Khairulyadi Khairulyadi
Fakultas : FISIP

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Masyarakat Aceh Dalam Mempertahankan Peusijuek malikul saleh; Khairulyadi Khairulyadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peusijuek dipersepsikan oleh masyarakat Aceh Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar danbagaimana persepsi tersebut dikonstruksikan menjadi realitas sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganjenispenelitian deskriptif, dimana yang menjadi informan diperoleh dengancara wawancara dan studi kepustakaan.Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan teori kontruksi sosial milik Petter L. Berger dan Thomas Luckman yang ditinjau dari eksternalisasi (pengetahuan), objektivasi (kepercayaan), dan internaliasi (tindakan). Hukum Adat yang dahulu pernah tumbuh dan mewarnai kehidupan sosial mayarakat Aceh, merupakan legitimasi hukum Islam atau tatanan kehidupan sosial yang disakralkan oleh masyarakat Aceh, dalam menjalankan kehidupan sosial masyarakat Aceh berdasarkan   muyawarah para ulama-ulama dan raja-raja Aceh menurut ketentuan Al-Quran dan Hadist. Oleh karena itu peusijuek dijadikan  sarana mediasi dalam  mengukur, menimbang, memulai dan menengahi segala persoalan  kehidupan sosial masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi masyarakat Aceh dalam mempertahankan peusijuek dikonstruksi kaan  menjadi sebuah realitas sosial dan I dentitas masyarakat Aceh di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar,Hal ini mempengaruhACEH SOCIAL PERCEPTION IN KEEPING PEUSIJUEKABSTRACTThis study aims to find out how peusijuek perceived by the people of Aceh Darul Imarah District of Aceh Besar District and how these perceptions are constructed into social reality. This research uses qualitative method with descriptive research type, where the informant obtained by interview and literature study. To analyze this research, researchers used the social construction theory of Petter L. Berger and Thomas Luckman in terms of externalization (knowledge), objectivation (trust), and internalization (action). Customary Law that once grew and colored the social life of the Acehnese society, was the legitimacy of Islamic law or social order that was sacred by the people of Aceh, in carrying out the social life of the people of Aceh based on the muyawarah of the ulama and the kings of Aceh according to the Quran and Hadith. Therefore peusijuek be used as a means of mediation in measuring, considering, starting and mediating all issues of social life of the community. The result of this study is the perception of the people of Aceh in maintaining peusijuek constructed into a social reality and identity of Acehnese people in Darul Imarah Sub-district of Aceh Besar Regency. This affects the perception of Acehnese society, especially the Darul Imarah of Aceh Besar District. 
MENJANDA DAN MEMAKNAI KELUARGA Rizal Fahmi; Khairulyadi Khairulyadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.077 KB)

Abstract

ABSTRAKTerdapat 26 orang janda yang menjadi kepala keluarga di Gampong Kueh kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh, sehingga menarik minat peneliti untuk meneliti tentang apa itu menjanda dan bagaimana cara janda memaknai keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana seorang janda melalui hari–harinya dan bagaimana janda tersebut memaknai arti sebuah keluarga. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan yaitu teori peran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa menjadi seorang janda terdapat banyak terdapat perubahan yang terjadi mulai dari peran hingga penyesuaian diri. Memaknai arti keluarga menjadi prioritas utama bagi seorang janda. Menikmati setiap langkah, kerja keras, suka dan duka merupakan cara dia memaknai kehidupan berkeluarga. Diharapkan kepada seorang janda agar dapat meyakini bahwa kebahagiaan sebuah keluarga tergantung bagaimana cara dia berusaha dan menjalani kehidupan, dan diharapkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan perempuan dengan lebih mengutamakan program–program pemberdayaan perempuan.widow and how a widow defines a familyThere are 26 widows who became head of the family in village KuehLhoknga district of Aceh Regency which attacts the researcher to research about what widow is and how the widow interpret the family. The purpose of this study is to know how a widow through her days and how to interpret the meaning of a family. This research was conducted in gampong Kueh, Lhoknga Sub-district, Aceh Besar District. The method used is qualitative method with descriptive approach, and also use data collection technique through observation, interview, and literature study. The theory used is role theory. The results of this study indicate that being a widow there are many changes that occur from the role to adjustment. The meaning of family is a top priority for a widow. Enjoying every step, hard work, joy and sorrow is the way he understands family life. It is expected that a widow can be convinced that the happiness of a family depends on how she is trying and living life, and is expected to pay more attention to women by giving priority to women's empowerment programs.