Partai Politik adalah sarana untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan untuk mendapatkan posisi/kedudukan yang diinginkan, partai lokal adalah partai yang jaringannya terbatas pada suatu daerah (provinsi/negara bagian) atau beberapa daerah, tetapi tidak mencakup semua provinsi (nasional). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak dari konflik antar partai lokal antara Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA) dalam pemilu 2014 dan faktor apa saja yang dapat menimbulkan konflik antar Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA). Resolusi konflik merupakan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan yang lainnya dan merupakan aspek penting dalam pembangunuan sosial dan moral yang memerlukan keterampilan dan penilaian untuk bernegoisasi, kompromi serta mengembangkan rasa keadilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor-faktor yang menjadi penyebab dari konflik antara PA dan PNA pada pemilu tahun 2014 antara lain, yaitu; pertama kurangnya moral dan ilmu calon legislatif yang maju pada pemilu dapat menyebabkan konflik antara partai. Kedua, persaingan tidak sehat antar partai yang menyebabkan konflik tersebut semakin besar. Ketiga, adanya orang diluar partai yang ikut terlibat dalam konflik atau penyebab konflik. Dampak dari konflik antar Partai Aceh dan Partai Nasional Aceh pada pemilu tahun 2014 yang pertama yaitu, dapat megurangi kepercayaan masyarakat terhadap calon anggota legislatif, dan yang kedua dapat mempengaruhi keseimbangan demokrasi di Aceh, dengan adanya konflik tersebut perkembangan domokrasi yang berlangsung di Aceh akan terganggu. Seharusnya hal yang dilakukan oleh partai lokal di Aceh untuk merekrut caleg baru harus mempunyai ilmu dan tanggung jawab yang besar, karena jika hal tersebut tidak ada maka akan banyak terjadi konflik-konflik yang dapat merusak demokrasi di Aceh dan juga dapat membuat masyarakat di Aceh enggan untuk memilih karena apa yang dilakukan oleh caleg tersebut banyak merugikan pihak-pihak yang lainnya. Adapun partai lokal di Aceh dapat bersaing dengan sehat antar sesama partai yang dapat membuat kenyamanan pada saat pesta demokrasi berlangsung dan juga memberikan ideologi yang bagus kepada masyarakat bahwa demokrasi itu bersanding bukannya bersaing, maka dari itu masyarakat akan terbuka pikirannya bahwa demokrasi tidak seburuk yang masyarakat kira dan akan ikut serta dalam pemilihan yang akan datangKata Kunci : Partai Politik Lokal, Konflik, Demokrasi, Pemilu 2014.