Tatang Patmawidjaya
Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Jln Diponegoro No 57, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLA ANOMALI BOUGUER DAN ANOMALI MAGNET DAN KAITANNYA DENGAN PROSPEK SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI DI PULAU LAUT, PULAU SEBUKU DAN SELAT SEBUKU, KALIMANTAN SELATAN Subagio Subagio; Tatang Patmawidjaya
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 11, No 3 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1488.094 KB) | DOI: 10.32693/jgk.11.3.2013.236

Abstract

Anomali Bouguer Pulau Laut, Pulau Sebuku, dan Selat Sebuku dapat dikelompokkan menjadi dua wilayah anomali meliputi anomali berpola melingkar dengan kisaran nilai dari 40 hingga 64 mGal, dan anomali berpola lurus dengan kisaran nilai 40 hingga 50 mGal. Anomali magnet di daerah ini bervariasi dari -700 hingga 1600 nT, membentuk pola tinggian dan rendahan. Anomali Bouguer berpola melingkar dengan kisaran nilai 45-64 mGal mencerminkan batuan ultrabasa yang relatif mendekati permukaan. Batuan ultrabasa yang tersingkap di permukaan dicirikan oleh anomali magnet tinggi. Anomali Bouguer berpola kontur lurus sejajar menunjukkan sesar naik maupun sesar turun yang terdapat di daerah tersebut. Sesar naik yang berkembang di daerah penelitian umumnya terdapat di Pegunungan Meratus yang mempunyai mendala geologi sama. Anomali Bouguer dan anomali magnet rendah mencerminkan cekungan sedimen. yang diakibatkan oleh adanya gaya tarikan yang pernah ada. Batuan terobosan yang dijumpai, diduga terbentuk bersamaan dengan periode gaya tarikan ini. Serangkaian proses tektonik yang hasilnya terekam pada anomali Bouguer, anomali magnet, dan singkapan batuan memberi implikasi kemungkinan terdapatnya sumber daya energi dan mineral di daerah penelitian. Mineralisasi logam diperkirakan dapat dijumpai di sekitar daerah terobosan. Bijih besi, nikel, dan kromit kemungkinan terdapat di daerah ultra-mafik, sedangkan batubara di daerah cekungan sedimen. Kata kunci : Anomali Bouguer, anomali magnet, sumber daya energi dan mineral, sesar naik dan sesar turun. Bouguer anomaly of the Laut Island, Sebuku Island, and The Sebuku Strait can be grouped into two anomaly groups covering the circular pattern anomaly with range from 40 to 64 mGals, and the straight pattern with range of values from 40 to 50 mGals. The range of magnetic anomalies in the study area area from -700 to 1600 nT, forming high and low anomay patterns. The circular pattern of the Bouguer anomalies with range from 45 to 64 mGals reflects that the ultramafic rocks relatively close to the surface, while exposed ultrabasic rocks are indicated by high magnetic anomalies. Paralled pattern contour of Bouguer anomaly show a thrust faults and normal faults in this area. Thrust faults of commonly develop in Meratus Mountaint that has the same geological setting. The low Bouguer and magnetic anomalies reflect a sedimentary basin caused by previous tensional force. The intrusion rocks found in the study area suggest to be formed together with this tensional force period. A series of tectonic events recorded in Bougue anomaly, magnetic anomaly, and out crops gave the implication the possibility the present of energy and mineral resources in the study area. Metal mineralization suggests to be found in the intrusion area. Irons, nickels and chromites supposed can be found in the ulta-mafic area, while coal can be found in the sedimentary basin. Keywords : Bouguer anomalies, magnetic anomalies, energy and mineral resources, thrust and normal faults.
PENELITIAN GAYABERAT DAN GEOMAGNIT KEPULAUAN ARU, CEKUNGAN WOKAM Tatang Patmawidjaya; Subagio Subagio
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1278.822 KB) | DOI: 10.32693/jgk.12.1.2014.241

Abstract

Paparan Arafura di bagian selatan Kepulauan Aru merupakan depresi Lempeng Indo-Australia yang ditunjukkan oleh anomali gayaberat dan geomagnet tinggi. Sedangkan depresi di bagian utara yang tertahan Palung Aru diperlihatkan oleh anomali gayaberat tinggi dan anomali geomagnet rendah. Anomali ini diduga sebagai penebalan batuan metamorf yang mengalami pangangkatan sebagai alas cekungan Wokam. Analisis data gayaberat dan geomagnet mengindikasikan penurunan cekungan ini ke arah utara. Penurunan anomali gayaberat ke arah Pulau Wokam yang berarah baratdaya-timurlaut di selatan dan baratlaut-tenggara di daerah utara ditafsirkan sebagai struktur sesar. Hal ini dicirikan oleh arah sungai atau selat sebagai pemisah pulau-pulau di Kepulauan Aru. Anomali gayaberat residual mengindikasikan cekungan dan punggungan berarah baratdaya-timurlaut yang membentuk antiklin dan sinklin. Sesar dan lipatan ini menerus sebagai struktur geologi dangkal bawah permukaan. Berdasarkan pemodelan gayaberat dan geomagnet dapat dikatakan bahwa Cekungan Wokam cenderung menurun ke arah utara akibat sesar normal. Kata Kunci : gayaberat, geomagnet, pemodelan geologi, Cekungan Wokam Arafura Shelf in the southern part of the Aru Islands is a depression of the Indo-Australian crust at the south that indicated by high gravity and geomagnetic anomalies. While the northern depression blocked by the Aru Trough indicated by high gravity anomaly and low geomagnetic anomaly. These anomalies presumed as a thickening of the metamorphic rocks due to uplifting and acting as the basement of Wokam Basin. Gravity and geomagnetic analyses indicate a northward subsidence of the basin. The decreasing of the southwest–northeast gravity anomaly in the south and the northwest-southeast in the north, interpreted as a fault. It this characterized by the river direction or strait as islands separation in Aru Archipilagoes. Residual gravity anomaly indicates a southwest-northeast basin and ridge form anticline and syncline. These faults and folds are continuous as the shallow subsurface geological structures. On the base gravity and geomagnetic models, it can be concluded that Wokam Basin tends to subside northward as the result of a normal fault. Keywords: gravity, geomagnetic, geological models, Wokam Basin