Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENILAIAN TINGKAT RISIKO TANAH LONGSOR PADA PENGGALAN LAHAN DAS BOMPON MAGELANG JAWA TENGAH Fakhrul Walad; Triyatno Triyatno
JURNAL GEOGRAFI Vol 7 No 2 (2018): Penelitian DAS Bompon
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.094 KB) | DOI: 10.24036/geografi/vol7-iss2/369

Abstract

Daerah aliran sungai Bompon merupakan daerah aliran sungai yang memiliki karateristik bentang lahan yang unik dengan tingkat potensi longsor yang tinggi. Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana alam tanah longsor, maka perlu disediakan kajian tingkat risiko tanah longsor. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan penilaian resiko tanah longsor dengan skala lokal pada satu penggal lahan di unit terkecil DAS Bompon. Motode yang digunakan dalam penilaian tingkat risiko tanah longsor adalah metode transek dan survey dengan melakukan profiling pada titik-titik pengamatan lereng longsoran pada satu penggalan lahan. Terdapat enam titik profiling terdistribusi yang dianggap dapat mewakili seluruh seluruh wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bahaya longsor paling tinggi terdapat di titik dua, kerentanan tanah longsor terdapat pada titik tiga dan elemen berisiko resiko terdapat pada titik tiga. Integrasi ke-tiga data tersebut menghasilkan nilai tingkat resiko tinggi pada sampel tiga.
DINAMIKA LAHAN TERBANGUN DAN VEGETASI PERKOTAAN TERHADAP FENOMENA IKLIM MIKRO UHI (URBAN HEAT ISLAND) (Studi Kasus Kota Solok Tahun 1997-2018) Fakhrul Walad; Endah Purwaningsih
JURNAL BUANA Vol 3 No 4 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1378.477 KB) | DOI: 10.24036/student.v3i4.481

Abstract

Kota Solok merupakan daerah yang strategis dan memiliki peran sentral dalam menunjang perekonomian masyarakat perkotaan. Tingginya peningkatan jumlah penduduk, aktivitas penduduk dan perubahan tutupan lahan di perkotaan menyebabkan eksistensi lahan bervegetasi menjadi berkurang dan lahan terbangun menjadi bertambah. Dinamika lahan ini akan mempengaruhi iklim mikro suatu daerah yang berdampak pada naiknya suhu pada suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika lahan terbangun dan vegetasi perkotaan dan mengetahui seberapa kuat pengaruh perubahan lahan terbangun dan vegetasi perkotaan terhadap naiknya suhu perkotaan. Metode yang digunakan untuk transformasi citra dalam penelitian ini yaitu NDBI (Normalized Different Built-up Index), NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan LST (Land Surface Temperature). Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa keberadaan lahan terbangun mempengaruhi suhu permukaan. Hubungan variabel X terhadap Y pada tahun 1997 menunjukkan adanya hubungan yang kuat yakni nilai R Square yang diperoleh untuk persamaan tahun 1997 yaitu 0,888, tahun 2008 sebesar 0,801 dan tahun 2018 sebesar 0,805. Nilai R Square hasil regresi linear antara kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan tahun 1997 yaitu 0,736, tahun 2008 sebesar 0,772 dan tahun 2018 sebesar 0,779. Fenomena pulau bahang (urban heat island) terjadi di Kota Solok dibuktikan dengan suhu permukaan rata-rata yang turun dari daerah pusat kota ke pinggiran kota.
DINAMIKA LAHAN TERBANGUN DAN VEGETASI PERKOTAAN TERHADAP FENOMENA IKLIM MIKRO UHI (URBAN HEAT ISLAND) (Studi Kasus Kota Solok Tahun 1997-2018) Fakhrul Walad; Endah Purwaningsih
JURNAL BUANA Vol 3 No 4 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v3i4.481

Abstract

Kota Solok merupakan daerah yang strategis dan memiliki peran sentral dalam menunjang perekonomian masyarakat perkotaan. Tingginya peningkatan jumlah penduduk, aktivitas penduduk dan perubahan tutupan lahan di perkotaan menyebabkan eksistensi lahan bervegetasi menjadi berkurang dan lahan terbangun menjadi bertambah. Dinamika lahan ini akan mempengaruhi iklim mikro suatu daerah yang berdampak pada naiknya suhu pada suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika lahan terbangun dan vegetasi perkotaan dan mengetahui seberapa kuat pengaruh perubahan lahan terbangun dan vegetasi perkotaan terhadap naiknya suhu perkotaan. Metode yang digunakan untuk transformasi citra dalam penelitian ini yaitu NDBI (Normalized Different Built-up Index), NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan LST (Land Surface Temperature). Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa keberadaan lahan terbangun mempengaruhi suhu permukaan. Hubungan variabel X terhadap Y pada tahun 1997 menunjukkan adanya hubungan yang kuat yakni nilai R Square yang diperoleh untuk persamaan tahun 1997 yaitu 0,888, tahun 2008 sebesar 0,801 dan tahun 2018 sebesar 0,805. Nilai R Square hasil regresi linear antara kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan tahun 1997 yaitu 0,736, tahun 2008 sebesar 0,772 dan tahun 2018 sebesar 0,779. Fenomena pulau bahang (urban heat island) terjadi di Kota Solok dibuktikan dengan suhu permukaan rata-rata yang turun dari daerah pusat kota ke pinggiran kota.
DINAMIKA LAHAN TERBANGUN DAN VEGETASI PERKOTAAN TERHADAP FENOMENA IKLIM MIKRO UHI (URBAN HEAT ISLAND) (Studi Kasus Kota Solok Tahun 1997-2018) Fakhrul Walad; Endah Purwaningsih
JURNAL BUANA Vol 3 No 4 (2019)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v3i4.481

Abstract

Kota Solok merupakan daerah yang strategis dan memiliki peran sentral dalam menunjang perekonomian masyarakat perkotaan. Tingginya peningkatan jumlah penduduk, aktivitas penduduk dan perubahan tutupan lahan di perkotaan menyebabkan eksistensi lahan bervegetasi menjadi berkurang dan lahan terbangun menjadi bertambah. Dinamika lahan ini akan mempengaruhi iklim mikro suatu daerah yang berdampak pada naiknya suhu pada suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika lahan terbangun dan vegetasi perkotaan dan mengetahui seberapa kuat pengaruh perubahan lahan terbangun dan vegetasi perkotaan terhadap naiknya suhu perkotaan. Metode yang digunakan untuk transformasi citra dalam penelitian ini yaitu NDBI (Normalized Different Built-up Index), NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan LST (Land Surface Temperature). Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa keberadaan lahan terbangun mempengaruhi suhu permukaan. Hubungan variabel X terhadap Y pada tahun 1997 menunjukkan adanya hubungan yang kuat yakni nilai R Square yang diperoleh untuk persamaan tahun 1997 yaitu 0,888, tahun 2008 sebesar 0,801 dan tahun 2018 sebesar 0,805. Nilai R Square hasil regresi linear antara kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan tahun 1997 yaitu 0,736, tahun 2008 sebesar 0,772 dan tahun 2018 sebesar 0,779. Fenomena pulau bahang (urban heat island) terjadi di Kota Solok dibuktikan dengan suhu permukaan rata-rata yang turun dari daerah pusat kota ke pinggiran kota.