Ofri Johan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN PENYAKIT KARANG SABUK HITAM SECARA SPASIAL DI KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA Ofri Johan; Dietriech G. Bengen; Neviaty P. Zamani; Suharsono Suharsono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.647 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.3.2013.439-451

Abstract

Penelitian tentang kelimpahan dan penyebaran penyakit karang telah dilaksanakan sejak Juni 2011 sampai Juli 2011 untuk mengetahui kelimpahan awal penyakit karang jenis Black Band Disease (BBD-Penyakit sabuk hitam) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Metode pengamatan menggunakan transek sabuk dengan lebar 1 m ke kiri dan ke kanan, panjang bentangan meteran 20 m dengan ulangan sebanyak tiga kali. Transek ditempatkan pada dataran terumbu dengan kedalaman 0-3 m dengan mencatat jumlah koloni yang terinfeksi penyakit karang, jenis penyakit karang BBD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit karang jenis BBD banyak ditemukan pada tutupan karang yang tinggi dan karang jenis Montipora sp. dominan di lokasi tersebut. Berdasarkan lokasi secara umum kelimpahan tertinggi terjadi di Pulau Pramuka Utara (0,15 kol/m); Pulau Pari Timur (0,092 kol/m); Pulau Penjaliran (0,092 kol/m); dan Pulau Tikus (0,085 kol/m). Hasil uji statistik dengan menggunakan ANOVA diperoleh kelimpahan penyakit karang BBD berbeda nyata antara kelompok lokasi penelitian, yaitu antara lokasi jarak terdekat dengan jarak sedang, dan lokasi jarak terdekat dengan jarak terjauh dengan nilai perbedaan (signifikan) berturut-turut 0,030 dan 0,025 (tingkat kepercayaan 95%). Sedangkan pada kelompok lokasi jarak sedang dan terjauh tidak terdapat perbedaan nyata. Berdasarkan data klimatologi, peningkatan suhu pada bulan Maret hingga Juli dapat memicu terjadi penyakit karang di kawasan Kepulauan Seribu.
PENYEBAB, DAMPAK, DAN MANAJEMEN PENYAKIT KARANG DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG Ofri Johan
Media Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.172 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.2.2010.144-152

Abstract

Penelitian tentang penyakit karang sudah berkembang dan banyak peneliti yang menekuninya di negara asing, namun berbeda dengan di negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan sebagian besar pulaunya memiliki karang, malah belum ada penelitian dan data tentang penyakit karang, kalaupun ada baru dimulai pada 1 atau 2 lokasi dengan peneliti yang menekuni 1 atau 2 orang saja se-Indonesia. Berbagai faktor lingkungan sebagai penyebab terjadinya penyakit karang di antaranya disebabkan oleh faktor abiotik yaitu oleh stres temperatur, sedimentasi, zat kimia, nutrien tidak seimbang, radiasi ultra-violet, dan faktor biotik seperti predasi, kompetisi dengan alga, dan terinfeksi penyakit. Banyak informasi yang akan dibahas pada tulisan ini sebagai pengantar untuk memahami penyakit karang di antaranya tentang faktor penyebab, jenis, dan dampak penyakit, penelitian di Indonesia, dan manajemen serta pengelolaan yang perlu dilakukan apabila terjadi serangan penyakit di suatu ekosistem terumbu karang.
PROSPEK PENGEMBANGAN PEMBENIHAN IKAN HIAS LAUT DAN UPAYA PEMANFAATANNYA Bambang Priono; Ofri Johan
Media Akuakultur Vol 9, No 2 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.884 KB) | DOI: 10.15578/ma.9.2.2014.91-96

Abstract

Abstrak lengkap dapat di lihat di File PDF