Istiyanto Samijan
Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan UNDIP-Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN IKAN RUCAH DAN BUATAN YANG DIPERKAYA VITAMIN E TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN KEPITING SOKA (Scylla paramamosain) Septian, Ricky; Samijan, Istiyanto; Rachmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 2, No 1 (2013) : Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.387 KB)

Abstract

ABSTRAK Pakan merupakan salah satu modal operasional yang besar dalam usaha budidaya kepiting bakau.  Pakan yang digunakan harus dapat berperan efisien, supaya dapat menekan biaya tanpa mengurangi tingkat produksi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pakan terbaik terhadap perkembangan budidaya kepiting soka yang optimal.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2011 di Pertambakan Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau dengan berat awal rata-rata 79,75±13,8 g. Pakan uji ikan rucah segar dan pakan buatan yang diperkaya vitamin E dengan dosis 0, 20, 40, dan 60 mg/kg pakan.  Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimental yang dilakukan di lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan A (pakan kombinasi dengan 0 mg vitamin E/kg pakan), B (pakan kombinasi dengan 20 mg vitamin E/kg pakan, C (pakan kombinasi dengan 40 mg vitamin E/kg pakan, D (pakan kombinasi dengan 60 mg vitamin E/kg pakan).  Variabel yang diukur yaitu pertumbuhan (SGR), pemanfaatan pakan (TKP, FCR, PER, NPU), SR, serta kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pakan ikan rucah segar dan buatan yang diperkaya vitamin E memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap PER tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap EPP, FCR, NPU dan SR kepiting bakau. Pakan dengan kombinasi dengan 60 mg/Kg vitamin E (perlakuan D)  memberikan pengaruh terbaik terhadap FCR (2,69±0,11), SGR (1,71±0,08%), dan SR (100±0,00%) pada kepiting bakau. ABSTRACT Feed is one of the major operating capital in the cultivation of mangrove crabs. Feed must have an efficient contribution, to reduce costs without reducing the level of production.  This study aimed to determine the effect of the combination of the feed to an optimal development of the soft shell crabs cultivation.  The study was conducted from August to September 2011 in the Mojo Village, District Ulujami, Pemalang. Test animals used were mangrove crabs with an initial average weight 79,75±13,8 g.  Forage testing was fresh grilled fish and an artificial feed enriched with vitamin E dosage 0, 20, 40, and 60 mg/kg feed.  This research used experimental methods carried out in the field with a completely randomized design (CRD), with 4 treatments and 3 replications.  Treatment A (feed combination with 0 mg vitamin E/kg feed), treatment B (feed in combination with 20 mg vitamin E/kg feed, Treatmen C (feed in combination with 40 mg vitamin E/kg feed, and treatmen D (feed in combination with 60 mg of vitamin E/kg of feed). The variables that measured was a Specific Growth Rate (SGR), Feed Utilization (TKP, FCR, PER, NPU), SR, and water quality. The results showed that combination of the fresh grilled  fish feed and an artificial (hand made) feed enriched with Vitamin E  significantly influence PER (P <0,05), but there was not significantly influence TKP, FCR, NPU and SR of the soft shell crabs (P > 0,05).  Feed in combination with 20 mg/kg feed (treatment B) gives the best effect on FCR (1,48±0,17) and PER (1,57±0,17 %), on the soft shell crabs
Pengaruh Perbedaan Protein Pakan dengan Penambahan Protein Sel Tunggal dari Produksi MSG terhadap Pertumbuhan Nila (Oreochromis sp.) pada Salinitas 15ppt Kandida, Putri Farah; Samijan, Istiyanto; Rachmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 2, No 1 (2013) : Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.117 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah penambahan Protein Sel Tunggal (PST) dari produk MSG berpengaruh terhadap tingkat konsumsi pakan, protein efisiensi rasio, rasio konversi pakan, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot mutlak, pemanfaatan protein bersih dan kelulushidupan benih nila yang dibudidayakan pada media bersalinitas 15 ppt. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu A (0% PST), B (5% PST), C (10% PST) dan D (15% PST).  Peubah yang diukur yaitu data tingkat konsumsi pakan (TKP), rasio efisiensi protein (PER), rasio konversi pakan (FCR), pertumbuhan bobot mutlak (W), laju pertumbuhan spesifik (SGR), pemanfaatan protein (NPU), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Penelitian ini dilaksanakan di BBPBAP Jepara pada bulan April – Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan PST dalam pakan berpengaruh terhadap penurunan nilai SGR dan W secara nyata (P<0,05) dan penurunan nilai TKP dan PER secara sangat nyata (P<0,01), tetapi tidak menurunkan nilai FCR dan SR (P>0,05).  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan Protein Sel Tunggal (PST) dari produksi MSG dalam pakan buatan tersebut menurunkan nilai TKP, PER, W, dan SGR nila pada media bersalinitas 15 ppt.   ABSTRACT The aims of this experiment were to examine whether the additional of single cell protein from MSG production to artificial diet give an effect toward voluntary feed intake, feed conversion ratio, protein efficiency ratio, spesific growth rate, absolute growth rate, net protein utilization and survival rate of tilapia’s juvenil cultured in saline water.. This experiment used experimental method which is done with a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replicates, i.e. A (0% SCP), B (5% SCP), C(10% SCP) and D (15% SCP).  The measured variables are voluntary feed intake (VFI), feed conversion ratio (FCR), protein efficiency ratio (PER), absolute growth rate (W), spesific growth rate (SGR), net protein utilization (NPU), survival rate (SR) and water quality. This expriment was carried out in BBPBAP Jepara on April – June 2012. The results showed that the treatments decreased the values of SGR and W significantly (P<0,05), also decreased VFI and PER values very significantly (P<0,01), but did not affect on FCR and SR values (P>0,05).  Based on the results, it can be concluded that supplementations of SCP from MSG production have resulted in decreasing VFI, PER, W, and SGR of tilapia reared in 15 ppt salinity water.
Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Cacing (Lumbricus rubellus) dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Widyasunu, Candra Aulia; Samijan, Istiyanto; Rachmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 2, No 1 (2013) : Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.665 KB)

