Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REGULASI DAN STRATEGI DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR AIR MINUM DENGAN SKEMA PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR administrator admin; M Gazali
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 3 No 1 (2017): VOL 3 NO 1 APRIL 2017
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v3i1.45

Abstract

Ketersediaan infrastruktur adalah faktor utama penggerak perekonomian, sehingga dengan rendahnyatingkat investasi untuk penyediaan infrastruktur akan sangat berdampak negatif pada pertumbuhanekonomi suatu wilayah. Kegiatan umum dalam membangun sebuah sistem penyediaan air minumantara lain Pembebasan lahan, Renovasi bangunan intake, Jaringan transmisi, Instalasi Pengolahan,Jaringan distribusi, Sambungan rumah. Investasi yang sangat besar dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan air Kabupaten Indragiri Hilir yang mencapai 80,88-160,64 liter/detik atau 6988.01-13879.2m/hari. Tantangan utama yang dihadapi adalah funding gaps antara kebutuhan investasi infrastrukturdengan relatif terbatasnya kemampuan keuangan negara untuk memenuhi kebutuhan tersebut, olehsebab itu Public Private Partnership (PPP) dapat dijadikan solusi permasalahan investasi infrastrukturpenyediaan air minum. Secara kelembagaan PPP Sektor penyediaan air minum secara nasional ditanganioleh Sektor Penyediaan Air Minum Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(BPPSPAM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, selain itu pemerintah pusat jugamemberikan wewenang pada pemerintah daerah untuk mengeksekusi terkait pelaksanaan PPP Sektorpenyediaan air minum. Adapun bentuk pekerjaan yang dijalankan secara PPP meliputi Kontrak bangun,guna, dan serah (build, operate and transfer contract) untuk seluruh pengembangan SPAM hinggapelayanan dan penagihan kepada pelanggan atau untuk sebagian pengembangan SPAM.
Evaluation of The Kirkpatrick Model of Employment Training Center For Manpower Training and Transmigration (BPTT) Jambi Province Syamsul Huda; M Gazali
IJER (Indonesian Journal of Educational Research) Vol. 6 No. 2 (2021): IJER Vol 6 No 2 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.914 KB) | DOI: 10.30631/ijer.v6i2.123

Abstract

This study discusses the preparation of work skills as the main requirement for creating a reliable workforce in filling jobs. This research was conducted with a descriptive evaluation approach using the four levels evaluation model or Kirkpatrick's model, which includes: reaction, learning, behavior, and result. The sampling technique used purposive research with research subjects consisting of trainees who had gotten a job and who had not gotten a job after attending training at BPTT, training implementers, instructors, and service users. Data were collected using questionnaires and in-depth interviews, and documentation. The results of the research show: (1) good response by the trainees on the reaction aspect; (2) changes or improvements in the knowledge and skills of the trainees have not been well measured in the learning aspect; (3) good response by service users on behavioral aspects; and (4) it is difficult for the training organizers to detect the number of training participants who have been absorbed or have not been absorbed into the workforce due to the lack of communication with participants who have attended training on the outcome aspect.