This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geografi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI FISIK PESISIR PANTAI WISATA BAHARI KELURAHAN TELUK KABUNG SELATAN KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Ilhamdi Bagus Perdana; yurni suasti; ahyuni aziz
JURNAL GEOGRAFI Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.7 KB) | DOI: 10.24036/geografi/vol5-iss2/21

Abstract

This study aims to (1) Knowing the physical potential supporters South Teluk Kabung Village nautical tourism attractions. (2) Identify the availability of accessibility South Teluk Kabung Village. (3) Identify the availability of means of support South Teluk Kabung Village nautical tourism. (4) Identify the development of marine tourism attraction in South Teluk Kabung Village. This research is quantitative descriptive, using the techniques of data collection by observation and documentation, as well as using data from institutions Loka Resources Research and Coastal Vulnerability "LPSDKP". The population in this study is the coastal area South Teluk Kabung Village, sampling technique in this research is purposive sampling by taking nine locations scattered South Teluk Kabung Village sample, the sample in this study is a landform marine and alluvial landform. This study found that: (1) Physical potential South Teluk Kabung Village coast consists of wide beach is 9-18 meters measured from the low water mark to the high water mark, the shape of the beach is a sandy beach, reef conditions found in living keadan, dominant land cover is a shrub and palm trees, beach slope of 0.8% -1.45% by criteria flat beach, ocean depths of 5-40 meters, flow velocity 8:12 to 9:33 m / sec, (2) accessibility lower classification with a score of 16, (3) a means moderate classification travel with a score of 5, (4) Things to suite developed marine tourism in coastal areas South Teluk Kabung Village is camping, recreation, snorkeling and diving.
PERKEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA m roli; ahyuni aziz; fitriana Syahar
JURNAL GEOGRAFI Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.912 KB) | DOI: 10.24036/geografi/vol5-iss2/25

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perkembangan objek wisata di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tujuan penelitian ini untuk melihat perkembangan objek wisata di Kabupaten Lima Puluh Kota sesuai dengan Teori Butler tahun 1980 dari Model Tourism Area Life Cycle ( TALC) Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah objek wisata andalan Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu Objek Wisata Lembah Harau, Objek Wisata Batang Tabik, Objek Wisata Pusako Rumah Gadang, dan Objek Wisata Kapalo Banda. Jenis analisi data yang digunakan adalah analisis data sekunder (ADS) dan Scoring Model dari Gunn dan Model TALC sebagai alat ukur dalam penelitian yaitu perkembangan objek wisata ditahap Eksplorasi (exploration), Tahap keterlibatan (involvemento), Tahap Pengembangan (development), Tahap Konsolidasi (Consolidation), Tahap kestabilan (stagnation), Tahap penurunan kualitas (decline), dan Tahap peremajaan kembali (rejuvenate). Data yang diolah yaitu data sekunder yang didapatkan dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil temuan peneliti diperoleh: 1) Tahap perkembangan objek wisata ditinjau dari aspek jumlah kunjungan dan sarana prasarana yaitu a) Objek Wisata Lembah Harau berada di Tahap Kestabilan (Stagnation), b) Objek Wisata Batang Tabik berada pada Tahap Konsolidasi (Consolidation), c) Objek Wisata Pusako Rumah Gadang berada pada Tahap Penurunan Kualitas ( Decline), d) Objek Wisata Kapalo Banda berada pada Tahap Keterlibatan (Involvement). 2) Jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2007 sampai 2014 terbanyak terjadi di Objek Wisata Lembah Harau 1.023.617 jiwa dan perkembangan sarana prasarana dengan skor 4,8, Objek Wisata Kapalo Banda 499.612 jiwa dan perkembangan sarana prasarana dengan skor 2,2, Objek Wisata Batang Tabik 447.096 jiwa dan perkembangan sarana prasarana dengan skor 3,2 , Objek Wisata Pusako Rumah Gadang 9.708 dan perkembangan sarana prasarana dengan skor 4. Dapat disimpulkan perkembangan objek wisata di Kabupaten Lima Puluh Kota masih butuh perhatian khusus seperti kegiatan pemberdayaan SDM yang berkualis agar pengelolaan terlaksana dengan baik serta pemeliharaan sarana prasarana agar objek wisata tersebut dapat berkontribusi terhadap pembangunan daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, baik bagi pemerintah maupun masyarakat