Abstract

ABSTRAK Sumber bahan baku hewani alternatif diperlukan untuk mengganti sumber protein dari tepung ikan untuk pakan kerapu macan. Cacing tanah dapat dipilih sebagai bahan baku lokal sumber protein hewani dikarenakan cacing tanah mempunyai prospek yang baik kedepannya untuk menjadi sumber protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi dan dosis substitusi tepung ikan dengan tepung cacing yang tepat pada formulasi pakan buatan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan kerapu macan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2012 di BBPBAP Jepara. Hewan uji yang digunakan adalah kerapu macan dengan bobot 4,04±0,023 g/ekor. Pakan uji adalah pakan buatan berbentuk  pelet. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu, perlakuan A (0% substitusi tepung ikan dengan tepung cacing), B (25% substitusi tepung ikan dengan tepung cacing),  C (50% substitusi tepung ikan dengan tepung cacing), D (75% substitusi tepung ikan dengan tepung cacing) dan E (100% substitusi tepung ikan dengan tepung cacing). Peubah yang diukur yaitu pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, rasio efisiensi protein, tingkat konsumsi pakan, kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung ikan dengan tepung cacing memberikan  pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap  pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan tingkat konsumsi pakan tetapi  tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasio konversi pakan, rasio efisiensi protein dan kelulushidupan kerapu macan. Pakan dengan substitusi 100% tepung cacing memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bobot mutlak (6,27±0,66 g) dan laju pertumbuhan spesifik (2,22±0,16%/hari) kerapu macan.  ABSTRACT The other raw materials as animal protein sources needed to replace fish meal. Earthworms can be selected as the local raw material source of protein for fish diet because earthworm has a good prospect as a source of protein in the future. This study aimed to determine the effect of fish meal substitution with earthworm meal toward growth and efficiency of feed utilization tiger grouper, and also the best dose earthworm subtstitution can be done. This research was carried out on April to June 2012 in the BBPBAP Jepara. This experiment used tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) with the weight range about  4.04±0.023 g/tail. The diet test was an artificial diet with different doses of earthworm meal substitution. This experiment used an experimental laboratory method which is done with completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replicates i.e. Treatment A (0% substitution of fish meal with earthworm meal), B (25% substitution of fish meal with earthworm meal), treatment C (50% substitution of fish meal with earthworm meal), treatment D (75% substitution of fish meal with earthworm meal) and treatment E (100% substitution of fish meal with earthworm meal). The measured variables are absolute growth rate, spesific growth rate (SGR), voluntary feed intake (VFI), feed conversion ratio (FCR), protein efficiency ratio (PER), survival rate (SR) and water quality. The results revealed that substitution of fish meal with earthworms meal gave a highly significant effect (P<0.01) toward the absolute growth rate, SGR and VFI, but had no significant effect (P>0.05) toward the FCR, PER and SR of tiger grouper. Diet with 100% substitution of earthworms meal (treatment E) gave the best effect on the absolute growth rate (6,27±0,66g) and SGR (2,22±0,16%/day) of tiger grouper.
BUDIDAYA CACING TANAH SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF DALAM PEMELIHARAAN LELE DUMBO DI PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH, SEMARANG (The Farming of arthworms as an Alternative Feeding of Maintenance Catfish in Hidayatullah Boarding School, Gedawang, Semarang) Diana Chilmawati; Johanes Hutabarat; Istiyanto Samijan; Pinandoyo Pinandoyo; V. E. Herawati
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 9, No 2 (2014): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.082 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.9.2.49-52

