Hasan Su'aidi
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

40 HADITS PEDOMAN NU KARYA KH. HASYIM ASY’ARI Studi Takhrij dan Analisis Konteks Sosial Keagamaan Hasan Su'aidi
Jurnal Penelitian Vol 11 No 1: Mei 2014
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jupe.v11i1.413

Abstract

This study seeks to uncover the quality of 40 hadith on NU foundations, religious and social background for its writing and selection and themes classification contained in book Arba’ina Haditsan Tata’allaqu bi Mabadi’i Nahdlat al-Ulama’. This study revealed that the quality of the hadith is varied between shaheeh, hasan and dhaif. The theme range of da'wah / commanding the good and forbidding the evil, leadership, worship, must follow the Sunnah, morality and unity. While religious social context influenced by the global and local situation.
Kualitas Hadits dalam Kitab Tafsir Tanwir al-Miqbas Min Tafsir Ibni Abbas (Kritik Sanad Hadits) Hasan Su'aidi
Religia Vol 18 No 1: April 2015
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.620

Abstract

Penafsiran al-Qur`an mempunyai ragam corak, antara lain tafsir bil Ma’tsur dan tafsir bil Ra’yi. Tafsir bil Ma’tsur masih diyakini oleh sementara kalangan sebagai tafsir yang cenderung lebih dapat dipercaya walaupun dianggap “konservatif”. Tafsir ini bersumber dari periwayatan, baik yang bersumber dari Nabi SAW maupun sahabat. Tafsir sahabat seringkali dipermasalahkan apakah tafsir tersebut bisa disebut dengan tafsir bil ma’tsur atau tidak. Hal ini disebabkan penafsiran tersebut merupakan ijtihad. Selain itu, riwayatriwayat yang terdapat di dalam tafsir bil ma’tsur tidak semua dapat dipertanggung jawabkan otentitasnya. Di antara kitab tafsir bercorak demikian adalah Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas. Kitab ini disandarkan kepada Muhammad bin Ya’qub bin Muhammad bin Ibrahim as-Syairazi al-Fairuzabadi. Kitab tafsir ini merupakan kitab tafsir al-Qur`an yang menggunakan manhaj tafsir tahlili (tafsir ayat per ayat) dengan mendasarkan kepada jalur periwayatan tunggal yang berujung kepada Abdullah bin Abbas RA (sebagai sumber penafsiran). Otentitas terhadap periwayatan baik terhadap riwayat-riwayat yang terkait dengan penafsiran maupun hadits sangat penting dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas periwayatan, sehingga dapat ditentukan apakah riwayat tersebut valid ataukah tidak. Dalam penelitian ini, akan dilakukan telaah terhadap hal-hal yang terkait dengan jalur periwayatan tafsir Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas, tentang penilaian terhadap sanad perawinya, perbandingan penafsiran Abdullah bin Abbas dalam kitab tafsir ini dan kitab tafsir Ibnu Abbas lainnya dan pembahasan tentang keabsahan penyandaran kitab tafsir ini kepada al-Fairuzabadi. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian library dengan menitik beratkan kepada tinjauan sejarah dan tinjauan sanad.
The Practical Method of Understanding Hadith Based on Ali Mustafa Yaqub Hasan Su'aidi; Moh. Erfan Soebahar; A. Hassan Asy’ari Ulama’i
Religia Vol 25 No 1 (2022): Author geographical coverage: Indonesia and Malaysia
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v25i1.5153

Abstract

Hadith as a source of law other than the Qur'an obtains a very large portion of attention from Muslims. This is because the hadith has several functions in the Qur'an, such as bayān tafsr, bayīān tasyrī', and bayān taukīd. Many scientific tools are needed before implementing them in daily life. The analysis of the authenticity of the hadith, both sanad and matan, is the first thing that must be conducted before understanding the contents. Yet, it does not mean that understanding the hadith is not important compared to determining the authenticity of the hadith. Because the issue of the authenticity of the hadith has been carried out since the process of transmitting the hadith. It is different from the understanding of hadith which has developed recently and continues to have dynamics. Hadith observers have offered many methods of understanding hadith, both textual and contextual. However, along with the development of science, the method is also developing, such as the use of various scientific approaches, including social sciences to study the meaning of hadith. This is like the method offered by Ali Mustafa Yaqub which includes a cultural, social and geographical approach. This paper attempted to analyze the practical steps of the hadith understanding method offered by Ali Mustafa Yaqub in his book al-Ṭuruq al-Ṣaḥīḥah Fī Fahmi al-Sunnah al-Nabawiyyah
Kualitas Hadits dalam Kitab Tafsir Tanwir al-Miqbas Min Tafsir Ibni Abbas (Kritik Sanad Hadits) Hasan Su'aidi
Religia Vol 18 No 1: April 2015
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.620

