Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Roti, Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v4i1.249

Abstract

Roti adalah sebuah penganan sumber karbohidrat yang dianggap sangat praktis untuk kehidupan masa kini yang serba cepat dan praktis. Banyak kaum milenial sarapan pagi hanya dengan roti dan susu atau teh. Begitu juga dengan makan malam. Rasa yang enak dan beragam, bentuk yang unik tanpa mengurangi kandungan gizi didalamnya menjadi alasan utama mengapa roti menjadi sebuah pilihan utama dalam menu sehari-hari.Bahan dasar pembuatan roti adalah tepung, air, ragi, garam, gula, lemak, susu, telur dan bread improver. Tepung merupakan bahan dasar pembuatan roti. Tepung dibedakan berdasarkan kandungan glutennya. Air digunakan sebagai pelarut dari berbagai bahan yang digunakan dalam adonan roti. Selain itu, air juga digunakan sebagai pengontrol suhu. Ragi digunakan sebagai pengembang agar roti mempunyai tekstur yang lembut. Gula digunakan sebagai penambah rasa. Lemak digunakan untuk membuat roti yang dihasilkan menjadi lembut dan tidak lengket di loyang. Telur bermanfaat untuk menambah kandungan protein dan membantu proses pengembangan adonan. Sedangkan bread improver digunakan sebagai bahan tambahan untuk mengawetkan roti.Proses dalam pembuatan roti terdiri dari pengadukan bahan yaitu pencampuran bahan-bahan yang digunakan dalam komposisi yang tepat. Proses kedua yaitu peragian untuk mendapatkan tekstur roti yang mengembang. Selanjutnya adalah proses pembentukan. Langkah terakhir adalah pemanggangan.Roti memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga dapat dikerjakan oleh industri kecil. Berbagai macam varian yang ada dengan nilai jual terjangkau dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
Analisis Penggunaan Bata Merah Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Baku Bangunan Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.142 KB) | DOI: 10.47532/jiv.v1i2.21

Abstract

Red brick are one of best alternative to make a building. Red brick was used to make a wall since a long time ago. The small shape but strong ability to support the building are their best value to make many people choose red brick for their buildings. Beside that, easy to get and the price also have an important role. In Bali island, there is some place that known as red brick producer. One of them is Desa Penarungan. Desa Penarungan located at Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung was known as the best red brick producer in Bali since a long time ago. But now, there is no more. Another material to make a wall with another specification that is more beneficial like concrete block and hebel brick give the owner of the building another option. Beside that, parents don’t want their kids follows their job as red brick producer. They want their kids have a good job in a big company. Red brick production also give a bad impact to environment. Because of brick production for a long time, now there is a lot of big hole with rubbish and water in Desa Penarungan. And also there is an air pollution because of red brick production.
Sampah Plastik Dan Upaya Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v5i1.412

Abstract

Plastik, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Berbagai produk yang digunakan manusia dalam kesehariannya seringkali berasal dari plastik. Pada awal penemuannya, plastik banyak digunakan untuk mengganti penggunaan bahan-bahan organik agar produk bisa bertahan lebih lama. Namun penggunaan plastik ternyata melebihi ekspektasi, semakin lama penemuan tentang pengolahan plastik semakin berkembang dan pemanfaatannyapun semakin meluas. Adapun 7 jenis plastik tersebut adalah PET (Polyethylene Terephthalate), DPE (High Density Polyethylene), PVC (Polyvinyl Chloride), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PS (Polystyrene). Setiap jenis memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda-beda. Untuk membatasi timbulan sampah plastik yang muncul, pemerintah menggalakkan berbagai program diantaranya adalah program industri hijau dan sistem ekonomi sirkular. Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Sedangkan ekonomi sirkular adalah sistem ekonomi dengan akhir siklus hidup produk dengan konsep utama mengurangi, memakai ulang, dan memperbaiki materi dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi. Kedua program ini sangat tepat bila diaplikasikan untuk membantu penganggualangan timbulan sampah plastik yang muncul sebagai dampak pemanfaatan plastik oleh masyarakat.
Bangkitan Industri Yang Muncul Sebagai Dampak Pelaksanaan Yadnya Di Bali Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.528 KB) | DOI: 10.47532/jiv.v2i1.79

