Nurjaya Nurjaya
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN KESIAPAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Nurjaya Nurjaya; Subriah Subriah
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1629

Abstract

ABSTRAK Hubungan antara Tingkat Pengetahuan ibu Hamil Trimester III Tentang Persiapan Persalinan dengan Kesiapan dalam Menghadapi Persalinan (Nurjaya, Subriah). Upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, meningkatkan status gizi masyarakat serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan. Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif dan rehabilitatif. Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan pada ibu hamil, pertolongan persalinan, masa nifas oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi, pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu Primigravida trimester III tentang persiapan persalinan dengan kesiapan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar.Jenis penelitian Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional, populasi target pada penelitian ini adalah semua ibu hamil di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar Periode 1 Januari sampai 31 Desember 2017.  Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang berkunjung/memeriksakan kehamilannya pada trimester III di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling Alat yang digunakan berupa kuesioner atau angket yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan dan kesiapan dalam menghadapi persalinan.Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder melalui rekam medik untuk melengkapi data penelitian. Analisa data dengan analisis univariat, bivariate menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan primigravida trimester III yang berpengetahuan baik sebanyak 11 primigravida (25,6%) dan semuanya memiliki kesiapan yang baim dalam menghadapi persalinan, sedangkan yang berpengetahuan cukup tentang persiapan persalinan sebanyak 32 primigravida (74,4%) dari 32 primigravida sebanyak 30 primgravida memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi persalinan, dan sebanyak 2 primigravida (4,7%) memiliki kesiapan yang kurang dalam menghadapi persalinan. hasil analisis Chi-squaredengan CI 95% menunjukkan  p-value 0,549 (P >0,05). Hasil ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan dengan kesiapan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar.  Kata Kunci : Trimester III, Persiapan Persalinan. Abstract Relationship between Knowledge Level of Trimester III Pregnant Women Regarding Labor Preparation with Readiness in Facing Labor (Nurjaya, Subriah).Efforts to reduce maternal, infant and under-five mortality, improve community nutrition status and prevent and control infectious diseases are still the main priorities in national health development. To improve the health status of mothers, health centers and their networks and referral hospitals carry out various health efforts, both promotive, preventive and curative and rehabilitative. These efforts include health services for pregnant women, childbirth assistance, postpartum period by health workers, management of complications, family planning services and reproductive health. Every pregnant woman is expected to be able to carry out her pregnancy healthily, deliver safely and give birth to a healthy baby.Research type Analytical Survey with Cross Sectional design, target population are all pregnant women at Cendrawasih Health Center. The sample in this study were mothers who visited / examined their pregnancies in the third trimester in Cendrawasih Health Center as many as 43 people. The sampling technique used was purposive sampling. The tool used is a questionnaire or questionnaire. Data analysis with univariate analysis, bivariate using chi square test.The results showed that third trimester primigravida were well-informed as many as 11 primigravidas (25.6%) and all had good readiness in facing labor, while those with sufficient knowledge about labor preparation were 32 primigravidas (74.4%) of 32 primigravidas as many as 30 primgravidas have good readiness in facing labor, and as many as 2 primigravidas (4.7%) have less readiness in facing labor. Chi-squared analysis results with 95% CI showed p-value 1,000 (P> 0.05). These results indicate there is no relationship between the level of knowledge of primigravida trimester III about labor preparation with readiness in facing labor at Cendrawasih Health Center, Makassar City.Keywords: Trimester III, Preparation for Labor.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DENGAN DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PMB BIDAN “N” DI KABUPATEN GOWA Nurjaya Nurjaya; Suriani Suriani; Subriah Subriah; Hardianti Hardianti
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i1.1462