Abstract

Penafsiran al-Qur`an mempunyai ragam corak, antara lain tafsir bil Ma’tsur dan tafsir bil Ra’yi. Tafsir bil Ma’tsur masih diyakini oleh sementara kalangan sebagai tafsir yang cenderung lebih dapat dipercaya walaupun dianggap “konservatif”. Tafsir ini bersumber dari periwayatan, baik yang bersumber dari Nabi SAW maupun sahabat. Tafsir sahabat seringkali dipermasalahkan apakah tafsir tersebut bisa disebut dengan tafsir bil ma’tsur atau tidak. Hal ini disebabkan penafsiran tersebut merupakan ijtihad. Selain itu, riwayatriwayat yang terdapat di dalam tafsir bil ma’tsur tidak semua dapat dipertanggung jawabkan otentitasnya. Di antara kitab tafsir bercorak demikian adalah Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas. Kitab ini disandarkan kepada Muhammad bin Ya’qub bin Muhammad bin Ibrahim as-Syairazi al-Fairuzabadi. Kitab tafsir ini merupakan kitab tafsir al-Qur`an yang menggunakan manhaj tafsir tahlili (tafsir ayat per ayat) dengan mendasarkan kepada jalur periwayatan tunggal yang berujung kepada Abdullah bin Abbas RA (sebagai sumber penafsiran). Otentitas terhadap periwayatan baik terhadap riwayat-riwayat yang terkait dengan penafsiran maupun hadits sangat penting dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas periwayatan, sehingga dapat ditentukan apakah riwayat tersebut valid ataukah tidak. Dalam penelitian ini, akan dilakukan telaah terhadap hal-hal yang terkait dengan jalur periwayatan tafsir Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas, tentang penilaian terhadap sanad perawinya, perbandingan penafsiran Abdullah bin Abbas dalam kitab tafsir ini dan kitab tafsir Ibnu Abbas lainnya dan pembahasan tentang keabsahan penyandaran kitab tafsir ini kepada al-Fairuzabadi. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian library dengan menitik beratkan kepada tinjauan sejarah dan tinjauan sanad.
The Practical Method of Understanding Hadith Based on Ali Mustafa Yaqub Hasan Su'aidi; Moh. Erfan Soebahar; A. Hassan Asy’ari Ulama’i
Religia Vol 25 No 1 (2022): Author geographical coverage: Indonesia and Malaysia
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v25i1.5153

Abstract

Hadith as a source of law other than the Qur'an obtains a very large portion of attention from Muslims. This is because the hadith has several functions in the Qur'an, such as bayān tafsr, bayīān tasyrī', and bayān taukīd. Many scientific tools are needed before implementing them in daily life. The analysis of the authenticity of the hadith, both sanad and matan, is the first thing that must be conducted before understanding the contents. Yet, it does not mean that understanding the hadith is not important compared to determining the authenticity of the hadith. Because the issue of the authenticity of the hadith has been carried out since the process of transmitting the hadith. It is different from the understanding of hadith which has developed recently and continues to have dynamics. Hadith observers have offered many methods of understanding hadith, both textual and contextual. However, along with the development of science, the method is also developing, such as the use of various scientific approaches, including social sciences to study the meaning of hadith. This is like the method offered by Ali Mustafa Yaqub which includes a cultural, social and geographical approach. This paper attempted to analyze the practical steps of the hadith understanding method offered by Ali Mustafa Yaqub in his book al-Ṭuruq al-Ṣaḥīḥah Fī Fahmi al-Sunnah al-Nabawiyyah
JARINGAN ULAMA HADITS INDONESIA Hasan Su'aidi
JURNAL PENELITIAN Vol 5 No 2 (2008): Volume 5 Nomor 2 2008
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu dari sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an, hadits mendapatkan banyak perhatian dari para cendekiawan muslim, tidak terkecuali para cendekiawan muslim Indonesia. Namun demikian, selama ini tokoh dan pemerhati hadits Indonesia kurang terekspos dibandingkan dengan para pemerhati hadits dari negara-negara lain, khususnya Negara-negara yang termasuk wilayah Timur Tengah. Padahal banyak di antara para ulama atau cendekiawan muslim Indonesia yang mempunyai perhatian khusus dan menggeluti bidang tersebut kemudian dituangkan ke dalam beberapa kitab atau buku yang membahas tentang hadits maupun ilmunya. Bahkan dari ulama-ulama tersebut kemudian terbentuk jaringan ulama khususnya yang membidangi hadits maupun ilmu hadits. Sebagai salah satu dari sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an, hadits mendapatkan banyak perhatian dari para cendekiawan muslim, tidak terkecuali para cendekiawan muslim Indonesia. Namun demikian, selama ini tokoh dan pemerhati hadits Indonesia kurang terekspos dibandingkan dengan para pemerhati hadits dari negara-negara lain, khususnya Negara-negara yang termasuk wilayah Timur Tengah. Padahal banyak di antara para ulama atau cendekiawan muslim Indonesia yang mempunyai perhatian khusus dan menggeluti bidang tersebut kemudian dituangkan ke dalam beberapa kitab atau buku yang membahas tentang hadits maupun ilmunya. Bahkan dari ulama-ulama tersebut kemudian terbentuk jaringan ulama khususnya yang membidangi hadits maupun ilmu hadits.