Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SENI TATAH SUNGGING DESA KEPUHSARI SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KABUPATEN WONOGIRI [The Arts of Tatah Sungging Kepuhsari Village As A Cultural Heritage in Wonogiri Regency] Lilyk Eka Suranny
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Vol. 9 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : BALAI ARKEOLOGI PAPUA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.328 KB) | DOI: 10.24832/papua.v9i2.216

Abstract

The art of puppet making known in the community with tatah sungging art. In current society the tatah sungging art increasingly marginalized by the development era. This study used descriptive qualitative method. Initially tatah sungging art in the Kepuhsari village carried by a puppeteer named Ki Guno Wasito which was later revealed to posterity who subsequently developed in the community of Kepuhsari village. Tatah sungging art in the making of the puppet is a combination of the tatah (chisel) and sungging (coloring). The values contained in the tatah sungging art that is the economic values, moral / educational values, cultural and artistic value, historical value and cultural preservation. This values are deeply embedded in society  ABSTRAKSeni pembuatan wayang dikenal dimasyarakat dengan seni tatah sungging. Dalam masyarakat saat ini seni tatah sungging semakin terpinggirkan akibat perkembangan jaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai sejarah perkembangan seni tatah sungging di Desa Kepuhsari, teknologi pembuatan wayang kulit serta nilai-nilai yang terkandung dalam seni tatah sungging tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Awalnya seni tatah sungging di Desa Kepuhsari dibawa oleh seorang dalang bernama Ki Guno Wasito yang kemudian diturunkan ke anak cucunya dan selanjutnya berkembang di masyarakat Desa Kepuhsari. Seni tatah sungging dalam pembuatan wayang merupakan perpaduan dari tatah (pahat) dan sungging (mewarnai). Nilai-nilai yang terkandung dalam seni tatah sungging yaitu nilai ekonomi, nilai moral/edukatif, nilai seni dan budaya serta nilai historis dan pelestarian budaya. Nilai-nilai tersebut melekat dalam kehidupan bermasyarakat.
PENGEMBANGAN POTENSI DESA WISATA DALAM RANGKA PENINGKATAN EKONOMI PERDESAAN DI KABUPATEN WONOGIRI Lilyk Eka Suranny
Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan Vol 5 No 1 (2021): Vol. 5 No. 1, November 2021
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32630/sukowati.v5i1.212

Abstract

Tourist attraction is something that can encourage tourists to visit a tourist destination. The tourism village of Conto is one of the tourist villages. The purpose of this research is to identify tourism potential in the village of Conto and formulate strategic steps in the context of developing the tourism village of Conto. Data collection was carried out through in-depth interviews, document study and observation. The data analysis used a qualitative descriptive analysis of the tourism potential in the village of Conto, the support of the village government in developing tourism in the village of Conto and strategic steps in developing the tourism village of Conto. The results showed that the tourism potential that could be developed in the village of Conto consisted of natural tourism potential, agro-tourism and cultural potential. Development plans for the tourism village of the sample include: attraction development through the creation of tour packages that are packaged in an attractive and structured manner; accessibility development through the provision of adequate infrastructure facilities; amenitas development through increasing the carrying capacity of tourism supporting facilities, and developing tourism activities both from the community and from the management of the Conto Tourism Village to realize sustainable tourism development.
CAPAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN WONOGIRI DAN KABUPATEN PATI Lilyk Eka Suranny; Arieyanti Dwi Astuti; Herna Octivia Damayanti
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 15, No 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1538.509 KB) | DOI: 10.33658/jl.v15i2.148

Abstract

ENGLISHCattle becomes the greatest meat producer among ruminants. Both Wonogiri Regency and Pati Regency are the centers of cattle farming in Central Java. This study aims to (1) investigate the development of cattle farming, (2) analyze the performance of the local government in developing cattle farming, (3) describe the differences between Wonogiri Regency and Pati Regency in managing the cattle farming business. This research uses a descriptive method. This research is located in Wonogiri Regency and Pati regency. The data used are secondary data obtained from Statistics Bereau (BPS) of Central Java Province, Wonogiri and Pati regencies, Agriculture Agency of Pati Regency, Fisheries, Marine and Livestockagency of Wonogiri regency. Data are analysed through a descriptive analysis. The results of the study are (1) Cattle farming in Wonogiri Regency and Pati Regency is still traditionally and simply by utilizing agricultural waste as feed, (2) there are 4 animal husbandry carried out by the government of Wonogiri Regency and Pati Regency, in general the performance of each program is achieved even though there is a small portion of indicators that have not yet been achieved, (3) Wonogiri Regency starts to apply communal management, while in Pati Regency, cattle farming is still managed individually. INDONESIAKabupaten Wonogiri dan Pati adalah sentra penghasil ternak sapi potong sebagai salah satu kontributor terbesar penghasil daging. Tujuan penelitian: (1) mengetahui kondisi pengembangan usaha budi daya sapi potong, (2) menganalisis kinerja program pemerintah daerah di bidang peternakan untuk pengembangan sapi potong, (3) menggambarkan perbedaan pengelolaan usaha beternak sapi potong. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian di Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pati. Data sekunder diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Tengah, BPS Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pati, Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Dinas Perikanan dan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Wonogiri. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) budi daya sapi potong oleh peternak di Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pati masih dilakukan secara tradisional dan sederhana dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak sapi potong; (2) terdapat 4 program kerja di bidang peternakan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pati, secara umum kinerja setiap program tercapai walaupun ada beberapa indikator yang belum tercapai; (3) terdapat perbedaan pola budi daya sapi potong di Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pati, yaitu Kabupaten Wonogiri mulai menerapkan pengelololaan secara komunal, sedangkan di Kabupaten Pati pengelolaan masih bersifat individual. 
OPTIMALISASI MEDIA PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI PENYAMPAIAN PROFIL DAN DATA DUKUNG SATUAN INOVASI DALAM RANGKA KEGIATAN WONOGIRI INNOVATION AWARDS Lilyk Eka Suranny; Zainal Muttaqin
Inisiasi Volume 11, Edisi 1, Juni 2022
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.817 KB) | DOI: 10.59344/inisiasi.v11i1.42