Abstract

ABSTRAK Deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan  secara dini sehingga dapat diketahui atau segera mendapatkan pengobatan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas  angka kematian ibu dan bayi (WHO, 2018). Pengetahuan mengenai metode deteksi dini tanda bahaya kehamilan dapat meningkatkan kesadaran ibu hamil khususnya primigravida untuk dapat mendeteksi deteksi dini tanda bahaya kehamilan agar mampu mendeteksi adanya tanda bahaya pada kehamilan. Selain itu seseorang juga memerlukan motivasi, yaitu dorongan yg positif baik itu berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Dengan metode yang digunakan melalui kuesioner dan dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida yang datang memeriksakan kehamilannya di PMB Bidan “N” Kabupaten Gowa. Desain penelitian menggunakan teknik Non Probability sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik chi-square, dengan tingkat kepercayaan α=0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi pengetahuan dengan daeteksi dini tanda bahaya kehamilan trimester I p=0,015 (p<0,05) dengan nilai koefisien (Phi=0,365), pengetahuan dengan daeteksi dini tanda bahaya kehamilan trimester II p=0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien (Phi=1,000), pengetahuan dengan daeteksi dini tanda bahaya kehamilan trimester III p=0,012 (p<0,05) dengan nilai koefisien (Phi=0,548). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan deteksi dini tanda bahaya kehamilan. Oleh karena itu, diharapkan pendidik meningkatkan perannya dalam menyampaikan pengetahuan tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan secara menarik sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengaplikasikannya. Kata kunci  : Deteksi Dini, Pengetahuan, Primigravida, Tanda Bahaya Kehamilan ABSTRACTEarly detection aims to identify the danger signs of pregnancy early so that it can be identified or immediately get treatment to reduce maternal and neonatal mortality morbidity and mortality (WHO, 2018). Knowledge of the methods of early detection of pregnancy danger can increase the awareness of pregnant women, especially primigravidas, to be able to detect early detection of pregnancy danger signs to be able to detect any danger signs in pregnancy. In addition, someone also needs motivation, which is positive encouragement both from themselves and others. With the method used through a questionnaire and with a cross sectional design.The subjects of this study were all primigravida pregnant women who came to have their pregnancies examined at the PMB Midwife "N" in Gowa Regency. The research design uses a Non Probability sampling technique. The statistical analysis used in this study was the chi-square statistic, with a confidence level of α = 0.05The results of the study revealed that the significance value of the knowledge by early detection of first trimester pregnancy danger p = 0.015 (p <0.05) with a coefficient (Phi = 0.365), knowledge by early detection of the second trimester pregnancy danger p = 0,000 (p <0 , 05) with a coefficient (Phi = 1,000), knowledge by early detection of third trimester pregnancy danger p = 0.012 (p <0.05) with a coefficient value (Phi = 0.548). So that it can be concluded that there is a relationship between knowledge and early detection of danger signs of pregnancy. Therefore, educators are expected to increase their role in conveying knowledge about early detection of pregnancy danger signs in an interesting manner so as to be able to increase their knowledge and skills in applying it. Keywords: Early Detection Knowledge, , Primigravida Pregnant Women, Pregnancy Hazard Signs
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Nurjaya Nurjaya; Djuhadiah Saadong; Subriah Subriah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1416

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang :  IMD sangat bermanfaat bukan hanya bagi bayi yang baru lahir tetapi juga bagi ibu yang melakukan IMD. Jika bayi berada dalam dekapan ibu, maka bayi tersebut dengan sendirinya merangkak ke payudara ibu dan akan mulai menghisap puting susu ibunya. Data menunjukkan bahwa di Indonesia, persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan masih rendah yaitu sebesar 38%. Angka tersebut masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Oman (85%), Srilangka (75%), Filipina (54%), dan Turki (54%)(SDKI 2017). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi penerapan inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tahun 2018..Jenis penelitian ini: Penelitian ini menggunakan desain case control study. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru. Pengambilan sampel dilakukan dengan Consecutive Sampling yaitu dengan perbandingan 1 : 2 yang dibutuhkan adalah 30 kasus dan 60 kontrol.. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembaran kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji Regresi Berganda LogistikHasil penelitian : Ada pengaruh pengetahuan ( OR = 5,5), peran bidan/penolong persalinan (OR = 12,571), dukungan dari suami ( OR = 3,3) terhadap penerapan inisiasi menyusu dini dan Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa variabel peran bidan/penolong persalinan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penerapan inisiasi menyusu dini dengan nilai Wald sebesar 13 dan signifikansi sebesar 0,010.Kesimpulan : Terdapat pengaruh pengetahuan, peran bidan/penolong persalinan , dukungan dari suami terhadap penerapan inisiasi menyusu dini, dan variable peran bidan/penolong persalinan yang paling berpengaruh terhadap penerapan inisiasi menyusu dini. Kata Kunci: Penerapan Inisiasi Menyusu DiniABSTRACT Background: IMD is very beneficial not only for newborns but also for mothers who do IMD. If the baby is in the mother's arms, the baby naturally crawls into the mother's breast and will start sucking her mother's nipples. Data shows that in Indonesia, the percentage of breastfeeding in the first 1 hour after the baby is born is still low at 38%. This figure is far behind when compared to other developing countries such as Oman (85%), Sri Lanka (75%), the Philippines (54%), and Turkey (54%) (IDHS 2017) . Therefore the purpose of the research This is to find out the factors that influence the application of early breastfeeding initiation in the working area of the Jumpandang Baru Makassar Health Center in 2018 ..Type of research: This study uses a case control study design. The population in this study were all mothers who gave birth in the Working Area of the Jumpandang Baru Health Center. Sampling was done by Consecutive Sampling, which is a ratio of 1: 2. It takes 30 cases and 60 controls. Data collection is done using a questionnaire sheet. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate using the Multiple Logistic Regression testResults: There was influence of knowledge (OR = 5,5), role of midwife / birth attendant (OR = 13), support from husband (OR = 3,3) on the application of early breastfeeding initiation and multivariate test results showed that the role of midwives / birth attendants was a factor the most influential on the application of early breastfeeding initiation with a Wald value of 12,956 and a significance of 0.010.Conclusion: There is an influence of knowledge, the role of midwives / birth attendants, support from husbands on the application of early breastfeeding initiation, and the role variables of midwives / birth attendants who most influence the application of early breastfeeding initiation. Keywords: Application of Early Breastfeeding Initiation