Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Masker Medika

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2016 Septiana Rahayu
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization ( WHO ) memperkirakan 15-50 % Kematian ibu disebabkan oleh abortus. komplikasi abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan kematian. Itulah sebabnya mengapa kematian ibu yang disebabkan abortus sering tidak muncul dalam laporan kematian , tapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Berdasarkan data dari RS.Muhammadiyah Palembang tahun 2015-2016 terdapat 263 kasus Abortus inkomplit yang 48 diantaranya mengalami syok hemoragik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu dengan abortus inkomplit yang mengalami syok hemoragik di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang rahun 2015-2015. Desain penelitian ini menggunakan penelitian desktriptif dengan variabel, Usia Ibu, Paritas, Pendidikan Ibu, dan Pekerjaan Ibu. Dengan Populasi ibu yang mengalami abortus inkomplit disertai syok hemoragik, sampel berjumlah 48, besarnya sampel sama dengan populasi yang tercatat dalam buku register catatan non persalinan di ruang kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2015-2016.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 48 ibu dengan abortus inkomplit yang disertai syok hemoragik tertinggi terjadi pada ibu dengan usia risiko tinggi 26 (51%), paritas rendah sebanyak 34 (70,9%), pendidikan tinggi 25 (52,1%) dan pada ibu yang tidak bekerja 42 (70,9%).Disarankan kepada ibu selama hamil untuk rutin memeriksakan kehamilan kepada petugas kesehatan serta jangan segan untuk mencari informasi seputar kehamilan , sehingga dapat mencegah tanda – tanda bahaya dan komplikasi secara dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENDAPAT KELUARGA DENGAN PEMAKAIAN KB AKDR DI BPM CHOIRUL MALLA PALEMBANG Septiana Rahayu
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu misi Keluarga berencana sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. Untuk mewujudkan misi tersebut diperlukan suatu metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) yaitu AKDR. Meskipun pemakaian AKDR hanya 4,93%. Disumatera selatan pemakaian AKDR hanya 4,45% Di kota Palembang 7,55%, dan BPM Choirul Malla sendiri hanya terdapat 3,58%. Kecenderungan pemakaian alat kontrasepsi hormonal masih tinggi dibandingkan dengan penggunakan AKDR.Berdasarkan data yang didapat dari berbagai sumber diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya pemakaian AKDR sebagai latar belakang yang menentukan penerimaaan masyarakat terhadap alat kontrasepsi antyara lain faktor pengetahuan dan pendapatan akseptor.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel pengetahuan dan pendapatan akseptor dengan pemakaian AKDR di BPM Choirul Malla Palembang.Desain penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cros sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu yang menjadi Akseptor K aktif dan berdomisili di BPM Choirull Malla Palembang banyak 150 orang yang sampel sebanyak 60 orang.Hasil penelitian dari analisis univariat menunjukan dari 60 akseptor yanag m,emakai AKDR sebesar 8,3%, respoinden yang berpendapatan keluarga rendah responden yang berpendapatan keluarga rendah responden (76,7%) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak (86,7%).Melalui Penelitian ini diharapkan petugas kesehatan dapat lebih meningkat penyuluhan tentang KB dengan pengembangan program KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) serta konseling mengenai AKDR guna meningkatkan pengetahuan memberika informasi terhadap efektifitas dan manfaat dari penggunaan AKDR keikutsertaan akseptor KB untuk memakai AKDR dapat meningkatkan. One of mission family have a plan very press important effort to respect rught reproduction as integral effort to increase the quality of family. To realize this Although using AKDR less interest. It just 4,93% .In Sumatera Selatan using AKDR just 4,45% in palembang city 7,55%, and at social health center Choirul Malla a lone only is found 3,58%. Preferences using tool of contraception hormonal still higher than using AKDR.According to data which is gotten from many sources are known that many factors which influence is low using AKDR as background which determine acceptance society to ward tool of contraception such as of knowledge and income acceptor.The purpase of observation to know is there a relationship between variabel knowledge and income acceptor using AKDR at working are social health center Choirul Malla Palembang.Design observastion have a character survey analitical with approach eross sectional. The population which is used are all mothers who become acceptor KB active and have one’s domicile at working area social health center income 23ilir palembang and simple this observation is taken like purposive sampling and is gothen sampel as much as 60 people.The result of observation from analysis univariant to show from 60 acceptor which using AKDR as many as 8,3% respondent which low income’s family 46 responden (76,7%) and which using AKDR just 52 respondent (86,7%).From the analysis bivariat with statistic test chi square at degree intention 0,005 and degree of (df) = 1 show that there is relationship which intention between knowledge and income with using AKDR at area working health center 23ilir palembang year 2010.Through this observation is hoped officer in charge of healthy can more increase information about KB with development program KIE (Communication, Information, Education) and counseling about AKDR use increase of knowlodge and give information ward effectivitas and benefit from using AKDR so that participation of acceptor KB to use AKDR can increase.
ANALISIS KEJADIAN DISMINORE PADA SISWI WANITA DI SMAN 1 KELEKAR TAHUN 2018 Septiana Rahayu
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.382

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10- 19 tahun. Pada masa remaja terdapat perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, dimana kondisi tersebut dinamakan dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya menstruasi (Batubara, 2012). Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri haid (dismenore) (Putri, 2017). Tujuan dari penelitian: untuk menganalisis kejadian dismenore pada siswi wanita di SMAN 1 Kelekar. Desain penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan populasi 70 siswi. Pemilihan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 70 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sd Juli 2018. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat (deskriptif), bivariate (chi square) dan multivariate (regresi logistic). Hasil Penelitian: Dari hasil uji statistik chi square didapatkan variabel yang tidak ada hubungan dengan dismenorea, yaitu usia menarche (0,599), status gizi (0,847), dan variabel yang ada hubungan dengan dismenore, yaitu tingkat kecemasan (0,001), kualitas hidup (0,001). Agar dismenore dapat dihindari diharapkan pada sekolah meningkatkan pengetaahuan siswi dan petugas UKS tentang dismenore malalui penyuluhan, sosialisasi berupa dalam bentuk leaflet dan poster.. Kesimpulan: Agar dismenore dapat dihindari diharapkan padasekolah meningkatkan pengetaahuan siswi dan petugas UKS tentang dismenore malalui penyuluhan, sosialisasi berupa dalam bentuk leaflet dan poster. Background: Teenagers are a transition from children to adults. According to the World Health Organization (WHO), adolescents are residents in the age range of 10-19 years. In adolescence there are hormonal, physical, psychological and social changes, where the condition is called puberty. One sign of puberty in young women is menstruation (Coal, 2012). During menstruation, the problem experienced by most women is discomfort or extreme pain. This is usually called menstrual pain (dysmenorrhea) (Putri, 2017).. The purposes of this study: This study aims to analyze the incidence of dysmenorrhea in female students at SMAN 1 Kelekar. Research methods This type of research is analytic observational with cross sectional design with quantitative approach. The sample in this study was an overall population of 70 students. The sample selection uses a total sampling of 70 people. This research was conducted from June to July 2018. Data were analyzed using univariate (descriptive), bivariate (chi square) and multivariate (logistic regression) analyzes. The results: From the chi square statistical test results obtained variables that have no relationship with dysmenorrhoea, namely the age of menarche (0.599), nutritional status (0.847), and variables that have a relationship with dysmenorrhea, namely the level of anxiety (0.001), quality of life (0.001).. Conclusion: In order to avoid dysmenorrhea, it is hoped that schools will increase the knowledge of students and UKS officers about dysmenorrhea through counseling, socialization in the form of leaflets and posters.