Abstract

Pemenuhan kebutuhan pakan masih menjadi kendala dalam budidaya lele dumbo di pondok pesantren Hidayatullah Gedawang Semarang. Biaya untuk kebutuhan membeli pakan/pelet tergolong besar. Pemberian pakan cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai pakan alternatif selain pellet dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pakan di ponpes tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka teknologi yang tepat adalah teknologi budidaya pakan alami sebagai pengganti/substitusi pakan buatan. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mengenalkan dan menerapkan teknologi budidaya cacing tanah (L. rubellus) sebagai pakan alternatif dalam budidaya lele dumbo pada kolam terpal di ponpes Hidayatullah, Desa Gedawang, Banyumanik, Semarang.             Hasil pengamatan tentang jumlah kematian benih lele selama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini didapatkan Tingkat Kelulushidupan (Survival Rate/SR) lele dumbo yang dipelihara dengan penerapan pemberian pakan berupa pellet dan cacing tanah, SR nya lebih tinggi (89.83%) dibanding lele yang hanya diberi pakan pellet saja (71.16%).  Hasil pertumbuhan lele dumbo yang diberi pakan pellet dan cacing tanah juga menunjukkan lebih tinggi (72 kg) daripada pertumbuhan lele dumbo yang hanya diberi pellet saja (65 kg). Kata Kunci :    Cacing tanah (Lumbricus rubellus), pakan alternatif, lele dumbo (Clarias gariepius) Hidayatullah Islamic boarding school, Gedawang Semarang, having catfish farming as an alternative effort to support the school revenue. Feed is a component of fish production which absorbs more than 30% of the cost. This condition is perceived to be quite heavy for a boarding school to keep their fish culture running well. Earthworms (Lumbricus rubellus), can be used as an alternative feeding for the fish, can be applied to overcome the problems of availability on artificial food. Therefore, the application on live food organisms culture technology is the best solution to subtitute artificial feed. Introduction of earthworms cultivations technology is required to solve the procurement artificial feed problem for the fish farming that experienced by Hidayatullah Islamic Boarding Scholl, Gedawang, Semarang. Based on field trials show the result that the survival rate of the catfish that fed with the earthworms reaching 89.83 % after 71 days of culturing. Giving earthworms, can save the needs of artificial diets up to 28.84%. Catfish which fed with combination of pellets and earthworms grow faster with 72 kg in weigh biomass than the fish which only fed with artificial feed (65 kg). Based on these results, it can be concluded that the introduction of appropriate technologies such as earthworms’ cultivations, can reduce the use of artificial feed and increase the growth of African catfish. The use of earthworms feed can reduce feed costs up to 28.84%.   Key words : Earthworms (Lumbricus rubellus), alternative feeding, catfish (Clarias gariepius)