Yayan Indrawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BELASKASIHAN MEMBEBASKAN DARI PENGHAKIMAN MENURUT YAKOBUS 2:13 DAN IMPLIKASINYA BAGI KEHIDUPAN ORANG PERCAYA MASA KINI Meriana Zega; Yayan Indrawan
Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 4 No. 2 (2021): Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2936.836 KB) | DOI: 10.47457/phr.v4i2.191

Abstract

Banyak orang percaya yang beranggapan bahwa belas kasihan hanyalah bagi mereka yang membutuhkan atau semua orang percaya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberi penjelasan tentang belas kasihan yang dibutuhkan oleh setiap orang percaya yang membebaskan seseorang dari penghakiman menurut Yakobus 2:13. Metode yang digunakan yaitu pendekatan analisis teks yaitu fokus pada teks itu sendiri dan dikomparasikan dengan teks kitab lainnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan Yakobus 2:13, belas kasihan adalah kunci untuk menang atas penghakiman dari Allah, menyalurkan belas kasihan adalah sesuatu yang terus menerus dikerjakan tanpa henti. Sebagai orang yang telah menerima pengampunan dan belas kasihan Tuhan seharusnya dapat mengampuni sesama tanpa batas. Karena ini bukanlah hukum beban melainkan hukum kasih yang harus dihormati dan dilaksanakan oleh setiap orang percaya sebab bukti dari belas kasihan adalah melakukan hukum Allah, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, karena pada waktu penghakiman orang itu akan dikasihi oleh Allah dan bebas dari penghakiman.
Larangan Perempuan dalam Pelayanan Gereja: Analisis Surat 1 Timotius 2:11-12 dalam Konteks Isu Kesetaraan Gender Gulo, Syutriska; Yayan Indrawan
Paramathetes : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 2 No. 1 (2023): November 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sola Gratia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64005/jtpk.v2i1.28

Abstract

Perdebatan mengenai kepemimpinan wanita masih terus berlanjut hingga saat ini. Salah satu teks yang paling kontroversial yang sering digunakan untuk mendukung argumen tentang kepemimpinan wanita terdapat dalam 1 Timotius 2:11-12. Teks ini dianggap mengandung perintah universal yang menyatakan bahwa perempuan tidak diperbolehkan terlibat dalam pelayanan gereja, sehingga muncul beberapa asumsi yang menganggap Rasul Paulus sebagai tokoh yang menentang peran perempuan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami maksud dan tujuan sebenarnya dari Paulus dalam 1 Timotius 2:11-12. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan analisis teks yang berfokus pada teks tersebut, dibandingkan dengan teks-teks kitab lain, serta beberapa buku dan artikel jurnal terkait. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan pembaca dapat memahami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh Paulus mengenai peran perempuan dalam pelayanan gereja. Hasil penelitian teks berdasarkan 1 Timotius 2:11-12 menunjukkan bahwa Paulus sebenarnya tidak mendiskriminasi peran perempuan dalam pelayanan gereja dalam segala hal. Larangan yang diungkapkan oleh Paulus dalam teks ini sebenarnya merupakan tanggapan terhadap situasi yang sedang terjadi dalam jemaat saat itu, sehingga teks ini tidak relevan jika diterapkan secara mutlak pada zaman sekarang.