ABSTRAK Nota kesepahaman antara GAM dan RI menandakan kilas baru sejarah perpolitikan di Aceh, salah satu poin dari kesepahaman tersebut membolehkan masyarakat Aceh mendirikan partai politiknya sendiri, dalam hal ini, PDA adalah salah satu partai politik lokal berlandaskan keislaman yang ada di Aceh, partai ini didirikan oleh para ulama, santri dayah dan tokoh masyarakat. Pada tahun 2009 dan 2014 PDA hanya mendapatkan satu kursi di parlemen Aceh, hal ini membuat PDA tidak melewati syarat elecktoral treeshold, fenomena ini bertolak belakang dengan keadaan yang semestinya terjadi, seharusnya para ulama menjadi pilihan yang rasional untuk mewakili aspirasi masyarakat Aceh di parlemen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat aceh terhadap PDA. Mengetahui strategi PDA kedepan terkait eksistensinya sebagai partai politik lokal.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui sumber data primer dan data skunder, data primer melalui penelitian lapangan yaitu dengan wawancara informan. Sedangkan data skunder melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan dokumen-dokumen, buku-buku dan bacaan-bacaan terkait.Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat Aceh terhadap PDA dalam hal ini PDA perlu melakukan branding partai agar mendapatkan kepercayaan masyarakat dan terobosan baru agar PDA dapat menimbulkan rasa percaya masyarakat terhadap partai tersebut.Adapun strategi PDA terkait eksistensinya sebagai partai politik lokal adalah membangun komitmen dalam mengawal proses pemilihan, Karena PDA mendapatkan banyak kecurangan di lapangan, PDA mengalami banyak kecolongan suara, jika tampa kecurangan seharusnya PDA banyak memperoleh suara di pemilihan legislatif. Strategi lain yang digunakan PDA adalah melakukan rekrutmen yang sederhana dan diplomatis, dimana kader yang direkrut ini pada umumnya adalah santri-santri dari dayah untuk mengajak generasi muda menjaga eksistensi keberlangsungan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Kata Kunci : Eksistensi Partai Damai Aceh ABSTRACT The MoU between GAM (Free Aceh Movement) and RI (Republic of Indonesia) denoted a flash new political history in Aceh. One of the points of this MoU is to allow the people of Aceh to establish their own political parties. In this case, the PDA is one of the local political parties based on Islam in Aceh. The party is founded by the scholars, the Islamic boarding school students, and community leaders. In 2009 and 2014 PDA only got one seat in parliament in Aceh. It made the PDA did not pass the electoral threshold terms. This phenomenon contradicts the current circumstances. The Ulama should be a rational choice to represent the aspirations of the Acehnese in parliament.This study aims to determine what factors are causing distrust of the people of Aceh to the PDA for the future strategy related PDA existence as a local political party.The method used is a qualitative method with descriptive approach. The data were obtained through primary data sources and secondary data. The primary data were obtained through field research with interviews, while the secondary data were obtained through the literature research such as documents, books, and readings related to the topic.The results showed the factors that lead to a lack of trust of the Acehnese to PDA. This party needs to do a party branding in order to gain public confidence as well as new breakthroughs so that PDA can grow public trust towards the party.The strategies related PDA existence as a local political party is to build commitment in safeguarding the electoral process because PDA got cheated on the field. The PDA lost many ballots; otherwise, the ballots would gain the PDA’s voice in the legislative elections. Another strategy used by PDA is to do a simple and diplomatical recruitment. The cadres recruited in general are students of Dayah to encourage the younger generations to maintain the sustainability existence of the implementation of Islamic law in Aceh.Keywords: The existence of the Aceh Peace Party (PDA)