Batimetri mempunyai peran penting dalam perencanaan wilayah pesisir sehingga pemetaan batimetri dangkal sangat diperlukan. Penginderaan jauh merupakan salah satu metode yang efisien, mudah dan murah untuk pemetaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kanal-kanal terbaik pada Landsat 8 OLI untuk memetakan batimetri dan kedalaman optimum yang dapat dipetakan sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam memanfaatkan data penginderaan jauh untuk pemetaan tersebut. Lokasi kajian dilakukan di pulau Putri, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Analisis regresi linear menunjukkan kanal tunggal terbaik untuk pemetaan batimetri adalah kanal hijau (kanal 3), diikuti oleh kanal merah (kanal 4) dan kanal inframerah dekat (kanal 5). Namun pemetaan batimetri dengan kombinasi kanal menghasilkan koefisien determinasi yang lebih baik. Analisis best subset menunjukkan pemetaan batimetri pada kedalaman 0 – 20 m menggunakan kanal 2, 3, 5, dan 6 dengan koefisien determinasi (R2) 85,4%; kedalaman 0 – 25 m menggunakan kanal 1, 3, 5, 6, dan 7 dengan R2 75%; dan pemetaan kedalaman 0 – 50 m menggunakan kanal 1, 3, dan 4 dengan R2 49,1%. Hasil pemetaan batimetri menggunakan Landsat 8 OLI secara umum lebih efektif dan mempunyai akurasi tinggi pada kedalaman 0 – 20 m dan semakin berkurang kemampuannya pada kondisi perairan yang semakin dalam.Kata kunci: Batimetri, Landsat 8 OLI, kanal, algoritma. Bathymetry has an important role in planning coastal areas so that mapping of shallow bathymetry is needed. Remote sensing is one of the efficient, easy and inexpensive methods for mapping. This study aims to analyze the best channels in Landsat 8 OLI for mapping bathymetry and optimum depth that can be mapped so that it can be used as a reference in utilizing remote sensing data for mapping. The location of the study was conducted on the Putri island, Batam City, Riau Islands Province. Linear regression analysis shows the best single channel for bathymetry mapping is the green channel (channel 3), followed by the red channel (channel 4) and the near infrared channel (channel 5). But bathymetry mapping with channel combinations produces a better coefficient of determination. Best subset analysis shows bathymetry mapping at depths of 0-20 m using channels 2, 3, 5, and 6 with a coefficient of determination (R2) of 85.4%; depth of 0 - 25 m using channels 1, 3, 5, 6, and 7 with R2 75%; and mapping depth 0 - 50 m using channels 1, 3, and 4 with R2 49.1%. The results of bathymetry mapping using Landsat 8 OLI are generally more effective and have a high accuracy at a depth of 0-20 m and are increasingly reduced in conditions of deeper water conditions. Keywords: Bathymetry, Landsat 8 OLI, Band, Algorithm