Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PEMEKARAN NAGARI KOTO TANGAH (KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM) Arif Alparisy; Ernawati Ernawati
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i4.1772

Abstract

Persepsi Masyarakat tentang Pemekaran Nagari Koto Tangah (Kecamataan Tilatang Kamang Kabupaten Agam) Arif Alparisy1, Ernawati2 1Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang 2Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang tulipsong7@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran, dan (2) tujuan pemekaran yang terdapat pada daerah Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi non partisipatif, wawancara, serta dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran Nagari Koto Tangah adalah dilatarbelakangi karena wilayah yang luas dan memaksimalkan dana desa, alur pemekaran berawal dari kesepakatan masyarakat, musyawarah, hingga pembuatan proposal kepada Kabupaten, mengumpulkan kurang lebih 800 KK untuk memenuhi syarat-syarat pada pemekaran Nagari Koto Tangah, masyarakat melakukan swadaya untuk biaya pengadaan kantor serta peralatannya. Kemudian (2) persepsi masyarakat tentang tujuan pemekaran Nagari Koto Tangah dari hasil penelitian adalah pelayanan masyarakat belum adanya peningkatan dan Nagari hasil mekar hanya bisa mengadakan surat perantara kepada Nagari induk untuk segala administrasi, dalam pertumbuhan kehidupan demokrasi, jabatan wali nagari untuk sekarang berupa pilihan Bupati yang menjadi Penanggung Jawab Nagari Persiapan saat proses pemekaran, untuk pembangunan ekonomi, dana APBD/APBN untuk Nagari pemekaran masih diberikan melalui Nagari induk, belum adanya peningkatan potensi daerah karena masih tahap menuju Nagari Definitif, mengalami peningkatan yang mempermudah dalam menjaga ketertiban dan keamanan dengan adanya lembaga “parik paga”, hubungan antar daerah dan pusat belum adanya kerjasama yang konkret namun mampu mesukseskan program KB yang berupa salah satu program pemerintah pusat. Kata kunci : persepsi, masyarakat, pemekaran nagari
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PEMEKARAN NAGARI KOTO TANGAH (KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM) Arif Alparisy; Ernawati Ernawati
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i4.1772

Abstract

Persepsi Masyarakat tentang Pemekaran Nagari Koto Tangah (Kecamataan Tilatang Kamang Kabupaten Agam) Arif Alparisy1, Ernawati2 1Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang 2Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang tulipsong7@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran, dan (2) tujuan pemekaran yang terdapat pada daerah Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi non partisipatif, wawancara, serta dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran Nagari Koto Tangah adalah dilatarbelakangi karena wilayah yang luas dan memaksimalkan dana desa, alur pemekaran berawal dari kesepakatan masyarakat, musyawarah, hingga pembuatan proposal kepada Kabupaten, mengumpulkan kurang lebih 800 KK untuk memenuhi syarat-syarat pada pemekaran Nagari Koto Tangah, masyarakat melakukan swadaya untuk biaya pengadaan kantor serta peralatannya. Kemudian (2) persepsi masyarakat tentang tujuan pemekaran Nagari Koto Tangah dari hasil penelitian adalah pelayanan masyarakat belum adanya peningkatan dan Nagari hasil mekar hanya bisa mengadakan surat perantara kepada Nagari induk untuk segala administrasi, dalam pertumbuhan kehidupan demokrasi, jabatan wali nagari untuk sekarang berupa pilihan Bupati yang menjadi Penanggung Jawab Nagari Persiapan saat proses pemekaran, untuk pembangunan ekonomi, dana APBD/APBN untuk Nagari pemekaran masih diberikan melalui Nagari induk, belum adanya peningkatan potensi daerah karena masih tahap menuju Nagari Definitif, mengalami peningkatan yang mempermudah dalam menjaga ketertiban dan keamanan dengan adanya lembaga “parik paga”, hubungan antar daerah dan pusat belum adanya kerjasama yang konkret namun mampu mesukseskan program KB yang berupa salah satu program pemerintah pusat. Kata kunci : persepsi, masyarakat, pemekaran nagari
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PEMEKARAN NAGARI KOTO TANGAH (KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM) Arif Alparisy; Ernawati Ernawati
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : DEPARTEMEN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/buana.v5i4.1772

Abstract

Persepsi Masyarakat tentang Pemekaran Nagari Koto Tangah (Kecamataan Tilatang Kamang Kabupaten Agam) Arif Alparisy1, Ernawati2 1Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang 2Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang tulipsong7@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran, dan (2) tujuan pemekaran yang terdapat pada daerah Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi non partisipatif, wawancara, serta dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi masyarakat tentang proses pemekaran Nagari Koto Tangah adalah dilatarbelakangi karena wilayah yang luas dan memaksimalkan dana desa, alur pemekaran berawal dari kesepakatan masyarakat, musyawarah, hingga pembuatan proposal kepada Kabupaten, mengumpulkan kurang lebih 800 KK untuk memenuhi syarat-syarat pada pemekaran Nagari Koto Tangah, masyarakat melakukan swadaya untuk biaya pengadaan kantor serta peralatannya. Kemudian (2) persepsi masyarakat tentang tujuan pemekaran Nagari Koto Tangah dari hasil penelitian adalah pelayanan masyarakat belum adanya peningkatan dan Nagari hasil mekar hanya bisa mengadakan surat perantara kepada Nagari induk untuk segala administrasi, dalam pertumbuhan kehidupan demokrasi, jabatan wali nagari untuk sekarang berupa pilihan Bupati yang menjadi Penanggung Jawab Nagari Persiapan saat proses pemekaran, untuk pembangunan ekonomi, dana APBD/APBN untuk Nagari pemekaran masih diberikan melalui Nagari induk, belum adanya peningkatan potensi daerah karena masih tahap menuju Nagari Definitif, mengalami peningkatan yang mempermudah dalam menjaga ketertiban dan keamanan dengan adanya lembaga “parik paga”, hubungan antar daerah dan pusat belum adanya kerjasama yang konkret namun mampu mesukseskan program KB yang berupa salah satu program pemerintah pusat. Kata kunci : persepsi, masyarakat, pemekaran nagari