Amsal Amri
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUTAR ACEH SINGKIL lukman Lukman; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.553 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Butar Aceh Singkil” yang bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan guru kelas IV kepada siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa dan untuk mengetahui kendala komunikasi interpersonal guru dalam meningkatkan meningkatkan keterampilan membaca. Penelitian ini menggunakan teori analisis trasaksional dengan pendekatan interaksi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi interpersonal guru dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan siswa kelas IV di SD Negeri Butar Aceh Singkil. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan berupa komunikasi langsung secara tatap muka antara guru dengan siswa dan pendekatan individual, komunikasi secara persuasif, pemberian nasehat, dan motivasi serta jam tambahan kepada siswa, metode SAS (Struktural  Analitik Sintetik). Bentuk komunikasi interpersonal yang digunakan berupa komunikasi persuasife, bimbingan belajar membaca terhadap siswa. Strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan memiliki kendala, yaitu sikap siswa yang masih malu-malu dan takut untuk mengutarakan kesulitan yang dialaminya, lambatnya pemahaman siswa. Kurangya sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar.Interpersonal Communication Strategy of teachers in Improving the reading skill of fourth grade Students of SD Negeri Butar Aceh SingkilABSTRAC   This research entitled "Interpersonal Communication Strategies of Teachers in Improving Reading Skills in the fourth grade students of SD Negeri Butar Aceh Singkil" which aims to know the interpersonal communication strategy applied by the fourth grade teacher in improving students' reading skill, knowing the interpersonal communication form between teacher and student in improving reading skills, and knowing the inhibiting factors and supporting the teacher's interpersonal communication in improving reading skills. This study uses the theory of interpersonal communication with social interaction approach. The method used in this research is descriptive qualitative approach. The object of this research is teacher interpersonal communication strategy in improving students' reading skill. While the subject in this study is the fourth grade teacher and fourth grader at SD Negeri Butar Aceh Singkil. Data collection techniques in this study using observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that interpersonal communication strategy applied in the form of personal interpersonal communication face to face to students and individual approach, persuasive communication, giving advice, motivation and additional hours to students, SAS method (Structural Analytic Synthetic). Form of interpersonal communication used in the form of communication interrogation guidance learn to read to students. The interpersonal communication strategy applied has inhibiting factors, the attitude of the students who are still shy and afraid to express the difficulties they experienced, the slow understanding of students and the low interest in reading students. The lack of facilities and infrastructure used in teaching and learning process. 
Makna Pesan Simbolik dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya Nur Aini; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini berjudul “Makna Pesan Simbolik dalam Prosesi Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Pesan yang terdapat pada Simbol Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan di Kabupaten Nagan Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik dengan asumsi tiga ide dasar yaitu Pikiran, Diri, dan Masyarakat. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, 2 orang berasal dari Majelis Adat Aceh Kabupaten Nagan Raya dan 5 orang lainnya berasal dari Tokoh Masyarakat Gampong Nigan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-struktur, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan reduksi data penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol yang terdapat dalam prosesi adat perkawinan masyarakat Kecamatan Seunagan terdiri dari Ranup Bate atau Ranup Meuh yaitu suatu simbol kemuliaan yang mempunyai makna kebersamaan. Boh Gaca yaitu simbol mempunyai makna bahwa yang memakai gaca adalah seorang dara baro. Pakaian Adat Aceh yaitu simbol dari ciri khas pakaian suatu daerah yang dikenakan pada saat upacara peresmian perkawinan. Pelaminan yaitu tempat dimana lintoe baro dan dara baroe duduk persandingan saat uparaca peresmian perkawinan. Isi talam yaitu simbol yang dinilai sebagai tanda seberapa mampunya keluarga lintoe baro dalam segi materi. Kelapa yaitu simbol kekokohan rumah tangga yang diibaratkan seperti pohon kelapa. Tebu yaitu simbol kemanisan dalam berumah tangga. Terdapat beberapa simbol yang berbeda dan menjadi identitas dari Kabupaten Nagan Raya, khususnya Kecamatan Seunagan yaitu Jeulame yaitu simbol penghargaan untuk perempuan. Manoe Pucok yaitu simbol yang mempunyai makna sebagai pembersih dosa bagi dara baro agar menjadi suci. Tari Rapa’i dan Meusekat merupakan simbol sekaligus pengikat masyarakat dalam berkehidupan sosial. Dan Pisang yaitu simbol yang menandakan makanan untuk anak. Kata Kunci: Simbolik, Adat Perkawinan, Masyarakat Seunagan        The Meaning of a Symbolic Message in the Marriage Procession of the Universal Community in Nagan Raya District  ABSTRACT This research is titled "The Meaning of a Symbolic Message in the Marriage Procession of the Universal Community in Nagan Raya District". Community Marriage Procession Symbol of the Seunagan Subdistrict Community in Nagan Raya District. The method used in the study is a qualitative approach to type of descriptive research. This study uses the Symbolic Interaction theory with the assumptions of three basic ideas, namely Mind, Self, and Society. This study amounts to 7 people, 2 people came from the Aceh Customary Assembly of Nagan Raya District and 5 others came from the Nigan Village Community Leader. The technique of data collection through observation, semi-structured interviews, and documentation. The data is analyzed by reducing data presentation data, verification and conclusions. The results of the study show that the symbols consist of the customs of the community of the District District of Ranup Bate or Ranup Meuh which is a symbol of glory that has the meaning of togetherness. Boh Gaca, the symbol means one wearing gaca is a baro virgin. Aceh Customary Clothing is a symbol of the worn clothing of an area during the wedding ceremony. Atoning is a place where Lintoe Baro and Dara are sitting in a match when the wedding ceremony is celebrated. Fill in the talam, the symbol that is considered as a sign of how the Lintoe Baro capable of family is in material terms. The coconut is a symbol of the robustness of a household which is likened to a coconut tree. Sugarcane is a symbol of sweetness in a household. There are various different symbols and identities of the Nagan Raya District, especially the Seunagan District, namely Jeulame, which is a symbol of appreciation for women. Manoe Pucok is a symbol that has the meaning of cleansing sin for virgin baro to be holy. Rapa'i and Meusekat dance is a symbol as well as a binder of society in social life. And Banana is a symbol that signifies food for children. Keywords: Symbolic, Customary Marriage, Universal Society