Suratun Suratun
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSEP DIRI KLIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017 Suratun Suratun
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan pasca stroke dalam perjalanannya sangat beragam bisa pulih sempurna atau sembuh dengan kecacatan. Kecacatan tersebut dapat menyebabkan perubahan pada dirinya seperti gangguan psikologis. Gangguan psikologis jika tidak ditangani akan menyebabkan resiko perubahan konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri klien pasca stroke di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif Kuantitatif. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Jumlah responden sebanyak 60 Klien pasca stroke. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar konsep diri klien positif (51,7%). Berdasarkan sub variabel yang diteliti yaitu gambaran diri positif 60%, ideal diri positif (65%), harga diri positif (63,3%), peran diri positif (61,7%), dan identitas diri positif (55%). Peneliti menyarankan agar rumah sakit membuat suatu komunitas/kelompok klien pasca stroke yang bertujuan agar klien pasca stroke dapat bersosialisasi dengan klien pasca stroke lainya untuk saling memberikan motivasi. Saling berbagi pengalaman, dan dapat juga dengan menggali kemampuan positif yang dimiliki klien dan melibatkan klien dalam aktivitas sederhana yang mampu dilakukan klien untuk meningkatkan dan mempertahankan konsep diri klien pasca stroke
PENATALAKSANAAN TINDAKAN BATUK EFEKTIF PADA PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT KHUSUS PARU PALEMBANG TAHUN 2010 Suratun Suratun
Masker Medika Vol 3 No 2 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB paru adalah penyakit menular langsung yang di sebabkan oleh kuman TBC ( Mikrobakterium ) sebagian besar kuman TBC menyerang paru tetapi dapat juga mengenai orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanan tindakan batuk efektif pada pasien TB paru di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang tahun 2010. dengan populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 responden yang di lakukan pada tanggal 22 Maret - 4 April tahun 2010 dengan menggunakan total sampling dengan kriteria seluruh perawat yang melakukan tindakan batuk efektif di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang tahun 2010. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan batuk efektif terdapat 15 responden, yang termasuk dalam kategori baik 1 responden (6,6%), cukup 9 responden (60%), dan dengan kategori kurang 5 responden (33,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa penatalaksanaan tindakan batuk efektif di Rumah Sakit khusus paru masih dalam kategori cukup. Dari hasil penelitian ini diharapkan perawat diruangan lebih meningkatkan dalam melaksanakan tindakan batuk efektif. Pulmonary TB is an infectious disease directly caused by TB germs (Mikrobakterium) most germs TB attacks the lungs but can also about others. The purpose of this study was to determine management measures effective cough in patients with pulmonary tuberculosis in Special Hospital Lung Palembang in 2010. The population in this study were 15 respondents were done on 22 March to 4 April 2010 by using total sampling criteria all nurses who perform actions effective cough in Special Hospital Lung Palembang in 2010. The results obtained in this study were cough effective implementation of the action, there were 15 respondents, which is included in either category 1 respondent (6.6%), just 9 respondents (60%), and with less category 5 respondents (33.3%). These results indicate that management measures effective cough in lung Specialty Hospital is still in the category enough. From the results of this study are expected to further increase in room nurse in implementing effective measures cough.
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Suratun Suratun
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembedahan menyebabkan adanya luka pada pasien yang mengakibat pasien mengalami penurunan pada aktivitas pasca operasi. Mobilisasi dini dapat memperlancar peredaran darah, mempertahankan tonus otot, dan mengembalikan aktivitas pasien sehingga dapat memenuhi pergerakan aktivitas secara normal. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Peningkatan Aktivitas pada Pasien Pasca Operasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Poss-Test Two Group, teknik pengambilan sampel probability sampling dengan menggunakan metode sample random sampling berjumlah 72 responden, 36 kelompok intervensi dan 36 kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah semua klien pasca operasi bedah mayor di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan Adanya peningkatan aktivitas setelah dilakukan mobilisasi dini pada kelompok intervensi ditahap kedua 8-10 jam pasca bedah yaitu 3.47, sedangkan pada kelompok kontrol ditahap ketiga 12-24 jam pasca bedah yaitu 3.86. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Man – Whitney diperoleh p value = 0.001 artinya ada perbedaan rata-rata tingkat aktivitas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Peneliti menyarankan agar rumah sakit lebih menekankan dalam pelaksanaan mobilisasi dini untuk membantu meningkatkan aktivitas pasien pasca operasi. Surgery causes injury to the patient which results in the patient experiencing a decrease in postoperative activity. Early mobilization can facilitate blood circulation, maintain muscle tone, and restore patient activity so that it can meet normal activity movements. This study aims to determine the effect of early mobilization on increased activity in postoperative patients. This research is a quantitative research with a Poss-Test Two Group design, probability sampling technique using the sample random sampling method with 72 respondents, 36 intervention groups and 36 control groups. The sample in this study were all clients after major surgical operations at the Palembang Muhammadiyah Hospital. The results of this study indicate an increase in activity after early mobilization in the intervention group in the second stage 8-10 hours postoperatively, which is 3.47, in the control group in the third stage 12-24 hours postoperatively, 3.86. Based on statistical tests using the Man - Whitney test obtained p value = 0.001 (p value <0.05) means that there is a difference in the average level of activity between the intervention group and the control group. Researchers suggest that hospitals put more emphasis on the implementation of early mobilization to help improve the activity of postoperative patients
TINGKAT STRES DAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GULA DARAH KLIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Suratun Suratun
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.380

