Ibnu Rusdi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STIMULASI PERTUMBUHAN JUVENIL ABALON, Haliotis squamata DENGAN PEMBERIAN HORMON REKOMBINAN IKAN rElGH Fitriyah Husnul Khotimah; Gusti Ngurah Permana; Ibnu Rusdi; Bambang Susanto; Alimuddin Alimuddin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 4 (2016): (Desember 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.158 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.4.2016.331-338

Abstract

Masalah yang paling utama dalam budidaya abalon tropis adalah pertumbuhan yang lambat. Penggunaan rElGH (recombinant giant grouper, Epinephelus lanceolatus growth hormone) untuk menstimulasi pertumbuhan beberapa spesies ikan sudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji akselerasi pertumbuhan juvenil abalon tropis, Haliotis squamata setelah diberi perlakuan perendaman hormon rekombinan ikan kerapu kertang, Epinephelus lanceolatus pada frekuensi yang berbeda. Ada empat perlakuan frekuensi perendaman rElGH yaitu 4, 9, 16 kali, dan tanpa perendaman (kontrol). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Perendaman dilakukan selama tiga jam, dengan interval waktu empat hari. Kepadatan abalon tropis 100 ekor/L air laut yang mengandung 30 mg rElGH. Wadah untuk perendaman berupa beaker glass yang dilengkapi dengan aerasi. Penelitian dilakukan selama tujuh bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abalon tropis yang direndam rElGH dengan frekuensi empat kali menghasilkan pertumbuhan bobot tubuh dan panjang cangkang tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0,05). Sintasan abalon tropis yang diberi perlakuan perendaman hormon rElGH lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol.The most crucial problem in tropical abalone aquaculture is the slow growth of the species. Studies investigating the use of rElGH (recombinant giant grouper, Epinephelus lanceolatus growth hormone) for promoting growth have been performed in various species. This research aimed to examine the growth acceleration of tropical abalone, Haliotis squamata juvenile after being treated in different immersion frequencies of recombinant giant grouper, Epinephelus lanceolatus growth hormone (rElGH). There were four treatments of rElGH immersion frequency: 4, 9, 16 times and without rElGH immersion (control). Each treatment was performed in triplicates. Immersion was performed for 3 hours, at 4-day intervals and a density of 100 tropical abalones in 1 L seawater containing 30 mg rElGH. Immersion was conducted in a beaker glass supplied with oxygen. The results indicated that rElGH immersion for total of 4 times showed significantly higher (P<0.05) body weight and shell length of tropical abalone compared to other treatments. The Survival of tropical abalone treated with rElGH was also significantly higher than control.
FORMULASI PAKAN BUATAN DENGAN BAHAN BAKU RUMPUT LAUT UNTUK PERTUMBUHAN ABALON Haliotis squamata I Nyoman Adiasmara Giri; Muhammad Marzuqi; Ibnu Rusdi; Wawan Andriyanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 1 (2016): (Maret 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.039 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.1.2016.75-83

Abstract

Abalon merupakan salah satu jenis moluska laut yang memiliki potensi ekonomis untuk dikembangkan usaha budidayanya. Teknologi pembenihan abalon Haliotis squamata telah dikembangkan dan berhasil memproduksi benih secara massal. Selain benih, ketersediaan pakan yang sesuai sangat menentukan keberhasilan budidaya pembesaran abalon. Selain makan pakan segar berupa makroalga, abalon juga dapat menerima pakan buatan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula pakan dengan bahan baku tepung rumput laut untuk pertumbuhan H. squamata. Tiga pakan percobaan diformulasi dengan proporsi tepung rumput laut Ulva sp., Gracilaria sp., dan Sargassum sp. yang berbeda dibuat berbentuk remah dengan kandungan protein dan lemak yang sama.  Sebagai kontrol digunakan pakan Gracilaria sp. segar asal tambak.  Sebanyak 16 buah bak beton berukuran 2,0 x 0,5 x 0,5 m3 dengan ketinggian air 25 cm dan dilengkapi dengan aerasi digunakan sebagai wadah percobaan.  Benih abalon hasil pembenihan di hatcheri dengan ukuran bobot 5,30 ± 1,07 g; panjang cangkang 3,35 ± 0,29 cm ditebar dengan kepadatan 388 ekor per bak.  Abalon diberi pakan percobaan 2 kali sehari selama 168 hari. Jumlah pakan disesuaikan dengan respons makan dari abalon. Percobaan dirancang dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan pakan dan setiap perlakuan terdiri atas 4 ulangan.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan abalon yang diberi pakan buatan tidak berbeda nyata, tetapi pakan dengan proporsi tepung Ulva sp. 35% cenderung memberikan pertumbuhan yang lebih baik. Pertumbuhan abalon terbaik diperoleh pada perlakuan kontrol.  Kandungan protein daging abalon dipengaruhi oleh pakan percobaan. Kandungan protein daging abalon yang diberi pakan buatan signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.