Rachmansyah Rachmansyah
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129, Maros 90512, Sulawesi Selatan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERFORMANSI FISIOLOGIS UDANG VANAME, Litopenaeus vannamei YANG DIPELIHARA PADA MEDIA AIR TAWAR DENGAN APLIKASI KALIUM Aan Fibro Widodo; Brata Pantjara; Noor Bimo Adhiyudanto; Rachmansyah Rachmansyah
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.08 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.225-241

Abstract

Kalium sangat penting bagi udang terutama yang dipelihara pada media air tawar. Kalium merupakan mineral mikro yang penting bagi udang terutama dalam menjaga keseimbangan elektrolit cairan tubuh, penghantaran impuls saraf, serta pembebasan tenaga yang berasal dari protein, lemak, dan karbohidrat pada proses metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performansi udang vaname, Litopenaeus vannamei, yang dipelihara pada media air tawar dengan aplikasi kalium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Basah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. Hewan uji yang digunakan adalah udang vaname umur 62 hari dengan bobot awal rata-rata 5,80±0,02 g. Penelitian dirancang dengan pola rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah aplikasi KCl sebagai sumber kalium pada air tawar pengencer media bersalinitas 1-0 ppt, masingmasing konsentrasi kalium pada perlakuan A, B, C, dan D secara berurutan adalah 25, 50, 75, dan 0 mg/L (kontrol). Sebelum penelitian berlangsung, udang diadaptasikan di air payau dengan salinitas 25 ppt selama 10 hari. Selanjutnya salinitas diturunkan sampai 1 ppt selama 3 hari, dilanjutkan pemeliharaan pada salinitas 0 ppt sampai akhir penelitian (30 hari). Peubah yang diamati adalah tingkat kerja osmotik, laju konsumsi oksigen, konsentrasi glukosa darah, sintasan, laju pertumbuhan bobot, dan panjang spesifik harian serta peubah kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kalium 25-75 mg/L pada media pemeliharaan air tawar dapat meningkatkan kemampuan osmoregulasi dan mengurangi tingkat stres udang vaname sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan sintasannya. Uji statistik terhadap tingkat kerja osmotik, tingkat konsumsi oksigen, dan konsentrasi glukosa darah berbeda nyata (P<0,05) antar perlakuan, namun performansi fisiologis udang vaname terbaik dengan tingkat osmotik, laju konsumsi oksigen, dan konsentrasi glukosa darah terendah diperoleh pada perlakuan aplikasi kalium konsentrasi 50 mg/L (optimum 55,05–56,43 mg/L).
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN AKTUAL TAMBAK YANG ADA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI Rachmansyah Rachmansyah; Akhmad Mustafa
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.527 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.311-324

Abstract

Tambak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi memiliki produktivitas yang relatif rendah dan telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi pengembangan kawasan Minapolitan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menentukan kesesuaian lahan tambak yang ada demi peningkatan produktivitas tambak serta mendukung program pengembangan kawasan Minapolitan di Kabupaten Tanjabbar. Faktor yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan adalah: topografi dan elevasi, hidrologi, tanah, dan iklim. Analisis spasial dalam Sistem Informasi Geografis digunakan untuk penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan tambak di Kabupaten Tanjabbar didominasi tanah sulfat masam dengan unsur-unsur toksik yang tinggi dan sebaliknya unsur hara makro yang rendah dengan tekstur tanah dominan  lempung berliat dan lempung berpasir. Topografi lahan umumnya relatif datar dan elevasi yang tergolong rendah.  Salinitas air tergolong rendah dengan tingkat turbiditas yang tergolong tinggi serta pasang surut yang sangat tinggi (4,55 m). Curah hujan yang mencapai 2.393 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Hasil analisis kesesuaian lahan aktual menunjukkan bahwa tambak yang ada di Kabupaten Tanjabbar seluas 617,14 ha, di mana  tidak ada lahan tambak yang tergolong sangat sesuai (Kelas S1); 38,40 ha tergolong cukup sesuai (Kelas S2); dan 222,82 ha yang tergolong kurang sesuai (Kelas S3); dan 355,92 ha yang tergolong tidak sesuai (Kelas N).
DISTRIBUSI SPASIAL KARAKTERISTIK TANAH TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Rachmansyah Rachmansyah; Akhmad Mustafa
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2484.599 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.3.2011.479-493

Abstract

Identifikasi distribusi spasial karakteristik tanah memiliki peran penting dalam sistem bio-lingkungan termasuk lingkungan tambak, sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial karakteristik tanah tambak di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan titik pengukuran dan pengambilan contoh tanah secara acak sederhana pada 110 titik dan masing-masing pada dua kedalaman tanah yang berbeda yaitu 0-0,2 dan 0,2-0,4 m. Sebanyak 21 karakteristik tanah diukur di lapangan dan dianalisis di laboratorium. Geostatistik dengan metode Kriging dalam Program ArcGIS 9.3 digunakan dalam interpolasi terhadap data tanah yang ada. Distribusi spasial karakteristik tanah ditampilkan dengan memanfaatkan citra ALOS AVNIR-2 akusisi 21 Juli 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum  karakteristik tanah tambak di Kabupaten Pangkep tergolong memiliki variabilitas tinggi atau relatif heterogen dengan nilai koefisien variasi yang melebihi 36%. Karakteristik tanah yang menunjukkan kemasaman tanah memiliki pola distribusi spasial yang relatif sama dan demikian juga halnya dengan karakteristik tanah yang menunjukkan kandungan unsur hara tanah juga memiliki pola distribusi spasial yang relatif sama. Derajat kemasaman tanah yang tinggi serta kandungan bahan organik dan N-Total tanah yang tinggi dan sebaliknya kandungan PO4 dan fraksi liat yang rendah secara umum dijumpai di Kecamatan Minasa Te’ne, Pangkajene, Bungoro, Labakkang, dan Ma’rang. Disarankan agar pengelolaan tanah yang dilakukan di tambak Kabupaten Pangkep disesuaikan dengan karakteristik tanahnya yang tergambar secara jelas pada pola distribusi spasial dari masing-masing karakteristik tanah.