Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SKRINING TOKSIN ASAM OKADAIK PADA KEKERANGAN DAN IKAN MENGGUNAKAN IMMUNOASSAY Angela Mariana Lusiastuti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (April 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.817 KB) | DOI: 10.15578/jra.3.1.2008.27-31

Abstract

Peningkatan insidensi blooming fitoplankton yang menyebabkan pengeluaran toksinnya ke dalam rantai makanan memerlukan metode diagnosa yang dapat mendeteksi toksin dengan cepat dan terpercaya. Deteksi menggunakan Competitive Enzym-linked Immunosorbent Assay (ELISA) dilakukan untuk kuantifikasi asam okadaik pada ekstrak kekerangan dan ikan. Untuk membandingkan kuantitas asam okadaik menggunakan metode ELISA, digunakan 50 sampel kekerangan dan 50 sampel ikan serta diekstraksi dengan pelarut yang berbeda. Hasilnya, deteksi limit pada sampel menggunakan DSP Quick Check Test Kit adalah 0,2 µg/g dan inhibition concentration 50 (IC 50) dari asam okadaik yang diperoleh adalah 7,75 ng/mL.Increasing incidences of phytoplankton blooms with the potential danger of toxin release into the food chain have necessitated for diagnostic methods that can detect toxins quickly and reliably. A competitive enzyme-linked immunosorbent Assay (ELISA) was developed to quantitate okadaic acid in shellfish and fish extracts. To compare the quantity of of okadaic acid from this method, 50 shellfish and 50 fish extracts were analyzed and extracted with different solution. The result, limit detection of sample using DSP Quick Check Test Kit is 0.2 µg/g and the inhibition concentration 50 of okadaic acid is 7.75 ng/mL.
PERBANDINGAN KEMAMPUAN DIAGNOSA ELISA DAN HPLC UNTUK DETEKSI TOKSIN DIARRHETIC SHELLFISH POISONING PADA KEKERANGAN Angela Mariana Lusiastuti; Rosmawaty Peranginangin
Media Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (Juni 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.908 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.1.2008.45-48

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan diagnosa dari ELISA dan HPLC dalam mendeteksi toksin Diarrhetic Shellfish Poisoning pada kekerangan. Asam okadaik dideteksi menggunakan DSP Quick Check Test Kit ELISA sedangkan HPLC menggunakan 2 metode yang berbeda pada proses ekstraksi dan kondisi HPLC yang digunakan. ELISA yang digunakan adalah ELISA kompetitif menggunakan mikroplat 96 lubang, 8 x 12 strip yang dilapisi dengan antibodi monoklonal dan antiserum antimouse murni dengan konjugat peroksidase untuk mendeteksi antibodi. Metode HPLC yang digunakan meliputi metode ekstraksi sampel, proses clean up dan derivatisasi sebelum masuk ke injektor sampel otomatis. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ELISA dapat sebagai pilihan untuk monitoring toksin (uji tapis) sedangkan HPLC dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sampel positif dalam membantu penegakan diagnosa. HPLC membutuhkan proses clean up dan derivatisasi supaya dapat memberikan hasil yang terbaik.
TERAPI BAKTERIOFAGA: BISAKAH SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI ANTIBIOTIKA PADA AKUAKULTUR? Angela Mariana Lusiastuti
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.949 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.161-165

Abstract

Kemoterapi merupakan metode efektif dan cepat untuk mengobati dan mencegah infeksi bakterial, tetapi penggunaan yang terlalu sering dapat menyebabkan munculnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Bakteriofaga dapat digunakan sebagai kandidat agen terapi untuk infeksi bakterial. Bagaimana efek protektif faga melawan infeksi bakterial dan bagaimana potensinya sebagai phage therapy pada akuakultur dibahas di sini.