Muhammad Hunaina Fariduddin Ath-thar
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Akuakultur

SUMBERDAYA GENETIK IKAN, ASET YANG MASIH TIDUR Muhammad Hunaina Fariduddin Ath-thar; Rudhy Gustiano
Media Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.674 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.2.2010.98-101

Abstract

Berkaitan dengan sumberdaya alam kekayaan sumberdaya genetik ikan, Indonesia merupakan negara terkaya di dunia. Kajian mengenai sumberdaya genetik atau keanekaragaman hayati memerlukan suatu pendekatan genetika evolusi. Seiring perkembangan zaman, keanekaragaman hayati yang kita miliki harus diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. Untuk itu, dibutuhkan spesies ikan yang mudah dibudidayakan, harganya relatif terjangkau oleh masyarakat dan produktivitasnya tinggi. Jenis nila, patin, dan lele diharapkan dapat mengawal ketahanan pangan nasional yang dapat dipersiapkan untuk membantu ketergantungan masyarakat terhadap unggas. Dari segi pengelolaan dan pelestarian, spesies-spesies yang memainkan peranan penting dalam proses ekologi akan mendapatkan prioritas yang lebih tinggi untuk dikonservasi. Pendekatan ekologi dengan sistematik dapat dijadikan acuan ke mana program konservasi yang akan kita jalankan untuk melindungi kekayaan hayati yang kita miliki.
RISET PENGEMBANGAN PRA-BUDIDAYA IKAN NILA BEST (Oreochromis niloticus) DI MEDIA SALINITAS Muhammad Hunaina Fariduddin Ath-thar; Rudhy Gustiano
Media Akuakultur Vol 5, No 1 (2010): (Juni 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.109 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.1.2010.1-9

Abstract

Peningkatan permintaan ikan nila dan ketersediaan lahan perairan payau yang luas di Indonesia membuka peluang untuk mengembangkan strain baru yang lebih cocok untuk tumbuh dan dibudidayakan di perairan payau. Berkaitan dengan latar belakang tersebut dalam makalah ini akan dibahas beberapa aspek keragaan ikan nila dalam media salinitas. Beberapa hal yang akan dibahas adalah: toleransi ukuran benih ikan nila pada berbagai salinitas berbeda, evaluasi toleransi salinitas pada lima strain ikan nila dan keragaan benih ikan nila (0) BEST pada berbagai salinitas berbeda. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa ikan nila BEST ukuran 3-5 dan 5-8 cm dapat hidup dengan baik hingga salinitas 5 ppt. Sedangkan untuk perbandingan antar strain menunjukkan ikan nila BEST lebih baik dalam sintasan dan pertambahan biomassa total dibandingkan dengan strain lainnya. Dari segi keragaan pertumbuhan, peningkatan salinitas dapat meningkatkan keragaan pertumbuhan bobot dan biomassa sebesar 11%-18% ikan nila BEST. Salinitas 2,5 ppt memberikan hasil yang terbaik untuk parameter panjang, bobot badan dan biomassa total dibandingkan dengan 0 ppt (kontrol) dan 5 ppt dengan perbedaan yang nyata hingga sangat nyata.