Jojo Subagja
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRODUKTIVITAS PASCALARVA IKAN SEMAH Tor douronensis (Valenciennes, 1842) PADA LINGKUNGAN EX SITU DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA Jojo Subagja; Deni Radona
Jurnal Riset Akuakultur Vol 12, No 1 (2017): (Maret 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.583 KB) | DOI: 10.15578/jra.12.1.2017.41-48

Abstract

Ikan semah Tor douronensis (Valenciennes, 1842) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang memiliki potensi untuk dibudidayakan sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi produktivitas (pertumbuhan, sintasan, dan biomassa) pascalarva ikan semah berdasarkan padat tebar berbeda (10, 15, dan 20 ekor/L) sebagai kegiatan awal domestikasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Penelitian Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor dan dilaksanakan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Pascalarva yang digunakan berukuran panjang 1,02 ± 0,06 cm dan bobot 0,69 ± 0,08 mg; merupakan hasil pemijahan secara induksi hormon dari induk hasil tangkapan alam yang diadaptasi selama dua tahun di kolam percobaan. Pemeliharaan dilakukan dalam akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan volume air 15 L. Selama 40 hari pemeliharaan pascalarva diberi pakan alami berupa Artemia secara at-satiation dengan frekuensi tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore). Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa pertumbuhan bobot, laju pertumbuhan harian, dan sintasan tertinggi (P<0,05) didapatkan pada perlakuan padat tebar 10 ekor/L dengan nilai berturut-turut 34,31 ± 5,29 mg; 9,80 ± 0,37 %/hari; dan 95,55 ± 1,68%. Hasil penelitian ini merupakan informasi awal produktivitas ikan semah dalam proses domestikasi dan budidaya yang berkelanjutan.Mahseer Tor douronensis is a native freshwater fish species of Indonesia that has the potential to be cultured for human consumption as well as for ornamental fish. This study aimed to determine the productivity (growth, survival rate and biomass) of mahseer post-larvae based on different stocking densities (10, 15, and 20 individual/L) for domestication. This study was conducted in Germplasm Research Station, Bogor and employing completely randomized design (CRD) with three treatments and three replications for each treatment. The post-larvae used in the experiment were sized 1.02 ± 0.06 cm in length and 0.69 ± 0.08 mg in weight produced from induced breeding spawning, of the broodstock natural catches was adapted for two years in pond concrete. The post-larvae were reared in aquaria (dimension 40 cm x 30 cm x 30 cm) with a volume of 15 liters water. During rearing period (40 days), post-larvae were fed with Artemia nauplii at-satiation with frequency of three times per day. The results showed significantly higher absolute weight, specific growth rate of weight, and the highest survival rate (P<0.05) on the treatment of stocking density 10 individual/L with value of 34.31 ± 5.29 mg, 9.80 ± 0.37 %, and 95.55 ± 1.68% respectively. This result is preliminary information on productivity of mahseer for domestication, and sustainable aquaculture.
PERBAIKAN MUTU GENETIK IKAN MAS RAJADANU MELALUI SELEKSI Deni Radona; Sidih Asih; Jojo Subagja; Rudhy Gustiano
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 1 (2016): (Maret 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.308 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.1.2016.15-21

Abstract

Ikan mas rajadanu mempunyai karakter cepat tumbuh dan tahan penyakit. Selective breeding merupakan salah satu upaya dalam peningkatan mutu induk dan benih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respons pertumbuhan dan nilai heritabilitas pada ikan mas rajadanu (F-3) yang berpotensi tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya (F-2). Pembentukan ikan mas rajadanu F-3 dilakukan dengan metode hierarki (satu jantan membuahi empat betina). Pengujian respons seleksi dilakukan terhadap benih hasil pemijahan induk ikan mas rajadanu F-2 yang terseleksi. Terbentuk sebanyak 25 famili dan dipelihara secara terpisah selama 160 hari pada kolam beton ukuran 1,5 m x 1 m dengan ketinggian air 60 cm. Kolam digunakan sebanyak 25 buah. Respons seleksi dihitung dengan melihat nilai rata-rata pertumbuhan F-3 dibandingkan dengan F-2. Hasil penelitian menunjukan performa ikan mas rajadanu F-3 memiliki nilai respons seleksi (14,20 g); nilai heritabilitas (0,60); pertambahan bobot (41,63 ± 10,51 g); dan pertambahan panjang (9,86 ± 1,43 cm).Rajadanu carp strain have character of fast growing and disease resistant. Selective breeding is one of an attempts can be appllied to improve the broodstock and seed quality genetically. This research was aims to see response of growth and heritability value of F-3 on carp rajadanu that potentially grow faster compared with previous generation (F-2). The F-3 carp rajadanu was designated with hierarchy method (one males fertilize four female). The F-3 was derived from F-2 and formed 25 families. Those families were maintained for 160 days on pond with size of 1.5 m x 1 m and water depth of 60 cm. The response selection was calculated by choosing the best individuals of each based on ADG (averange daily growth). The research result show that the values of response selection was 14.20 g, heritability value of 0.60, weight, and length gain were 41.63 g and 9.86 cm, respectively.
KINERJA PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN Tor tambroides YANG DIBERI PAKAN KOMERSIAL DENGAN KANDUNGAN PROTEIN BERBEDA Deni Radona; Jojo Subagja; Irin Iriana Kusmini
Media Akuakultur Vol 12, No 1 (2017): (Juni, 2017)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.454 KB) | DOI: 10.15578/ma.12.1.2017.27-33

Abstract

Protein merupakan nutrien yang sangat berperan dalam pertumbuhan ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kebutuhan protein optimal untuk pertumbuhan ikan Tor tambroides dan pengaruh kandungan protein pakan terhadap efisiensi pakannya. Benih ikan Tor yang digunakan berukuran panjang (1,5 ± 0,1 cm) dan bobot (0,08 ± 0,01 g). Benih ikan dipelihara dalam akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm sebanyak 50 ekor. Selama 40 hari pemeliharaan benih ikan diberi pakan komersil berupa crumble dengan kandungan protein, (A) 25%, (B) 35%, dan (C) 50% sebanyak 20% per hari dari total biomassa ikan, pemberian pakan dengan frekuensi tiga kali sehari. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan ikan Tor tambroides yang diberi pakan dengan kandungan protein sebesar 35% dan 50% memiliki pertumbuhan panjang, bobot, laju pertumbuhan harian (LPH), biomassa, nisbah konversi pakan (FCR), dan efisiensi pakan yang sama (P>0,05) dan berbeda nyata pada pakan dengan kandungan protein 25% (P<0,05).Protein is a nutrient is which plays a major role in the growth of fish. This study was aimed to determine the optimal protein requirement for growing of Thai mahseer and the influence of different protein levels of feed on feed efficiency. The average length and weight of fish used were 1.5 ± 0.1 cm and 0.08 ± 0.01 g. The fish were reared in the aquarium (dimension= 40 cm x 30 cm x 30 cm filled with 20 cm of water and the stocking density of each aquarium was 50 individuals. During 40-day reared, seedling fish were fed by commercial crumble with different protein levels, (A) 25%, (B) 35%, and (C) 50%, as much as 20% of total weight every day with a feeding frequency of three times per day. This experiment was conducted by using completely randomized design (CRD) with three treatments and three replications for each treatment. The results showed that Tor tambroides fed diets with protein levels of 35% and 50% was not significantly different on the growth value (length and weight), specific growth rate, biomass, feed conversion ratio (FCR), and feed efficiency (P>0.05) and was significantly different on feed protein levels 25% (P<0.05).