Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DALAM PEMBENTUKAN MORAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KUTA BARO ACEH BESAR ikhsan ikhsan; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKSkripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam Pembentukan Moral Siswa di SMP Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar.” Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan di dalam proses belajar mengajar dan faktor apa saja yang menjadi kendala guru PKn dalam membentuk moral siswanya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal seperti apa yang diterapkan guru PKn untuk membentuk moral siswanya. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi interpersonal dengan menggunakan pendekatan interaksi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi interpersonal guru dalam pembentukan moral siswa. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah guru PKn dan siswa di SMP Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh guru PKn yaitu dengan komunikasi tatap muka dengan cara memanggil siswa yang bersangkutan. Siswa yang dimaksud seperti yang melanggar peraturan sekolah, berkata kasar, dan berperilaku tidak bermoral lainnya. Guru PKn juga menggunakan komunikasi secara verbal dan non-verbal dengan baik, serta menerapkan komunikasi interpersonal yang efektif berupa perencanaan dan manajemen yang baik seperti persiapan tema yang menarik, suasana kelas yang nyaman, proses belajar yang menyenangkan dan sebagainya. Adapun kendala yang dihadapi adalah bahasa, dimana beberapa siswa masih susah memahami pesan yang disampaikan guru dengan bahasa Indonesia karena pada umumnya mereka masih terbiasa dengan bahasa Aceh.(Communication Strategy I nterpersonal Civic Education Teacher (Civics) In Student Moral Formation in Junior High School 1 Kuta Baro Aceh Besar.)ABSTRACTThis thesis entitled "Communication Strategy I nterpersonal Civic Education Teacher (Civics) In Student Moral Formation in Junior High School 1 Kuta Baro Aceh Besar." The problem in this research is how the interpersonal communication strategy applied in the learning process and what factors become constraints Civic teachers in shaping his student morale . The purpose of this research is to know what kind of interpersonal communication strategy applied by Civic teacher to form the moral of their students. This study uses the theory of interpersonal communication using social interaction approach. The method used in this research is qualitative descriptive. The object of this research is the interpersonal communication strategy of teachers in moral formation of students. While the subject in this study is the Civics teacher and students in SMP Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar. Data collection techniques from this study using interviews , observation and documentation. The results showed interpersonal communication strategy applied by the teacher of Civics is by face to face communication by calling the students concerned. Students are referred to as those who violate school rules, say abusive, and behave immorally. Civics teachers also use verbal and non-verbal communication well, and implement effective interpersonal communication in the form of good planning and management such as preparation of interesting themes, comfortable class atmosphere, fun learning process and so on. The obstacles faced is the language , where some students are still difficult to understand the message conveyed by teachers with the Indonesian language because in general they are still familiar with the language of Aceh.