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Salah satu faktor pemicu yang berpotensi mempengaruhi kadar gula dalam darah adalah stres. Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui neural dan neuroendokrin. Stres juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tidur. Pola tidur yang tidak teratur menjadi salah satu pemicu perubahan kadar gula darah. Tidur yang berkualitas dan cukup dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan tingkat stres pendekatan cros sectdan kualitas tidur dengan kadar gula darah klien diabetes melitus di rumah sakit muhammadiyah palembang. Metode Penelitian: ini menggunakan desain deskritif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian: klien diabetes melitus, teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling, jumlah responden sebanyak 65 klien diabetes melitus. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik yang akan digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat stres sedang 69,2%, memiliki kualitas tidur buruk 55,4% dan dengan kadar gula darah tinggi 63,1%, terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah dengan pvalue 0,047, ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah dengan p-value 0,05. Introduction: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by an increase in blood sugar levels (hyperglycemia). One trigger factor that has the potential to influence blood sugar levels is stress. Stress triggers the body's biochemical reactions through neural and neuroendocrine. Stress is also one of the factors that influence sleep. Irregular sleep patterns become one of the triggers for changes in blood sugar levels. Good quality sleep can help stabilize blood sugar levels. The purpose of this study: to determine the relationship between the stress level of the cross sect approach and the quality of sleep with the blood sugar levels of diabetes mellitus clients in Palembang Muhammadiyah Hospital. Research Methods: This uses an analytical descriptive design that is carried outwith a cross sectional approach. Study sample: diabetes mellitus clients, sampling techniques by accidental sampling, the number of respondents was 65 diabetes mellitus clients. The instrument in this study used a questionnaire. The statistical test that will be used is Chi Square. The results showed that most respondents had moderate stress levels of 69.2%, had poor sleep quality of 55.4% and with high blood sugar levels 63.1%, there was a relationship between stress levels and blood sugar levels with a p-value of 0.047, there is a relationship between sleep quality with blood sugar levels with a p-value of 0.05.
Pengaruh Meditasi Sholat Terhadap Tingkat Stres dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Suratun Suratun
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.16 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v11i1.270

Abstract

Pendahuluan: Sholat merupakan salah satu intervensi non farmakologi berupa meditasi yang dapat menentramkan jiwa bagi pelaksananya, sebagaimana yang telah di jelaskan dalam Al-Quran dan hadist . beberapa penelitian menyatakan bahwa shalat dapat menurunkan kadar gula darah. Satu hal yang sangat penting bagi pasien diabetes melitus adalah mengontrol kadar gula darah untuk mencegah terjadinya komplikasi, agar pasien dapat hidup secara normal dan dapat menikmati hidupnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh meditasi shalat terhadap tingkat stres Dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Di Palembang. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang). Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus di Palembang. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-Sqare. Hasil penelitian ada Pengaruh Meditasi Shalat Terhadap Tingkat Stres Dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Di Palembang. Saran: Keterampilan perawat sebagai edukator lebih ditingkatkan terkait dengan spiritualitas pasien, agar pasien mampu mengontrol tingkat stress dan kadar gula darahnya dengan meditasi shalat yang tepat
PEMANFAATAN EKSTRAK SERAI SEBAGAI ANTI NYAMUK DI SMAN 2 SEMBAWA Suratun Suratun; Joko Tri Wahyudi
Khidmah Vol 2 No 1 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i1.307

Abstract

Tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa/siswi akan pentingnya pemanfaatan ekstrak serai sebagai anti nyamuk. Serai wangi adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Serai juga menghasilkan minyak, yang disebut minyak serai, yakni minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak atsiri itu juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk. Dalam melawan nyamuk, ekstrak serai bisa menjadi solusi. Ekstrak ini merupakan senyawa kimia alamiah yang berbau khas dan dapat digunakan untuk menghindari gangguan/gigitan nyamuk. Program ini telah dilaksanakan pada bulan April tahun 2019 di SMAN 2 Sembawa dan sasaran kegiatannya adalah siswa/siswi SMAN 2 Sembawa tersebut. dalam melaksanakan program tersebut dilakukan beberapa tahapan seperti persiapan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah, dan dinas pendidikan setempat, melakukan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan ekstrak serai sebagai anti nyamuk. Harapanya setelah dilakukan pelatihan ini siswa/siswi tersebut mampu memanfatkan ekstrak serai sebagai anti nyamuk. Hasil kegiatan ini diharapkan para siswa dan siswi SMAN 2 Sembawa dapat membuat obat nyamuk yang berbahan dasar serai secara mandiri dan diaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan metode ini sehingga menjadi produk yang jauh lebih baik dan bernilai ekonomis. The purpose of this program is to give students an understanding of the importance of using lemongrass extract as an anti-mosquito. Lemongrass is a plant member of grass tribes that is used as a spice to scent food. Lemongrass also produces oil, called lemongrass oil, which is essential oil obtained by distilling the top of the plant. Essential oils can also be used to repel mosquitoes. In the fight against mosquitoes, lemon grass extract can be a solution. This extract is a natural chemical compound that smells special and can be used to avoid mosquito bites. This program was carried out in April 2019 at SMAN 2 Sembawa and the target activities were the students of SMAN 2 Sembawa. In carrying out the program several stages were carried out such as preparation and coordination with the school, and the local education office, conducting health education on the use of lemongrass extract as an anti-mosquito. It is hoped that after this training the students will be able to use lemongrass extract as an anti-mosquito. The results of this activity are expected that the students of SMAN 2 Sembawa can independently make mosquito-based lemongrass and apply it in daily life and be able to develop this method so that it becomes a far better and economically valuable product.