Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMALISASI PELAYANAN PENGGUNAAN RUANG SIDANG DENGAN MEDIA ONLINE BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Samto, Samto; Adman, Adman
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 18, No 1 (2019): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v18i1.16271

Abstract

ABSTRAKOptimalisasi pelayanan lembaga publik kepada masyarakat merupakan kewajiban yang harus selalu ditingkatkan. Optimalisasi pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder menjadi dambaan bagi pengelola lembaga. Optimalisasi pelayanan adalah sebuah upaya untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan dengan melibatkan komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Optimalisasi pelayanan dapat ditempuh dengan berbagai cara, baik tradisional, maupun modern. Seiring dengan perkembangan zaman bentuk-bentuk pelayanan pada lembaga pemerintahan telah berubah bentuk dan orientasinya, dari cara-cara tradisional kearah modern dengan mempergunakan alat-alat atau media elektronik. Penggunaan media elektronik telah berkembang pesat seiring dengan kemajauan teknologi, informasi dan komunikasi. Penggunaan media elektronik dalam berbagai bidang telah membawa dampak kemudahan, kecepatan, transparansi dan akuntabilitas dan mampu meningkatkan pelayanan publik sehingga mampu mewujudkan good governance.Kata kunci: optimalisasi layanan, media online, teknologi informasiOptimizing services of public institutions to the public is an obligation that must always be improved. Optimizing services to the community and stakeholders is a dream for the management of the institution. Service optimization is an effort to always improve and improve the quality and quantity of services by involving components that are interrelated with each other. Optimization of services can be reached in various ways, both traditional and modern. Along with the development of the times the forms of service in government institutions have changed their form and orientation, from traditional ways towards modernity using tools or electronic media. The use of electronic media has developed rapidly along with the advancement of technology, information and communication. The use of electronic media in various fields has brought the impact of ease, speed, transparency and accountability and is able to improve public services so as to be able to realize good governance.Keyword : service optimization, online media, information technology 
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMK Samto, Samto; Wahyudi, Wahyudi; Sukmawati, Hj.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 10 (2019): Oktober 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractTeacher work performance is the level of success of a teacher in completing tasks or work entrusted by the leadership. Teacher work performance has the potential to be influenced by the principal's ability to communicate, and is influenced by good work attitudes and (cultural) behavior by teachers. Because in completing the work of an organization requires effective communication from the principal and is inseparable from the nature of cultural values such as discipline, motivation and competition that will form the norms, attitudes, habits and behavior of individuals who become the cultural identity of the organization. The ability of principals to communicate with teachers in their school organizations is one of the factors increasing teacher work performance and the culture of school organizations is a decisive factor for the success or failure of the organization in the coming decades and makes teachers wiser in their behavior and improve work performance. In order for the Sambar sub-district 1 vocational high school teachers to have good work performance, several things are needed to motivate their work performance, namely: 1) School principals give teachers broader trust and opportunities to perform their main tasks and functions professionally, build joint work commitments, and open attitude. 2) The culture of school organizations needs to be built and familiarized so that it becomes a unique identity in carrying out learning activities, especially the culture of individual or team initiatives in taking work actions, carrying out innovations and initiatives, building communication and competition patterns, and tolerance for risk and conflict. Therefore, principals and vocational teachers in sub-district 1 of Sambas Regency need to pay attention and improve aspects of communication skills and culture of school organizations, because both of them have been proven to be empirically influential on teachers' work performance. The greater the value of the communication skills of the principal and organizational culture, the greater the value of teacher work performance. Keywords: Job Performance, Communication, Organizational Culture.
Asesmen Kebutuhan Peningkatan Kemampuan Tutor dalam Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Samto Samto; Sumarno Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 3, No 4 (2001)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v3i4.2075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan standar kemampuan tutor keaksaraan fungsional, 2) mengembangkan   instrumen asesmen kebutuhan, 3) mengetahui profil kemampuan tutor dalam pembelajaran keaksaraan fungsional, dan 4) menentukan priontas kemampuan yang diperlukan dalam program in-service training. Standar kemampuan dikembangkan dengan menggunakan teknik Delphi. Instrumen asesmen kemampuan tutor dikembangkan berdasarkan standar kemampuan. Profil kemampuan tutor dideskripsikan ke dalam kelompok baik sekali, baik, kurang, dan kurang sekali dengan acuan kriteria sekor ideal yang dapat dicapai oleh instrumen. Pengelompokan kemampuan tutor menggunakan data sampel sebanyak 93 orang tutor dari populasi sebesar 120 orang. Penentuan prioritas kemampuan yang perlu ditingkatkan berdasarkan pada rerata sekor tiap butir kemampuan. Kemampuan yang diprioritaskan dalam program in-service training adalah butir kemampuan yang termasuk dalam kategori kurang dan kurang sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, standar kemampuan tutor terdiri dari kualiflkasi integritas kepribadian dan kualifikasi kemampuan teknis. Integritas kepribadian ditekankan pada aspek sikap terhadap warga belajar. Kemampuan teknis lebih ditekankan pada pengelolaan proses pembelajaran yang partisipatif, pengembangan bahan bacaan dan pengembangan jaringan kerja. Kedua, instrumen asesmen kemampuan tutor terdiri dari: 1) tes uraian untuk mengukur pemahaman konsep keaksaraan fungsional, 2) laporan diri (self-report) untuk mengukur aspek perencanaan, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan 3) portofolio untuk mengetahui kinerja tutor dalam penerapan pendekatan keaksaraan fungsional. Ketiga, sebagian besar tutor memiliki kemampuan yang masih kurang, terutama pada aspek pemahaman konsep, pengelolaan proses pembelajaran, dan penerapan pendekatan keaksaraan fungsional. Pada aspek perencanaan dan evaluasi pembelajaran sebagian besar kemampuan tutor sudah baik. Keempat, kemampuan tutor yang perlu diprioritaskan dalam program in-service training adalah pada aspek pemahaman konsep keaksaraan fungsional dan proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan pada pengelolaan proses pembelajaran diprioritaskan pada pengembangan bahan belajar, teknik pembelajaran menulis dan pengembangan jaringan kerja dengan instansi atau nara sumber. Kata kunci: asesmen kebutuhan, tutor, keaksaraan fungsional