Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Kitosan Tersambung Silang dengan Tripolifosfat sebagai Eksipien Gel Ikan Haruan (Channa Striatus) DINA RAHMAWANTY; EFFIONORA ANWAR; ANTON BAHTIAR
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 13 No 1 (2015): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.179 KB)

Abstract

Meat of snakehead fish (Channa striatus) has been reported can be used for wound healing because contains proteins, essential amino acids, lipid and fatty acids that inuenced wound healing process. The present study was performed in order to formulate gels contain meat powders of snakehead fish for wound healing. The formulas were used 1 g (formula 1) and 2 g (formula 2) meat powder of snakehead fish as an active ingredient. Meat powder of snakehead fish have been made nanosuspension use ionic gelation method with chitosan and sodium tripolyphosphate and formulated to gel form using HPMC as gelling agent. Suspenses have been physicochemical charactheried. The results showed that suspenses (formula 1 and formula 2) have particle sie in range of 41.665.5 nm and 41.2.1 nm respectively polidispersity inde of 0.512 and 0.456 respectively eta potential ()2.15 m and ()2.35 m respectively both of formulas have spherical particles.
Pengaruh Penggunaan Obat On-Label dan Off-Label dengan Munculnya Reaksi Obat Tidak Dikehendaki pada Pasien Pediatrik Irsalina Nurul Putri; Anton Bahtiar; Retnosari Andrajati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.9105

Abstract

Reaksi obat tidak dikehendaki (ROTD) adalah salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang terjadi terutama pada populasi anak. ROTD pada anak dapat memiliki efek yang relatif lebih parah bila dibandingkan dengan orang dewasa. Penggunaan obat off-label merupakan faktor risiko terjadinya ROTD pada anak. Penelitian tentang penggunaan obat off-label sudah dilakukan di beberapa tempat di Indonesia tetapi sebagian besar hanya sebatas persentase penggunaan obat off-label tetapi tidak diketahui lebih lanjut tentang pengaruhnya terhadap munculnya ROTD. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan obat off-label dan on-label sebagai faktor risiko terjadinya reaksi obat tidak dikehendaki pada pasien pediatri.  Penelitian ini merupakan penelitian studi kohor yang membandingkan reaksi obat tidak dikehendaki antara peresepan secara on-label dan off-label selama masa rawat pasien. Studi ini meneliti 130 pasien dengan jumlah penggunaan obat sebanyak 549 obat selama 4 bulan masa penelitian. Sebanyak 141 obat digunakan secara off-label dan 408 obat digunakan secara on-label. Pemberian obat off-label memiliki risiko untuk terjadinya ROTD 5,787 (Relative Risk=5,787; 95% Confidence Interval 1,072- 31,256) atau 5 kali lebih besar dibandingkan dengan pemberian obat on-label. Peneitian ini mengindikasikan bahwa pemberian obat off-label merupakan faktor risiko terjadinya reaksi obat tidak dikehendaki. Variabel perancu yang berhubungan bermakna dengan kejadian ROTD adalah variabel umur (p< 0,05).