Hasan Su’aidi
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PANDANGAN NU-MUHAMMADIYYAH TENTANG HADITS IFTIRÂQ AL-UMMAH Hasan Su’aidi
Jurnal Penelitian Vol 7 No 1: Mei 2010
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jupe.v7i1.207

Abstract

The declaring of the Hadist “Muslims will be divided into 73 groups; all of them will go to hell, but only the one that will be saved, and it is called Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah”, well-known as Hadist of Iftirâq al-Ummah, made some multi-interpretations among Muslims, including distortion ones. The hadist was considered to be unsuitable for plural society. Muslims traditionally leaned to claim their own group as “the saved one” (Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah) and disrespect to others. This kind of interpretation will likely be unfair to develop multi cultural and plural country like Indonesia. This research exposes the real meaning of the Hadist according to the Islamic law maker (Allah as God and Muhammad as his prophet) through the depth research of Hadist. This action aims to find out the appropriate meaning of the Hadist instead of bias one. In another side, this research shows up the meaning of the Hadist according to Islamic mass organizations, as representation of Muslim groups. This research used descriptive analytic method, which combined field research with library research mutually, so were the primary and secondary data.
KONSEP AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR PERSPEKTIF HADITS Hasan Su’aidi
Jurnal Penelitian Vol 6 No 2: Nopember 2009
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jupe.v6i2.223

Abstract

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan ajaran pokok agama Islam. Namun  dalam praktiknya seringkali tidak sesuai lagi dengan apa yang diajarkan oleh agama itu sendiri.Bahkan menimbulkan kesan bahwa agama mengajarkan kekerasan. Hal ini beralasan ketika akhir-akhir ini kita memperhatikan apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama. Oleh karena itu, kajian ulang terhadap hadits yang menjelaskan tentang amar ma’ruf nahi munkar sangat mendesak untuk dilakukan demi mengembalikan pemaknaan yang benar terhadap praktik amar ma’ruf nahi munkar.
JARINGAN ULAMA HADITS INDONESIA Hasan Su’aidi
Jurnal Penelitian Vol 5 No 2: Nopember 2008
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jupe.v5i2.240

Abstract

Sebagai salah satu dari sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an, hadits mendapatkan banyak perhatian dari para cendekiawan muslim, tidak terkecuali para cendekiawan muslim Indonesia. Namun demikian, selama ini tokoh dan pemerhati hadits Indonesia kurang terekspos dibandingkan dengan para pemerhati hadits dari negara-negara lain, khususnya Negara-negara yang termasuk wilayah Timur Tengah. Padahal banyak di antara para ulama atau cendekiawan muslim Indonesia yang mempunyai perhatian khusus dan menggeluti bidang tersebut kemudian dituangkan ke dalam beberapa kitab atau buku yang membahas tentang hadits maupun ilmunya. Bahkan dari ulama-ulama tersebut kemudian terbentuk jaringan ulama khususnya yang membidangi hadits maupun ilmu hadits.
KORELASI TRADISI “NGAPATI” DENGAN HADITS PROSES PENCIPTAAN MANUSIA Hasan Su’aidi
Religia Vol 15 No 1: April 2012
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v15i1.124

Abstract

Ngapati atau ggupati adalah salah satu tradisi yang berkembang di tengah masyarakat Islam Indonesia, khususnya Jawa. Upacara tersebut diadakan sebagai bentuk tanda syukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan, disamping permohonan atas keselamatan dan kesejahteraan janin. Acara ini dilaksanakan ketika umur janin mencapai 4 bulan. Karena janin pada saat itu telah sampai pada tahapan yang sangat penting. Namun demikian, pada satu sisi upacara ini seringkali dianggap sebagai amaliah yang tidak diajarkan di dalam Islam sehingga dinilai sebagai amaliah sesat. Tulisan ini mencoba untuk menelaah tentang bagaimana Islam menyikapi upacara ngapati dalam bingkai hadits dan tradisi yang berkembang.
MENGENAL KITAB SUNAN AL-TIRMIDZI (KITAB HADITS HASAN) Hasan Su’aidi
Religia Vol 13 No 1: April 2010
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v13i1.178

Abstract

As one of Hadith books that is included in the six main Hadits books (kutub al-sittah), Sunan Tirmidzi has a different writing methodology from other main Hadith books. It can be seen from the existence of quality valuing of Hadiths written in the book that is rarely done by other writers of Hadith books. Besides, the existence of Hadith classification into three classifications, i.e. shahih, hasan and da’if that has not yet been known, make al-Tirmidzi and his Hadith book interesting to study further.
KORELASI TRADISI “NGAPATI” DENGAN HADITS PROSES PENCIPTAAN MANUSIA Hasan Su’aidi
Religia Vol 15 No 1: April 2012
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v15i1.124

Abstract

Ngapati atau ggupati adalah salah satu tradisi yang berkembang di tengah masyarakat Islam Indonesia, khususnya Jawa. Upacara tersebut diadakan sebagai bentuk tanda syukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan, disamping permohonan atas keselamatan dan kesejahteraan janin. Acara ini dilaksanakan ketika umur janin mencapai 4 bulan. Karena janin pada saat itu telah sampai pada tahapan yang sangat penting. Namun demikian, pada satu sisi upacara ini seringkali dianggap sebagai amaliah yang tidak diajarkan di dalam Islam sehingga dinilai sebagai amaliah sesat. Tulisan ini mencoba untuk menelaah tentang bagaimana Islam menyikapi upacara ngapati dalam bingkai hadits dan tradisi yang berkembang.
MENGENAL KITAB SUNAN AL-TIRMIDZI (KITAB HADITS HASAN) Hasan Su’aidi
Religia Vol 13 No 1: April 2010
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v13i1.178

Abstract

As one of Hadith books that is included in the six main Hadits books (kutub al-sittah), Sunan Tirmidzi has a different writing methodology from other main Hadith books. It can be seen from the existence of quality valuing of Hadiths written in the book that is rarely done by other writers of Hadith books. Besides, the existence of Hadith classification into three classifications, i.e. shahih, hasan and da’if that has not yet been known, make al-Tirmidzi and his Hadith book interesting to study further.