Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Fatigue Terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa Gina Nurdina; Dian Anggraini
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 3 (2021): JIKep | Edisi Khusus 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.476 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i3.813

Abstract

Latar Belakang : Hemodialisa membantu meningkatkan harapan hidup pasien penyakit ginjal kronis, namun pasien juga sering melaporkan masalah dari pengobatan tersebut salah satunya fatigue yang merupakan gejala paling umum dari pasien hemodialisa dan sering dikaitkan dengan masalah kualitas hidup . Tujuan : Mengetahui hubungan fatigue terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisis di berbagai Klinik Hemodialisis di Kota Bandung dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu the Fatigue Severity Scale (FSS) dan Kidney Disease Quality of Life Short Form 36 (KDQoL-SF36). Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson. Hasil : Dari 34 responden sebagian besar pasien mengalami fatigue dengan rerata tingkat fatigue 41.18 (SD=17.11). Sekitar 41% responden memiliki skor fatigue tinggi (45<FAS<=63). Rerata skor KDQoL-SF36 pada aspek daftar gejala/masalah 66.02 (SD=9.06), aspek efek penyakit ginjal 43.70 (SD=10.68), aspek beban penyakit ginjal 12.13 (SD=5.94), aspek komponen kesehatan fisik 35.7 9 (SD=6.58) dan aspek komponen kesehatan mental 45.51 (SD=7.82). Terdapat hubungan antara fatigue dengan aspek beban penyakit ginjal dan komponen kesehatan fisik terlihat dari nilai p value <0.05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar (-0.491) dan (-0.515). Kesimpulan: Semakin tinggi skor fatigue maka semakin rendah skor aspek kualitas hidupnya
PENGALAMAN KEKERASAN PADA PEREMPUAN DENGAN HIV DI BANDUNG: Experiences of Violence on Women with HIV in Bandung Gina Nurdina; Kusman Ibrahim; Desy Indra Yani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKep | Februari 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.978 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i1.977

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk ketimpangan gender terluas yang meningkat menjadi rentan terhadap HIV dan akibatnya dapat didiagnosis dengan HIV. Perempuan HIV-positif lebih rentan terhadap kekerasan sebelum atau setelah didiagnosis daripada perempuan HIV-negatif. Kekerasan terhadap perempuan berdampak pada status kesehatan fisik dan mental yang mempengaruhi kualitas hidup mereka dan semakin kompleks dengan HIV yang dideritanya. Oleh karena itu, mengungkapkan pengalaman mereka dengan kekerasan menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna pengalaman hidup perempuan dengan HIV yang mengalami kekerasan di Kota Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi deskriptif. Enam partisipan dalam penelitian ini yang memiliki pengalaman kekerasan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengalaman kekerasan diperoleh dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Studi tersebut mengidentifikasi lima tema: rasa sakit menyebabkan kekerasan; ketidakberdayaan untuk menghadapi kekerasan; takut untuk terbuka tentang status HIV; membutuhkan dukungan dan penguatan untuk menghadapi kekerasan; dan dilema untuk menikah lagi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat agar lebih peka terhadap perempuan korban kekerasan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap perempuan yang terinfeksi HIV.