Pendahuluan : Hipertensi sampai sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomer satu di Indonesia. Sebanyak satu milyar orang didunia menderita penyakit ini Hipertensi dapat diatasi dengan pengobatan farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu pengobatan nonfarmakologi yaitu relaksasi otogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otogenik terhadap tekanan darah hipertensi. Metode : Desain penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan pendekatan One Group Pra-Post Test Design. Populasiseluruh penderita hipertensi di Posyandu lansia Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sejumlah 50 orang. Sampel sebanyak 10 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara Stratified Sample. Pengumpulan data menggunakan SOP terapi otogenik dan sphygnomanometer.Variabel intervening adalah terapi relaksasi otogenik dan variabel dependen tekanan darah. Hasil : Hasil intervensi didapatkan nilai mean tekanan darah pre test 170/84 mmHg dan post test 155/82 mmHg. Hasil uji statistik Simple Paired t-Test didapatkan nilai t hitung tekanan darah pada sistole = 6,930 dan signifikan ? = 0,000. Pada diastole didapatkan nilai t hitung = 2,630 dan signifikan ? = 0,027 karena ? ada pengaruh relaksasi otogenik terhadap tekanan darah sistole dan diastole. Pembahasan : Terapi relaksasi otogenik dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole dengan cara meningkatkan proses pengaliran hormon-hormon baik keseluruh tubuh dan menstimulasi sistem saraf parasimpatis yang membuat otak memerintahkan pengaturan renin angiotensin pada ginjal, yang mengatur tekanan darah. Relaksasi otogenik diharapkan bisa dipakai sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam menstabilkan tekanan darah pada lansia dengan lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : tekanan darah, terapi otogenik, hipertensi, lansia.