, because if it is not overcome it will be able to interfere with national development. Through the development of a strategy for micro, small and medium enterprises in Pabuaran Village as an effort to fight poverty, one of them is the innovation of making coffee made from corn. Yellow corn is the main commodity in the agriculture of Pabuaran Village. This corn can usually only be processed for animal feed needs because it tastes bland. However, with the right method, technique and formulation, it can now be processed into post-harvest processed products such as corn coffee. Corn coffee innovation is made to change the selling value of corn to be higher so that it can help the economy of the Pabuaran village community. The purpose of writing this journal is to demonstrate the right methods, techniques, and formulations to process innovation the corn into corn coffee with quality that is acceptable to the public. This research is a collaboration between LP2M UIN K.H Abdurrahman Wahid carried out by KKN 53 in 2022 and the Pabuaran Village Government, Bantarbolang District, Pemalang. Keywords: Poverty, Business Development, Corn Coffee
AL-QUR’AN DAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA: Studi Kaidah Tafsir Kitab Qawaid al-Hisan Widodo Hami
Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service Vol. 1 No. 2 (2023): Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service
Publisher : Al-Nizam: Indonesian Journal of Research and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Absttak: This research demonstrates the relationship between the Koran and local Javanese cultural wisdom. By using an interpretive rules approach, this article tries to explore the relevance between local Javanese cultural wisdom and the contents of the Koran. The method used in this research is descriptive analysis. This research resulted in findings that some Javanese traditions are relevant to the instructions of the Koran. By using an approach to the rules of interpretation that was pioneered by Shaykh Abdurrahman in the book Qawaid al-Hisan. Keywords: Local Wisdom, Javanese Culture, Interpretation Rules
RESOLUSI KONFLIK AKIBAT PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR: (PERSPEKTIF HUKUM ISLAM) Risma Istiqomah karisnazen; Agis Yulisertiasih; Widodo Hami
Al-Qawaid : Journal of Islamic Family Law Vol 2 No 1 Desember 2023
Publisher : Al-Qawaid Research Centre of the Department of Islamic Family Law

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses conflict resolution that arises as a result of underage marriage, with a focus on the perspective of Islamic law. Child marriage often involves complex issues such as individual rights, child welfare, and religious norms. This aims to provide a deeper understanding of how to resolve conflicts that arise as a result of underage marriage based on the principles of Islamic law. This research uses a qualitative library research method, which is based on analysis of literature and relevant text sources. The aim is to provide insight and a better understanding of how Islamic law treats the issue of underage marriage, including the minimum age rules, conditions and necessary consent. Thus, this research seeks to provide a better framework and solution in dealing with conflicts related to underage marriage by considering the principles of Islamic law. Based on the research results, it will provide a clearer view of how Islamic law can provide a framework and solution in dealing with conflicts related to underage marriage. This research provides important insight into how to resolve conflicts resulting from underage marriage to serve as a guide for society and the authorities in implementing the principles of Islamic law in the context of underage marriage. Keywords : marriage, conflict, underage, Islamic law.
PERNIKAHAN MELALUI MEDIA ONLINE DALAM PERSPEKTIF FIQH MUNAKAHAT DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN nuny rizqi amalia; Ananda Eka Oktaviani Putri; Widodo Hami
Al-Qawaid : Journal of Islamic Family Law Vol 2 No 2 Juli 2024
Publisher : Al-Qawaid Research Centre of the Department of Islamic Family Law

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurang pemahaman masyarakat mengenai hukum dan tata cara pernikahan online dapat memicu konflik atau kontroversi oleh karenanya dibutuhkan pembahasan yang mendalam mengenai permasalahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan studi pustaka dan penjelasan dengan deskriptif analisis. Tujuan penelitian; (1) pandangan pernikahan online munurut ulama fiqh, (2) pandangan pernikahan online menurut undang-undang, (3) tata cara akad nikah, dan (4) tata cara akad nikah oline. Hasil penelitian; (1) sebagian ulam membolehkan dan sebagian ulama melarang pernikahan online, (2) perkawinan sah apabila mengikuti peraturan pada agama yang dianutnya (pasal 2 ayat 1 UU Nomor 1 tahun 1974) (3) duduk bersama, mmeriksa saksi, doa, izin dari mempelai wanita, proses ijab dan qabul, pengucapan Ta’liq Thalaq, penandatangan berkas, dan penyerahan mahar (4) ungkapan atau tindakan yang pertama kali diucapkan oleh pihak perempuan (ijab) kemudian dijawab oleh pihak laki-laki sebagai tanda persetujuan dan kesediaan mereka untuk melanjutkan ikatan pernikahan (qabul) melalui sambungan suara dan video daring dengan dua tempat yang berbeda dan minimal dua saksi.