Hellen Apriani Putri
Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BERDASARKAN CIRI PERGERAKAN (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM DI KORIDOR DJKA-BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II KOTA PALEMBANG) Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 4 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i4.1017

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan berdasarkan ciri pergerakan pengguna moda transportasi. (2) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan koridor DJKA-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi umum di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah tujuan perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak perjalanan. Pada moda transportasi LRT tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi wisata ke Punti Kayu yang berada di KM 5 Kota Palembang sebanyak 35 orang dengan persentase 32,4 %. sedangkan tujuan perjalanan transmusi didominasi oleh mahasiswa sebesar 31,4 % dengan tujuan pendidikan pada sore hari (23,7%). Berdeda dengan moda transportasi angkot tujuan perjalanan menggunakan angkot didominasi oleh berbelanja ke pasar (28%) terbanyak pada waktu sore hari (37%). (2) faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan di Kota Palembang berbeda-beda, moda transportasi LRT pemilihannya dikarenakan pertimbangan kenyamanan (63,23%), sedangkan transmusi faktor pemilihan terbanyak adalah pertimbangan keamanannya (61,11%) dan angkot pemilihannya dikarenakan pertimbangan kecepatan waktu (57,14%) dan pemilihan dengan pertimbangan harga (52,94%).
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI KOTA PALEMBANG Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i6.1080

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan ciri pergerakan (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang (3) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan waktu perjalanan. asal perjalanan pengguna Light Rail Transit (LRT) berasal dari tempat tinggal yakni paling banyak dengan persentase 31,7 %, waktu perjalanan terbanyak pengguna Light Rail Transit (LRT) adalah pada siang hari (12.00-16.00 WIB). Sedangkan tujuan perjalanan terbanyak pengguna adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di Stasiun akhir Kota Palembang dengan persentase tujuan perjalanan ke Bandara sebanyak 29,4 %, tujuan lainnya yang paling banyak dituju pengguna adalah berbelanja yakni sebanyak 23,5 % pengguna dengan tujuan tersebut. (2) Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Light Rail Transit (LRT), Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Berdasarkan kelompok umur pengguna Light Rail Transit (LRT) yang paling banyak adalah kelompok umur remaja 12-25 tahun dengan persentase sebanyak 62%, jenis kelamin pengguna paling banyak adalah perempuan yakni dengan perbandingan perempuan 60% dan laki-laki 40%. Jika dilihat berdasarkan pekerjaan pengguna LRT yang paling dominan adalah mahasiswa sebanyak 24 % yakni sesuai dengan data kelompok umur terbanyak adalah remaja. Sedangkan pendapatan pengguna LRT terbanyak adalah dengan rata-rata pendapatan >Rp. 1.500.000/Bulan. (3) Faktor pemilihan pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) faktor pemilihan tertinggi adalah kenyamanan yakni sebesar 35% pengguna memilih LRT karena faktor kenyamanan. Hal menandakan bahwa moda transportasi ini sangat nyaman bagi pengguna transportasi dibandingkan transportasi umum lainnya. Faktor pemilihan terendah pada moda transportasi ini adalah harga yakni hanya 17%, hal ini dikarenakan pengguna moda transportasi ini untuk mencapai stasiun harus menggunakan moda transportasi lainnya terlebih dahulu dan hal ini menjadi terlihat sangat merepotkan penumpang dan menambah biaya dengan menggunakan bantuan moda transportasi umum yang lainnya.
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BERDASARKAN CIRI PERGERAKAN (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM DI KORIDOR DJKA-BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II KOTA PALEMBANG) Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 4 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i4.1017

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan berdasarkan ciri pergerakan pengguna moda transportasi. (2) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan koridor DJKA-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi umum di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah tujuan perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak perjalanan. Pada moda transportasi LRT tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi wisata ke Punti Kayu yang berada di KM 5 Kota Palembang sebanyak 35 orang dengan persentase 32,4 %. sedangkan tujuan perjalanan transmusi didominasi oleh mahasiswa sebesar 31,4 % dengan tujuan pendidikan pada sore hari (23,7%). Berdeda dengan moda transportasi angkot tujuan perjalanan menggunakan angkot didominasi oleh berbelanja ke pasar (28%) terbanyak pada waktu sore hari (37%). (2) faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan di Kota Palembang berbeda-beda, moda transportasi LRT pemilihannya dikarenakan pertimbangan kenyamanan (63,23%), sedangkan transmusi faktor pemilihan terbanyak adalah pertimbangan keamanannya (61,11%) dan angkot pemilihannya dikarenakan pertimbangan kecepatan waktu (57,14%) dan pemilihan dengan pertimbangan harga (52,94%).
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI KOTA PALEMBANG Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i6.1080

