Husni Husni
Bagian Patologi Klinik Dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Laboratorium Inkompatibilitas ABO Pada Neonatus di RSUP Dr. M. Djamil Padang Dian Jenova; Zelly Dia Rofinda; Husni Husni
Majalah Kedokteran Andalas Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v44.i5.p307-315.2021

Abstract

Inkompatibilitas ABO terjadi 12% (15-20%) kehamilan terutama pada neonatus golongan darah A/B dari ibu golongan darah O-positif. Gejala klinis inkompatibilitas ABO bervariasi. Anemia dilaporkan jarang terjadi dan bersifat ringan. Hiperbilirubinemia adalah gejala klinis yang sering. Berbagai kelainan ini dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Metode: Rancangan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan potong-lintang. Penelitian melibatkan 116 neonatus dari ibu golongan darah O-positif. Pemeriksaan golongan darah, Coomb’s-test, dan hematologi menggunakan sampel darah EDTA. Pemeriksaan bilirubin menggunakan sampel serum. Data demografi dan klinis dari rekam medis. Data ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil: Inkompatibilitas ABO didapatkan 58(50%) neonatus. Inkompatibilitas AO dan BO masing-masing 46,6% dan 53,4%. Coomb’s-test positif 58,7% kasus: 32,8% 1+positif, dan 25,9% 2+positif. Rerata parameter hematologi: kadar hemoglobin 15,5+2g/dL, hematokrit 46+7%, hitung eritrosit 4,4+0,7x106/µL, dan retikulosit absolut 243.440+115.875/µL. Rerata kadar bilirubin total serum 12,5+3,7mg/dL, bilirubin direct 0,5+0,2mg/dL, dan bilirubin indirect 11,9+4mg/dL. Kesimpulan: Konfirmasi laboratorium diperlukan pada inkompatibilitas ABO untuk deteksi berbagai kelainan yang dapat terjadi.
Korelasi Kadar Feritin dengan Enzim Transaminase Palasemia beta mayor Tergantung Transfusi Febrita Joniarti; Zelly Dia Rofinda; Husni Husni
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i3.p327-333.2022

Abstract

AbstrakTujuan: Mengetahui korelasi kadar feritin dengan enzim transaminase serum pada penyandang talasemia beta mayor tergantung transfusi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif dengan rancangan cross-sectional terhadap 50 penyandang talasemia beta mayor untuk pemeriksaan feritin, SGOT dan SGPT di laboratorium sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari Juli 2019 - Oktober 2020. Pemeriksaan feritin menggunakan metode ELFA, SGOT dan SGPT menggunakan metode NADH (Without P-5’-P). Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman, bermakna jika p<0,05. Hasil: Sebanyak 50 penyandang talasemia beta mayor didapatkan rerata kadar feritin adalah 3729,02 (3218,00) ng/dL, rerata kadar SGOT adalah 54,96 (48,99)%, rerata kadar SGPT adalah 60,14 (77,60)%. Uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi positif lemah antara kadar feritin dan SGOT (r=0,242, p<0,05), kadar feritin dan SGPT (r=0,380, p<0,05). Simpulan: Terdapat korelasi positif lemah antara kadar feritin dengan enzim transaminase penyandang talasemia beta mayor tergantung transfusi.Kata kunci: Talasemia beta mayor; transfusi; feritin; SGOT; SGPT