This Author published in this journals
All Journal Masker Medika
Enderia Sari
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KADAR HAEMOGLOBIN DAN HEMATOCRIT PADA REMAJA PUTRI PRE DAN POST MENSTRUASI DI SMA NEGERI I RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN 2017 Enderia Sari; Rosmiarti Rosmiarti
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Tujuan: Ibu nifas dapat memahami dan melakukan tentang tehnik menyusui dan perawatan talipusar yang benar. Metode:.Desain penelitian yang digunakan adalah jenis desain Pre Ekperimen (one group pretest postest. Populasi dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 91 responden, dn terdapat drop out sebanyak 8 responden. data dilakukan dengan ujic Wilcoxon Test. dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil: dari analisa pre menstruasi didapat hasil mean hemoglobi adalah 13,1 gr% Kadar hemoglobin maximum adalah 14,8 gr% dan nilai minimun adalah 10,6 gr%. Pada post menstruasi didapat hasil pmeriksaan mean hemoglobin adalah 13,1 gr% Kadar hemoglobin maximum adalah 15,0 gr% dan nilai minimun adalah 10,3 gr. Pada analisa Bivariat Dari hasil uji Wilcoxon , angka significancy menunjukkan angka pada kadar hemoglobin pre dan post 0,74 dan kadar hematokrit 0,435. Karena nilai p > 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit secara bermakna. Simpulan: dari analisa dilakukannya pemeriksaan hemoglobin dan hematoktrik pre dan post menstruasi tidak ada perbedaan significan terhadap pre dan post menstruasi pada pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit pre dan post
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari
Masker Medika Vol 4 No 1 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang Dari hasil United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO) The World Bank Joint Child Malnutrium Estimates 2012, diperkirakan 165 juta anak usia dibawah 5 tahun mengalami penurunan gizi dibandingkan dengan sebanyak 253 juta tahun 1990. Dari data di Puskesmas Plaju Palembang menurut cakupan DDTK Tahun 2013 dari 6.803 jumlah balita yang ada, hanya 6.251 (91,8%) target cakupan DDTK yang tercapai.Tujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Palembang Tahun 2014.Desain penelitian: adalah metode survey analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling.Populasi: pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju ,dan sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju.Analisi: Hasil analisis univariat pertumbuhan balita yang baik sebanyak 43 responden (71,7%) dan kurang 17 responden (28,3%), pengetahuan baik 33 responden (55,0%) dan kurang 27 responden (45,0%), pendidikan tinggi yaitu 39 responden (65,0%) dan rendah 21 responden (35,0%). Analisa bivariat hubungan pengetahuan dengan pertumbuhan balita lebih banyak yang baik yaitu sebanyak 33 responden (71,7%) daripada yang kurang, hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,013 ≤ α = 0,05. Hubungan pendidikan dengan pertumbuhan balita lebih banyak yang baik yaitu sebanya 39 responden (71,7%) daripada yang kurang, hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,033 ≤ α = 0,05.Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pendidikan ibu dengan pertumbuhan balita. Saran diharapkan pada petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita tentang pertumbuhan Background From the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO) The World Bank Joint Child Malnutrium Estimates of 2012, an estimated 165 million children aged under 5 years decreased the nutrients compared to about 253 million in 1990. From the data in Puskesmas Plaju Palembang according DDTK coverage by 2013 from 6803 the number of infants available, only 6,251 (91.8%) the target coverage that tercapai.Tujuan DDTK to know Knowledge and Education Relations Mother with toddler in Puskesmas Palembang Growth Year 2014.Desain research: is a method of analytic survey with cross sectional design. Sampling in this study using the technique of accidental sampling.Populasi: in this study are all the mothers who have children under the age of 1-5 years who come to the health center Plaju, and samples in this study are some mothers who have children under the age of 1-5 years who came to the health center Plaju.Analisi: Results of univariate analysis a good growth of children as much as 43 respondents (71.7%) and less than 17 respondents (28.3%), good knowledge of 33 respondents (55.0%) and less than 27 respondents ( 45.0%), higher education is 39 respondents (65.0%) and low 21 respondents (35.0%). Bivariate analysis of the relationship of knowledge with the growth of children more good as many as 33 respondents (71.7%) than less, Chi Square test results obtained p value = 0.013 ≤ α = 0.05. Relation between education and growth of children more good that 39 respondents (71.7%) than less, Chi Square test results obtained p value = 0.033 ≤ α = 0,05.Kesimpulan: there is a significant correlation between the knowledge and education of mother the growth of infants. Recommendations are expected in health care workers provide counseling to mothers who have children under five years of growth
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ASUHAN ANTENATAL DAN FAKTOR RISIKO TERHADAP KEMATIAN PERINATAL DI PUSKESMAS KOTA PALEMBANG Rosmiarti Rosmiarti; Enderia Sari
Masker Medika Vol 1 No 1 (2013): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Childbirth is one of the factors that influence perinatal mortality. In addition to otherfactors such as the deliveries performed at home with traditional personnel as birthattendants, as well as the mother condition during pregnency are less favorable ( lessnutritional status, complications of pregnancy) and late referral. Service qualitiy is aprerequisite in order to increase the use of service need to be preceded by improvedmedical standards through the efforts of Maternal Perinatal Audit (AMP).This study aims to find out is there any relation between antenatal care services and riskfactors of perinatal death in public Health Centers of Palembang City. This study is aretrospective observation of events that already exist using a case control study usingprimary data obtained from direct interview of the respondents who visited the publichealth center by using a questionnaire, as well as secondary data source that is originatednd medical records of ANC history and outcome of pregnancy and childbirth. The resultsshowed that of 180 respondents, 75% control and 25% of cases, 71.1% receivedunstandarized antenatal care, 80.6% was not risky age, risky parity 56.7%, 68.9% ofhighly educated, and 89,4% do not experience complications in pregnancy and childbirth.The result of logistic regression analysis showed significant effect between the antenatalcare services jointly (simultaneously) on perinatal mortality in the city of palembang in2012, with age variable with complications of pregnancy and childbirth as interactionvariables. Respondents who received antenatal care services that unstandarized to havea risk 3.89 times for infants experiencing perinatal death when compared to respondentswho receive standarized antenatal care services. By knowing the relationship betweenantenatal care services and risk factors of perinatal death, it is recommended thatadequate maternal health practices, the frequency of regular visits, service providersaccording to the standar (ST) remains an effort that should be improved, needs to domore intensive counseling, and need consider improving the quality of antenatal care,especially for pregnant women with high risk and the risk of pregnancy and childbirthcomplications.