Rachmansyah Rachmansyah
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH HASIL PROSES ENZIMATIK DAN FERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU MACAN Neltje Nobertine Palinggi; Muhammad Yamin Paada; Usman Usman; Rachmansyah Rachmansyah
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.143 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.403-415

Abstract

Percobaan pemanfaatan tepung darah dalam formulasi pakan untuk pembesaran ikan kerapu macan telah diuji cobakan di keramba jaring apung ukuran 1 m x 1 m x 2 m menggunakan benih ikan kerapu macan ukuran 53,97±2,92 g dengan padat tebar 20 ekor/keramba. Tiga tipe tepung darah yang digunakan dalam percobaan yaitu tepung darah tidak diberi perlakuan, tepung darah yang diberi perlakuan enzim protease yang diproduksi oleh mikroba Flavo cytophaga hasil seleksi dan isolasi dari saluran usus ikan kerapu macan, dan tepung darah yang difermentasi dengan menggunakan mikroba Flavo cytophaga. Jumlah tepung darah yang digunakan dalam formulasi pakan percobaan adalah 18% (mensubstitusi 24% tepung ikan). Perlakuan yang dicobakan adalah penggunaan tepung darah dalam pakan yang memiliki cara pengolahan berbeda, yaitu: (A) pakan tanpa tepung darah; (B) pakan mengandung tepung darah tanpa perlakuan; (C) pakan mengandung tepung darah hasil proses enzimatik enzim protease; dan (D) pakan mengandung tepung darah hasil fermentasi dengan mikroba Flavo cytophaga. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Pakan tersebut dibuat dalam bentuk moist pellet berkadar protein 46% dan lemak 6%, dan diberikan kepada ikan uji selama 20 minggu secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan ikan uji yang diberi pakan mengandung tepung darah tanpa perlakuan memberikan pertambahan bobot, laju pertumbuhan spesifik dan rasio efisiensi protein yang lebih rendah dan berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol, sedangkan ikan yang diberi pakan tepung darah yang ditambahkan ekstrak enzim protease dan mikroba Flavo cytophaga tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan kontrol. Demikian pula nilai retensi protein, efisiensi pakan, dan sintasan ikan tidak ada perbedaan nyata (P>0,05) di antara perlakuan dan kontrol.
KARAKTERISTIK, KESESUAIAN, DAN PENGELOLAAN LAHAN TAMBAK DI KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES PROVINSI JAWA TENGAH Rachmansyah Rachmansyah; Andi Indra Jaya Asaad; Akhmad Mustafa
Jurnal Riset Akuakultur Vol 7, No 2 (2012): (Agustus 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.056 KB) | DOI: 10.15578/jra.7.2.2012.321-335

Abstract

Kabupaten Brebes memiliki lahan tambak yang produktivitasnya masih tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, dilakukan survai untuk mengetahui karakteristik lahan dalam upaya menentukan kesesuaian dan pengelolaan lahan untuk budidaya tambak dalam upaya peningkatan produktivitas tambak di Kabupaten Brebes. Faktor yang dipertimbangkan dalam mengetahui karakteristik lahan adalah: tanah, topografi, hidrologi, dan iklim. Analisis spasial dalam Sistem Informasi Geografis digunakan untuk penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peubah kualitas air Sungai Kluwut dan pesisir Kecamatan Bulakamba kurang mendukung sebagai sumber air primer untuk kegiatan budidaya pada musim kemarau. Kualitas tanah tambak secara umum dapat mendukung usaha tambak yang dikelola secara tradisional sampai madya, di mana pada areal tertentu dijumpai adanya potensi kemasaman walaupun dalam jumlah yang rendah. Dari luas tambak yang ada di Kecamatan Bulakamba, yaitu 1.485,3 ha ternyata tidak ada tambak yang tergolong sangat sesuai (kelas S1), 145,7 ha tergolong cukup sesuai (kelas S2) dan 1.339,6 ha tergolong kurang sesuai (kelas S3). Upaya remediasi perlu dilakukan pada areal yang memiliki kandungan SPOS tanah tinggi dan perlu pula dilakukan pemupukan yang mengandung nitrogen seperti urea untuk menstabilkan rasio C:N tanah serta penambahan pupuk kandang untuk memperbaiki struktur tanah yang didominasi oleh fraksi liat. Perlu adanya upaya input teknologi dan infrastruktur untuk aliran massa air tawar dan penentuan pola dan waktu budidaya dengan memperhatikan faktor kunci salinitas.