Abstract

Bali island is an island that is well known for its beautiful nature and wonderful  culture. The combination of both culture and nature, makes Bali unavoidable place to visit. The Balinesse culture is greatly influence by Hindu, a religion for most of Balinesse people. The ceremony ang religious activities called as “yadnya” has generated many small industries to fulfill the need for yadnya instrument. The raise of this industries marked by balinesse traditional cake like uli, begina, sirat, matahari, etc. Another industries arising as the result of ceremony and religious activities are tumpeng banten, canang and sampian, plangkiran and wood carving, bokor and keben, and wastra. This industry are generated as impact of yadnya activity in Bali Island especially Hindu’s religion.
Penerapan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada Sistem Upah Di Indonesia Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.281 KB) | DOI: 10.47532/jiv.v3i1.100

Abstract

Wage, is the most important reason for the employee to do their job activity. Even this is not a reson for every worker but it’s still a biggest reason. Generally, there is 3 party that is involve in wage system in Indonesia. There is a company, worker n the government. Company is a business enitity own by individual or group that employ people and give a wage in return. Employ is a person who can do a job to produce a product or services to fulfil their needed. Government as a regulator dan consultant when this two party on their activityThere is many wage system in our country, depend on company size, economic condition, etc. ths system such as wage system based on output, wage system based on time, wholesale system, wage system based on bonus and business partner wage system. In wage calculation, company must consider about minimum regional wage. Besaide that, they also must calculate about overtime work. In Indonesia, overtime work calculate every hour and it’s depend on 5 or 6 day work day in a week. Basically, wage must be worth for humanity and balanced with workers sacrifice for the company.
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kualitas Udara Di Provinsi Bali Ni Putu Decy Arwini
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.189 KB) | DOI: 10.47532/jiv.v2i2.86

Abstract

The development of transportation technology now has made distance become increasingly meaningless, but without realizing there has been a degradation of the environment as a direct impact of the development of transportation technology. Exhaust emissions produced by each vehicle have now become the main source of pollution, which is about 70% of all factors causing pollution. Unconsciously that so far the air quality that is inhaled by the community has slowly decreased so that it is not realized until an adverse impact appears, then the community then realizes that there has been a very complicated problem as a result of transportation that is less environmentally friendly. Most of the fuel for transportation comes from refined petroleum which is a non-renewable natural resource so that on the one hand it has caused air pollution which greatly affects health besides the amount of raw material for fuel production of these vehicles is also running low so prices are set for consumption society also becomes more expensive.The purpose of this research is to find out how much the level of air pollution in Bali Province at several sample points as a result of motor vehicles, to find out the type and amount of hazardous gas content produced by motor vehicles in Bali Province, to determine the impact caused by the exhaust gas of the vehicle on the health of the respiratory tract of residents of the Province of Bali, as well as ways that can be taken to reduce the negative impact resulting from pollution caused by vehicle exhaust emissions.
Peran Transportasi Dalam Dunia Industri Ni Putu Decy Arwini; I Made Juniastra
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v6i1.794

Abstract

Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia industri. Pada tahap awal produksi, transportasi mulai diperlukan saat produsen mulai mencari rekanan sebagai pemasok bahan baku, proses mendatangkan bahan baku ke lokasi produksi, hingga penempatan masing-masing bahan baku di tempat yang paling tepat untuk mempermudah proses produksi. Selama proses produksipun, seringkali ditemukan bahwa transportasi diperlukan untuk memindahkan produk yang masih dalam proses pengerjaan ke lokasi lain untuk mendapatkan perlakuan lebih lanjut agar menjadi sebuah barang jadi seutuhnya. Setelah proses produksi selesai, seringkali diperlukan transportasi dari lokasi produksi ke gudang milik pabrik dan kemudian dilanjutkan ke saluran distribusi yang seringkali memiliki lokasi yang cukup jauh dari pabrik.Masalah-masalah yang muncul akibat proses transportasi barang antara lain kendaraan angkutan barang yang berhenti di sembarang tempat, parkir diatas trotoar, kelebihan muatan dan masalah lingkungan menyangkut kebisingan, getaran, gas buang dan gangguan pandangan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi masalah tersebut antara lain penentuan waktu dan lokasi parkir khusus untuk kendaraan angkutan barang, penetapan rute dan berat maksimal kendaraan angkutan barang, dan lain sebagainya.Untuk infrastruktur transportasi Indonesia, berada di posisi 55 dari 141 negara.