Husnul Hatimah
IKIP Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Ion Hg(II) Terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Cu(II) Terkatalisis TiO2 dalam Limbah Cair Industri Kerajinan Perak di Desa Ungga Kec. Praya Lombok Tengah Husnul Hatimah
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 6, No 1 (2018): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.318 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v6i1.1602

Abstract

In this study a study of the effect of TiO2 photocatalysts and Hg (II) ions in thewastewater of the silver industry in Ungga Village, Kec. PrayaKab. CentralLombok to the effectiveness of Cu (II) photoreduction which is catalyzed byTiO2. The photoreduction process is carried out by irradiating liquid wastecontaining Cu (II) and Hg (II) ions without or by adding TiO2 photocatalystpowder in a closed reactor equipped with UV light. The condition of thephotoreduction process is 50 mL of silver waste containing Cu (II) and Hg (II)with a reaction time of 24 hours and a mass of TiO2 20 mg at 10 ppm Cu (II) ionconcentration. Photoreduction results are determined based on the difference inthe concentration of Cu (II) ions with the concentration of residual Cu (II) ionsin silver waste without the addition of TiO2 photocatalysts. Furthermore, thedata obtained compared to the results of Cu (II) photoreduction catalyzed bypure TiO2 laboratory scale. The amount of metal in the mixture was determinedby the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method. The results showedthat in silver handicrafts containing Cu (II) and Hg (II) ions the addition of TiO2can increase the effectiveness of Cu (II) photoreduction from 6.57% to 33.38%,which begins with the adsorption process. Hg (II) in silver handicraft wastecauses inter-metal reduction competition so that it can reduce the effectiveness ofCu (II) ion photoreduction catalyzed by TiO2 by 9.84% when compared to thepercentage of Cu (II) ion Ti2O scale scale laboratory testing.
Pengembangan Perangkat Pembelajaranberbasis Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Kimia Siswa Suryati Suryati; Husnul Hatimah
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 3, No 1 (2015): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.058 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v3i1.671

Abstract

Termokimia merupakan salah satu materi kimia SMA yang sulit dipahami oleh siswa. Hal tersebut disebabkan karena dalam materi tersebut terdapat konsep-konsep dan teori-teori serta dibutuhkan pembuktian dalam suatu percobaan. Materi termokimia merupakan materi yang tersusun dari konsep-konsep abstrak, melibatkan perhitungan matematika, dan saling berkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Perlu kemampuan berpikir kritis untuk membelajarkan materi termokimia ini, hal ini disebabkan materinya banyak membutuhkan praktikum. Berpikir kritis siswa ini umumnya terlihat pada saat proses praktikum  yaitu mulai dari kemampuan siswa dalam menganalisis masalah-masalah kontekstual sampai kemampuan siswa menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang dilakukan. Sesuai dengan kurikulum 2013 kemampuan berpikir kritis siswa perlu dikembangkan dengan mengubah pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pembelajaran yang mampu memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa  melalui langkah-langkah dalam pendekatan pembelajaran Inkuiri. Di samping itu pendekatan inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan inkuiri terbimbing yang layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis kimia siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Buku Guru serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan instrumen tes kemampuan berpikir kritis kimia siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan rancangan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu: (1) tahap define, (2) tahap design, (3) tahap develop, dan (4) tahap disseminate. Penelitian ini tidak sampai pada tahap disseminate dengan beberapa penyesuaian berdasarkan kebutuhan pengembangan. Hasil pengembangan divalidasi oleh tiga validator ahli yaitu tiga orang dosen yang mengajar pada program studi pendidikan kimia dan satu validator praktisi yaitu guru kimia serta  ujicoba kepada 10 orang siswa di SMAN 7 Mataram dengan menggunakan instrumen berupa angket. Data kuantitatif hasil validasi dianalisis dengan rumus persentase dan data kualitatif berupa tanggapan dan saran perbaikan dari validator dan siswa yang digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan revisi terhadap perangkat yang dikembangkan. Berdasarkan hasil validasi dari uji ahli terhadap perangkat pembelajaran hasil pengembangan berupa LKS dan Buku Guru diperoleh persentase rata-rata dari dosen  95%, dan guru kimia 95% serta ujicoba pada siswa 87%. Untuk validasi instrumen tes evaluas kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh persentase rata-rata dari dosen  97%, dan dari guru kimia 98%. Kesimpulannya perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat valid dan layak untuk digunakan.
Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas (Ananas Comocus) Sebagai Sumber Asam Oksalat Untuk Meningkatkan Efektivitas Fotoreduksi Ion Cu(Ii) Terkatalisis Tio2 Husnul Hatimah; Suryati Suryati
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 1, No 2 (2013): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.17 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v1i2.635