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan ciri pergerakan (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang (3) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan waktu perjalanan. asal perjalanan pengguna Light Rail Transit (LRT) berasal dari tempat tinggal yakni paling banyak dengan persentase 31,7 %, waktu perjalanan terbanyak pengguna Light Rail Transit (LRT) adalah pada siang hari (12.00-16.00 WIB). Sedangkan tujuan perjalanan terbanyak pengguna adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di Stasiun akhir Kota Palembang dengan persentase tujuan perjalanan ke Bandara sebanyak 29,4 %, tujuan lainnya yang paling banyak dituju pengguna adalah berbelanja yakni sebanyak 23,5 % pengguna dengan tujuan tersebut. (2) Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Light Rail Transit (LRT), Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Berdasarkan kelompok umur pengguna Light Rail Transit (LRT) yang paling banyak adalah kelompok umur remaja 12-25 tahun dengan persentase sebanyak 62%, jenis kelamin pengguna paling banyak adalah perempuan yakni dengan perbandingan perempuan 60% dan laki-laki 40%. Jika dilihat berdasarkan pekerjaan pengguna LRT yang paling dominan adalah mahasiswa sebanyak 24 % yakni sesuai dengan data kelompok umur terbanyak adalah remaja. Sedangkan pendapatan pengguna LRT terbanyak adalah dengan rata-rata pendapatan >Rp. 1.500.000/Bulan. (3) Faktor pemilihan pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) faktor pemilihan tertinggi adalah kenyamanan yakni sebesar 35% pengguna memilih LRT karena faktor kenyamanan. Hal menandakan bahwa moda transportasi ini sangat nyaman bagi pengguna transportasi dibandingkan transportasi umum lainnya. Faktor pemilihan terendah pada moda transportasi ini adalah harga yakni hanya 17%, hal ini dikarenakan pengguna moda transportasi ini untuk mencapai stasiun harus menggunakan moda transportasi lainnya terlebih dahulu dan hal ini menjadi terlihat sangat merepotkan penumpang dan menambah biaya dengan menggunakan bantuan moda transportasi umum yang lainnya.
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BERDASARKAN CIRI PERGERAKAN (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM DI KORIDOR DJKA-BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II KOTA PALEMBANG) Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 4 (2020)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v4i4.1017

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan berdasarkan ciri pergerakan pengguna moda transportasi. (2) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan koridor DJKA-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi umum di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah tujuan perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak perjalanan. Pada moda transportasi LRT tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi wisata ke Punti Kayu yang berada di KM 5 Kota Palembang sebanyak 35 orang dengan persentase 32,4 %. sedangkan tujuan perjalanan transmusi didominasi oleh mahasiswa sebesar 31,4 % dengan tujuan pendidikan pada sore hari (23,7%). Berdeda dengan moda transportasi angkot tujuan perjalanan menggunakan angkot didominasi oleh berbelanja ke pasar (28%) terbanyak pada waktu sore hari (37%). (2) faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan di Kota Palembang berbeda-beda, moda transportasi LRT pemilihannya dikarenakan pertimbangan kenyamanan (63,23%), sedangkan transmusi faktor pemilihan terbanyak adalah pertimbangan keamanannya (61,11%) dan angkot pemilihannya dikarenakan pertimbangan kecepatan waktu (57,14%) dan pemilihan dengan pertimbangan harga (52,94%).
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI KOTA PALEMBANG Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v4i6.1080

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan ciri pergerakan (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang (3) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan waktu perjalanan. asal perjalanan pengguna Light Rail Transit (LRT) berasal dari tempat tinggal yakni paling banyak dengan persentase 31,7 %, waktu perjalanan terbanyak pengguna Light Rail Transit (LRT) adalah pada siang hari (12.00-16.00 WIB). Sedangkan tujuan perjalanan terbanyak pengguna adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di Stasiun akhir Kota Palembang dengan persentase tujuan perjalanan ke Bandara sebanyak 29,4 %, tujuan lainnya yang paling banyak dituju pengguna adalah berbelanja yakni sebanyak 23,5 % pengguna dengan tujuan tersebut. (2) Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Light Rail Transit (LRT), Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Berdasarkan kelompok umur pengguna Light Rail Transit (LRT) yang paling banyak adalah kelompok umur remaja 12-25 tahun dengan persentase sebanyak 62%, jenis kelamin pengguna paling banyak adalah perempuan yakni dengan perbandingan perempuan 60% dan laki-laki 40%. Jika dilihat berdasarkan pekerjaan pengguna LRT yang paling dominan adalah mahasiswa sebanyak 24 % yakni sesuai dengan data kelompok umur terbanyak adalah remaja. Sedangkan pendapatan pengguna LRT terbanyak adalah dengan rata-rata pendapatan >Rp. 1.500.000/Bulan. (3) Faktor pemilihan pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) faktor pemilihan tertinggi adalah kenyamanan yakni sebesar 35% pengguna memilih LRT karena faktor kenyamanan. Hal menandakan bahwa moda transportasi ini sangat nyaman bagi pengguna transportasi dibandingkan transportasi umum lainnya. Faktor pemilihan terendah pada moda transportasi ini adalah harga yakni hanya 17%, hal ini dikarenakan pengguna moda transportasi ini untuk mencapai stasiun harus menggunakan moda transportasi lainnya terlebih dahulu dan hal ini menjadi terlihat sangat merepotkan penumpang dan menambah biaya dengan menggunakan bantuan moda transportasi umum yang lainnya.