Abstract

Kegiatan aktualisasi dan habituasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menerapkan nilai-nilai dasar core values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS dalam Smart Governance. Kegiatan tersebut menetapkan isu paling (core issue) priotitas yaitu belum optimalnya media penyajian data dan informasi penyampaian profil dan data dukung satuan inovasi dalam kegiatan Wonogiri Innovation Awards di Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri. Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksakan pada tanggal 19 April sampai dengan 3 Juni 2022. Gagasan pemecahan isu adalah pertama adalah menyusun rencana penyajian data dan informasi tentang profil & data dukung satuan inovasi, kedua pembuatan video tentang penyajian data dan informasi profil & data dukung satuan inovasi, ketiga melaksanakan sosialisasi dan publikasi video melalui media sosial (Instagram/ Youtube/ Website) Bappeda dan Litbang, keempat melakukan diskusi dan konsultasi secara daring, dan kelima melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap penyampaian profil & data dukung satuan inovasi oleh Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 28% terhadap pemahaman innovator pada profil & data dukung satuan inovasi dalam kemudahan akses data dan informasi secara online. Hal ini menunjukkan bahwa Kegiatan aktualisasi dan habituasi memberikan kontribusi visi, misi, dan penguatan nilai hasil budaya Organisasi di Kabupaten Wonogiri.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KAMPUNG WAYANG KEPUHSARI WONOGIRI Lilyk Eka Suranny; Retno Lawiyani
Inisiasi Volume 11, Edisi 2, Desember 2022
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.626 KB) | DOI: 10.59344/inisiasi.v11i2.53

Abstract

Inovasi Kampung Wayang dilandaskan pada kondisi Desa Kepuhsari yang memiliki potensi unik dan spesifik, serta ciri khas Desa yang tidak dapat ditemukan di daerah lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Identifikasi potensi atraksi wisata yang dapat dikembangkan desa wisata Kepuhsari; (2) Mendeskripsikan pengembangan paket wisata di Desa wisata Kampung Wayang Kepuhsari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Desa Wisata Kampung Wayang Desa kepuhsari memiliki potensi wisata meliputi wisata alam, wisata budaya seni tatah sungging, dan wisata edukasi. Ada juga penunjang berupa kuliner khas dan homestay. Paket wisata yang ditawarkan antara lain: Paket Wisata Arjuna, Paket Wisata Kresna, Paket Wisata Pandawa, dan Paket Wisata Pandawa Max.
EVALUASI STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN WONOGIRI (Studi kasus di Puskesmas Ngadirojo) Lilyk Eka Suranny
Inisiasi Volume 10, Edisi 1, Juni 2021
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59344/inisiasi.v10i1.86

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan pertama bagi masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan di puskesmas dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) memberikan penilaian dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, (2) memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi terkait pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Sumber data berupa data primer yang berasal dari observasi dan dokumentasi sedangkan sumber data sekunder berasal dari penelusuran pustaka. Teknik pengumpulan data yakni dengan observasi, dokumentasi dan penelusuran pustaka terkait penelitian. Penilaian terhadap 5 aspek yaitu: hospitality service (pelayanan), accuracy (ketepatan), cleanliness (kebersihan), facility (fasilitas), dan speed (kecepatan). Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penilaian terhadap pelayanan di UPT Puskesmas Ngadirojo pada 5 aspek yakni hospitality service (pelayanan), accuracy (ketepatan), cleanliness (kebersihan), facility (fasilitas), dan speed (kecepatan) pada kategori baik, dengan nilai total hasil penilaian adalah 86 poin. Ada 2 aspek yang dalam hal ini perlu direkomendasikan untuk mendapatkan perbaikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Ngadirojo yaitu aspek hospitality service (pelayanan) dan facility (fasilitas).
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI Lilyk Eka Suranny
Inisiasi Volume 10, Edisi 2, Desember 2021
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59344/inisiasi.v10i2.97

Abstract

Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: menganalisis sektor unggulan dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini dipilih karena bertujuan untuk mengetahui sektor unggulan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Sampel yang digunakan adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah pada kurun waktu tahun 2016-2020. Berdasarkan analisis Location Quotient terdapat 11 sektor unggulan di Kabupaten Wonogiri, yakni sektor Pertanian, Kehutanan & Perikanan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, sektor Transportasi dan Pergudangan, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, sektor Jasa Perusahaan, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, sektor Jasa Pendidikan, sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan sektor Jasa lainnya. Sektor yang paling strategis di Kabupaten Wonogiri sektor Pertanian, Kehutanan & Perikanan dengan nilai rata-rata LQ tertinggi.