I Nyoman Radiarta
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMETAAN KELAYAKAN LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii)DI KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH I Nyoman Radiarta; Adang Saputra; Hatim Albasri
Jurnal Riset Akuakultur Vol 7, No 1 (2012): (April 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.168 KB) | DOI: 10.15578/jra.7.1.2012.145-157

Abstract

Rumput laut merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan budidaya di Indonesia. Untuk mempertahankan ataupun meningkatkan produksinya dapat dilakukan melalui perluasan areal budidaya. Pemilihan lokasi yang sesuai merupakan tahapan awal untuk mendukung keberhasilan usaha budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan lahan untuk budidaya rumput laut dengan metode apung di kawasan minapolitan Kabupaten Bintan. Data kualitas perairan telah dikumpulkan saat survai lapangan bulan Juli 2010. ALOS AVNIR-2 digunakan untuk mengekstrak data sosial infrastruktur. Data kualitas perairan dan sosial infrastruktur kemudian dianalisis secara spasial dengan sistem informasi geografis dan multi criteria analysis. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa dari total potensial pengembangan (904 km2), sekitar 13% tergolong sangat layak untuk pengembangan budidaya rumput laut. Lokasi dengan kategori sangat layak terkonsentrasi di Pulau Mantang, Telang Kecil, Gin Besar, Numbing, Gin Kecil, Buton, Poto, dan Kelong. Hasil penelitian ini sangat relevan dengan penetapan Kabupaten Bintan, meliputi: Kecamatan Bintan Timur, Mantang, dan Bintan Pesisir, sebagai kawasan sentra pengembangan minapolitan.
KONDISI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN PERIKANAN DI KAWASAN WADUK CIRATA, JAWA BARAT: Analisis Awal Kemungkinan Dampak Pemanasan Global terhadap Perikanan Budidaya I Nyoman Radiarta; Anang Hari Kristanto; Adang Saputra
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1485.685 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.3.2011.495-506

Abstract

Pemanasan global adalah perubahan iklim yang dapat teridentifikasi melalui perubahan rata-rata yang terjadi pada jangka waktu yang relatif panjang. Perubahan ini disebabkan baik karena variasi kondisi alam maupun akibat dari aktivitas manusia (antropogenic). Pemanasan global diproyeksikan akan berpengaruh terhadap kondisi ekosistem, kondisi sosial dan ekonomi, dan meningkatnya tekanan terhadap sumber mata pencaharian yang berimplikasi pada penyediaan pangan. Bagi perikanan budidaya, pemanasan global dapat berpengaruh pada perubahan tingkat produktivitas, distribusi, komposisi spesies, dan lingkungan perairan sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam operasional perikanan budidaya. Berdasarkan perkembangan isu tentang pemanasan global ini, penelitian dampak pemanasan global terhadap perikanan budidaya dirasakan sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kemungkinan adanya dampak pemanasan global terhadap aktivitas perikanan budidaya (ikan air tawar) di kawasan Waduk Cirata, Jawa Barat. Data utama yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber meliputi data klimatologi, meteorologi, tutupan lahan dan karakteristik waduk. Analisis data yang ditampilkan dalam tulisan ini masih merupakan analisis awal yang lebih banyak diuraikan secara deskriptif melalui tampilan grafik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai kemungkinan adanya dampak pemanasan global bagi perikanan budidaya air tawar khususnya di Waduk Cirata, sehingga nantinya dapat membantu dalam pengelolaan waduk yang lebih baik.
ANALISIS SPASIAL KELAYAKAN LAHAN BUDIDAYA KERANG HIJAU ( Perna viridis ) BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN DI KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT I Nyoman Radiarta; Adang Saputra; idil Ardi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.785 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.341-352

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan lahan budidaya kerang hijau menggunakan metode tancap di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pengumpulan data lingkungan perairan telah dilakukan pada bulan Juli 2010. Data lapangan dan data sekunder lainnya (peta dan data penginderaan jauh) kemudian dianalisis secara spasial dengan sistem informasi geografis (SIG). Lima parameter penting kelayakan lahan dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor lingkungan dan pembatas. Penelitian ini menggunakan sistem skor 1-4, 4 adalah sangat layak dan 1 adalah tidak layak untuk pengembangan budidaya kerang hijau. Hasil analisis SIG menunjukkan bahwa sekitar 46% (23 km2) dari total lokasi potensial (50 km2) tergolong sangat layak. Lokasi ini menyebar sejajar dengan garis pantai dari Kecamatan Kapetakan sampai Kecamatan Suranenggala. Tidak ditemukan lokasi dengan kategori tidak layak. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian di Kabupaten Cirebon sangat mendukung untuk pengembangan budidaya kerang hijau.
KONDISI KUALITAS PERAIRAN DI TELUK LADA, PANDEGLANG PROVINSI BANTEN UNTUK MENDUKUNG BUDIDAYA KERANG HIJAU ( Perna viridis ) Erlania Erlania; I Nyoman Radiarta
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.406 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.3.2011.507-519

Abstract

Kerang hijau (Perna viridis) merupakan jenis kekerangan yang bernilai ekonomis penting. Teluk Lada Kabupaten Pandeglang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah Provinsi Banten sebagai sentra budidaya kekerangan, khususnya kerang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas perairan di Teluk Lada, untuk mendukung kegiatan budidaya kerang hijau. Pengumpulan data lapangan telah dilakukan pada bulan April 2010 yang diambil pada 16 titik pengamatan. Parameter yang diukur meliputi pengukuran langsung di lapangan (kandungan oksigen, pH, suhu, salinitas, kecerahan, dan kedalaman) dan analisis laboratorium (BOD, NO3, NH3, PO4, H2S, TDS, Hg, Pb, Cd, dan kelimpahan plankton). Data kualitas air dianalisis secara deskriptif dan beberapa parameter yang menjadi persyaratan utama dianalisis dengan metode Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas air pada 16 stasiun pengamatan secara keseluruhan sesuai untuk budidaya kerang hijau, kecuali untuk parameter kedalaman perairan yang sesuai hanya pada 12 stasiun dan untuk parameter pH yang sesuai hanya pada 9 stasiun pengamatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi guna mendukung pengembangan budidaya kerang hijau di Teluk Lada Kabupaten Pandeglang.