Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Pelaksanaan Program JAMKESDA di Kabupaten Bangkalan Muhammad Sahri
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Magister Ilmu Hukum dan Kenotariatan, 2014
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.479 KB)

Abstract

Abstract The journal discusses the oversight function optimization Parliament on the implementation of the program in the district JAMKESDA Bangkalan. The background of this research program implementation in Bangkalan JAMKESDA are still not able to cover the need for health care services for the entire community Bangkalan. This is because the distribution of JAMKESDA services which are not effective and are still under-duakannya JAMKESDA program services to patients by the hospital. Therefore, Parliament Bangkalan which has the function of monitoring the health problems need to oversee the matter. The research result shows that the answer to Parliament's role in overseeing the program Bangkalan JAMKESDA not optimal because of the lack of legal protection in the form of regional regulatory and supervisory functions need to be optimized with a working visit and a hearing with the health department of health services in order to reach people who need a lower class. Keyword : Optimization, oversight funtion, DPRD, JAMKESDA   Abstrak Jurnal ini membahas tentang optimalisasi fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan program JAMKESDA di Kabupaten bangkalan. Penelitian ini dilatar belakangi pelaksanaan program JAMKESDA di Kabupaten Bangkalan yang masih belum mampu mengcover kebutuhan akan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bangkalan. Hal ini dikarenakan penyaluran layanan JAMKESDA yang tidak tepat sasaran dan masih dinomor duakannya layanan bagi pasien program JAMKESDA oleh pihak rumah sakit. Oleh karena itu, DPRD Kabupaten Bangkalan yang memiliki fungsi pengawasan terhadap masalah kesehatan perlu mengawal masalah tersebut. Dari penelitian diperoleh jawaban bahwa peran DPRD Kabupaten Bangkalan dalam mengawasi program JAMKESDA belum optimal karena ketiadaan payung hukum berupa peraturan daerah dan fungsi pengawasan ini perlu dioptimalkan dengan melakukan kunjungan kerja serta rapat dengar pendapat dengan dinas kesehatan agar layanan kesehatan mampu menjangkau masyarakat kelas bawah yang membutuhkan. Kata kunci: optimalisasi, fungsi pengawasan, DPRD, JAMKESDA
REFLEKSI ORMAWA IIB DARMAJAYA: KEARIFAN LOKAL DI KEMILING.COM Ardiansyah, Muhamad Iqbal; Putra, Rizky Samjaya; Nadhir, Ahnaf Ronaldo; Amrullah, Ahmad Nur Hakim; Marbun, Elsa Agustin; Adytama, Muhammad Rezky; Oscar, Gusnanda; Ramadhan, Rizki Aditya; Assyfa, Zahra Putri; Valensia, Alda Caesar; Sari, Desi Ratna; Yama, Tri Melda; Sahri, Muhammad; Maensya, Alendra Natuah; Kurniawan, Hendra; Pratama, Yan Aditiya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26872

Abstract

Abstrak: Pengembangan kepariwisataan berbasis teknologi digital sangat penting untuk mendukung potensi ekonomi dan pelestarian budaya di Kecamatan Kemiling, Bandarlampung. Oleh karena itu, Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) IIB Darmajaya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Digital (hardskill) dan Tata Kelola Manajemen (softskill) mitra, yaitu komunitas lokal yang terdiri dari 32 peserta Pelaku Pariwisata, UMKM, dan Pelestari Budaya. Metode yang digunakan meliputi Focus Group Discussion (FGD), pelatihan Literasi Digital dan Keamanan Siber, dan Pelatihan Tata Kelola Manajemen. Dalam mengevaluasi kegiatan ini, PPK Ormawa IIB Darmajaya menggunakan angket pre-test dan post-test, menunjukkan peningkatan skor pelatihan literasi digital dari 8.8 ke 8.9 dan pelatihan Tata Kelola Manajemen dari 8.62 ke 8.87. Program ini juga menghasilkan sistem informasi berupa website dan aplikasi mobile untuk mempromosikan potensi lokal, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal serta mendukung pelestarian budaya.Abstract: The development of digital technology-based tourism is very important to support economic potential and cultural preservation in Kemiling District, Bandarlampung. Therefore, The Organizational Strengthening Program for Student Organizations (Bahasa: Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan or PPK Ormawa) IIB Darmajaya is to improve the Digital Literation skills (hard skills) and Management Governance (soft skills). This activity is local communities consisting of 32 participants (Tourism Enthusiasms, MSMEs, and Culture Enthusiasms). The methods of this activity are Focus Group Discussions (FGD), Digital Literacy and Cybersecurity training, and Management Governance Training. In evaluating this activity, PPK Ormawa IIB Darmajaya uses pre-test and post-test questionnaires. It shows an increase in digital literacy and cybersecurity training scores from 8.8 to 8.9 and Management Governance training from 8.62 to 8.87. This program also produces an information system on website and mobile application to promote local potential to strengthen the local economy and support cultural preservation.
Membangun Kemandirian Masyarakat Desa Parakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Maslakhah, Dina; Khashany, Missbakh; Sahri, Muhammad
Journal of Islamic Community Development Vol. 1 No. 2 (2021): September
Publisher : UIN Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jicd.2021.1.2.1-19

Abstract

Terdapat tiga masalah utama di Desa Parakan yaitu kesadaran masyarakat akan bahaya bencana tanah longsor, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan juga kemiskinan masyarakat tani hutan. Sehingga dapat memunculkan dampak kepada keselamatan, kesehatan warga setempat, serta perekonomian masyarakat. Pendekatan yang digunakan yaitu Participatory Action Research (PAR) yaitu melakukan penelitian bersama-sama dengan masyarakat dengan proses pemetaan partisipatif, inkulturasi, pencarian dan pengenalan masalah, pengorganisiran masyarakat, menyusun strategi pemberdayaan, pelaksanaan aksi perubahan, dan melakukan analisis dan refleksi. Aksi-aksi perubahan yang dilakukan untuk mengatasi tiga masalah utama terebut yaitu Pendidikan Mitigasi Bencana, membentuk komunitas peduli lingkungan dan Sekolah Tani Hutan pendidikan pola pertanian di lahan miring dan pengolahan hasil panen di Desa Parakan. Hasil dari proses pemberdayaan ini yaitu masyarakat dapat memiliki kesadaran dan pemahaman dalam hal pengurangan risiko bencana tanah longsor di Desa Parakan, lingkungan yang terbebas dari sampah, dan juga peningkatan perekonomian masyarakat.