Nurunnisa Nurunnisa
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) PADA BUDIDAYA CABAI DI KECAMATAN RANCABUNGUR Nurunnisa Nurunnisa; Dedy Kusnadi; Harniati Harniati
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.533 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.112

Abstract

Petani cabai di Kecamatan Rancabungur dalam proses budidayanya cenderung masih menggunakan bahan kimia untuk membantu mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Selain itu petani baru menerapkan bahan organik 55,76%. Karena mayoritas petani dalam proses budidayanya menginginkan bahan-bahan yang praktis atau instan dan baru 30% petani yang menerapkan PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi teknologi PGPR pada budidaya cabai, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi teknologi PGPR serta menentukan model dan strategi untuk meningkatkan implementasi teknologi PGPR pada petani cabai. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan (April - Juli 2020) di Kecamatan Rancabungur. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 33 orang. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian mengenai implementasi teknologi PGPR berdsarkan analisis deskriptrif secara umum termasuk kedalam kategori sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi teknologi PGPR pada budidaya cabai di Kecamatan Rancabungur yaitu pendidikan formal, peran penyuluh dan keuntungan relatif. Model strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan implementasi tenologi PGPR adalah dengan mendorong petani untuk melakukan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan, melakukan penyebaran informasi kepada petani melalui berbagai macam media penyuluhan dan memfasilitasi petani dalam meningkatkan pendidikan non formal atau pelatihan seperti kegiatan penyuluhan agar dapat menguasi teknologi PGPR.