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan kajian pengaruh penambahan fotokatalis TiO2 dan Asam oksalat yang bersumber dari kulit nanas pada pH dan konsentrasi yang bervariasi, terhadap efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) yang terkatalisis oleh TiO2. Proses fotoreduksi dilakukan dengan cara menyinari campuran yang terdiri dari larutan ion Cu(II) dan serbuk fotokatalis TiO2 tanpa maupun dengan adanya Asam oksalat dalam reaktor tertutup yang dilengkapi dengan lampu UV disertai pengadukan. Kondisi proses fotoreduksi adalah 50 mL larutan ion Cu(II) 10 ppm (0.157 mmol/L) dan Asam oksalat dengan konsentrasi  yang bervariasi, dan TiO2 seberat 20 mg, dengan waktu reaksi selama 24 jam. Hasil fotoreduksi ditentukan berdasarkan selisih konsentrasi ion Cu(II) awal dengan konsentrasi ion Cu(II) sisa dalam larutan setelah proses fotoreduksi yang ditentukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TiO2 dapat meningkatkan efektivitas fotoreduksi ion Cu(II) dari 9,03% menjadi 43,22%, yang diawali dengan proses adsorpsi. Adanya asam oksalat pada kulit nanas dapat meningkatkan fotoreduksi ion Cu(II) yang relatif tinggi karena asam oksalat dapat mencegah rekombinasi elektron dengan radikal OH, sehingga proses fotoreduksi Cu(II) dapat berjalan dengan optimal karena jumlah elektron yang tersedia relatif banyak. Pada pH yang bervariasi penambahan asam oksalat pada kulit nanas memberikan trend fotoreduksi ion Cu(II) yang sama dengan trend fotoreduksi ion Cu(II) tanpa adanya asam oksalat pada kulit nanas. Trend tersebut menunjukkan bahwa kenaikan pH 1 sampai 7 dapat meningkatkan fotoreduksi ion Cu(II), dan semua ion Cu(II) hilang dari larutan pada pH lebih tinggi dari 8 karena terbentuknya endapan Cu(OH)2. Fenomena ini berhubungan dengan spesiasi ion Cu(II), asam oksalat pada kulit nanas, dan  permukaan  fotokatalis  TiO2
Efektivitas Penggunaan Biji Kelor (Moringa Oleífera, Lam) Sebagai Koagulan Untuk Menurunkan Kadar TDS dan TSS Dalam Limbah Laundry Ahsanul Hak; Yeti Kurniasih; Husnul Hatimah
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 6, No 2 (2018): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.292 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v6i2.1604

Abstract

Laundry waste contains detergent which can cause water pollution because itcontains various kinds of substances that can affect various waterparameters, especially such as TDS (total dissolved solids) and TSS (totalsuspended solids). To reduce these parameters is done by the coagulationprocess which is adding moringa seed powder as coagulant. Moringa seedscan work as a coagulant because they contain an active substance, 4-alfa-4-rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate. The coagulation process was carried outby varying several coagulation parameters such as the size of the coagulantpowder (Al (80-100mesh) and A2 (100mesh), stirring speed (slow, medium,and fast), settling time (15, 45 and 75 minutes) and mass ratio to samplevolume (100 mg against 100, 150 and 200 mL) .The samples used in thecoagulation process were taken by grab sampling technique and thedetermination of TDS and TSS levels was carried out by the gravimetricmethod. The data showed the size of moringa seed powder coagulant, stirringspeed, settling time and coagulant mass ratio with sample volume influencethe% decrease in TDS and TSS levels, optimum conditions on coagulantpowder size> 100 mesh, moderate stirring speed, 15 minute deposition timeand coagulant mass ratio to sample volume 1: 1 ( mg / L), where% decreasein TDS is 74.07% from 270000 mg / L to 70000 mg / L and TSS of 82.14%from 56000 mg / L to 10000 mg / L.