Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA Suryani Hutomo; Chandra Kurniawan
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 1, No 1 (2015): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/bikdw.v1i1.3

Abstract

Kunyit (Curcuma Zonga) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Di Indonesia, kunyit menyebar secara merata di seluruh daerah. Kurkumin yang merupakan unsur utama kunyit, merupakan antioksidan yang kuat. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa ekstrak etanolik Curcuma Zonga menyebabkan kematian sel sejumlah separuhnya pada sel HeLa setelah dipapar selama 24 jam dengan konsentrasi 184,5 lg/ml, tetapi tipe kematian sel dan mekanismenya belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ekstrak Curcuma Zonga pada tipe kematian sel HeLa. Sel HeLa (5 x104 sel/well) dikultur dalam RPMI 1640 semalam sebelum stimulasi. Ekstrak etanol kunyit (150 lg/ml) ditambahkan pada kultur HeLa dan diinkubasi selama 24 jam dalam medium tanpa antibiotik. Analisis tipe kematian sel HeLa dilakukan dengan menggunakan mikroskop fuoresence setelah doubZe staining acridine orange/ethidium bromide (AO/EB). Doksorubisin (0,5625 Ig/ml) digunakan sebagai kontrol positif induksi apoptosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Curcuma Zongamenyebabkan kematian sel berupa apoptosis pada sebagian besar sel HeLa yang ditandai dengan perubahan warna sel menjadi orange. Analisa statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok stimulasi dalam jumlah sel yang mengalami apoptosis. Disimpulkan bahwa ekstrak Curcuma Zonga mampu menginduksi apoptosis pada sebagian besar sel HeLa. Kata kunci: ekstrak Curcuma Zonga, sel HeLa, apopt
PROFIL KERUSAKAN NUKLEUS SEL HELA OLEH INDUKSI EKSTRAK ETHANOL CURCUMA LONGA Denise Utami Putri; Suryani Hutomo; Heni Susilowati
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 1, No 2 (2016): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.911 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v1i2.12

Abstract

Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis dan banyak ditemukan di Indonesia. Kurkumin yang merupakan unsur utama kunyit, merupakan antioksidan yang kuat. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa ekstrak etanolik Curcuma longa menyebabkan kematian separuh jumlah sel HeLa pada konsentrasi 184,5 μg/ml, dan sebagian besar merupakan apoptosis, tetapi profil kematian sel belum jelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kematian sel akibat efek sitotoksisitas ekstrak kunyit pada cell line kanker serviks (HeLa) secara in vitro. Konsentrasi ekstak kunyit yang digunakan adalah 150 μg/ml dan 100 μg/ml. Sel HeLa (5 x10⁴ sel/well) dikultur dalam RPMI 1640 semalam sebelum stimulasi. Ekstrak etanol kunyit (150 μg/ml atau dan 100 μg/ml) ditambahkan pada kultur HeLa dan diinkubasi selama 24 jam dalam medium tanpa antibiotik. Analisis profil kematian sel HeLa dilakukan dengan menggunakan mikroskop fluoresence setelah pewarnaan dengan Hoechst 33342. Doksorubisin (0,5625 μg/ml) digunakan sebagai kontrol positif induksi apoptosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Curcuma longa menyebabkan kerusakan sel yang ditandai dengan fragmentasi nukleus. Analisa statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok stimulasi dalam jumlah sel yang mengalami kerusakan. Disimpulkan bahwa ekstrak Curcuma longa mampu menginduksi kerusakan sel HeLa yang mengarah pada apoptosis.
VIABILITAS SEL EPITEL RONGGA MULUT (KB CELL LINE)YANG DIPAPAR EKSTRAK ETANOL KOPI Agustinus Rudolf Phyma; Suryani Hutomo; Yanti Ivana Suryanto; Heni Susilowati
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 1, No 1 (2015): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/bikdw.v1i1.4

Abstract

Latar belakang: Kafein merupakan zat yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, dan minuman bersoda. Zat dengan struktur kimia 1, 3, 7- trimethylxanthine ini merupakan derivat yang dikonsumsi hampir oleh seluruh masyarakat di seluruh dunia. Kandungan terbanyak kafein terdapat pada kopi. Penelitianterdahulu melaporkan adanya apoptosis pada osteoblas setelah dipapar kafein. Mengingat tingginya konsumsi kopi di dunia yang mengalami peningkatan 1,2 % per tahun sejak tahun 1980 hingga lebih dari 2 % pada tahun 2010, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek kafein pada epitel rongga mulut yang berkontak langsung dengan kafein. Pada penelitian ini digunakan sel KB sebagai model epitel oral. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis respon sel epitel rongga mulut terhadap paparan ekstrak etanol kopi ditinjau dari viabilitas sel KB. Metode: Sel KB (2 x 104 sel) dikultur dalam DMEM pada microplate 96 well overnight sebelum perlakuan. Sel selanjutnya dipapar dengan ekstrak etanol kopi dalam berbagai konsentrasi (50 Ig/ml, 100 Ig/ml, 200 Ig/ml, 400 Ig/ml, 800 Ig/ ml) dan diinkubasi selama 24 jam dalam medium tanpa antibiotik. Sitotoksisitas diukur dengan menggunakan metode MTT assay. Data berupa nilai-nilai densitas optik dianalisis dengan Anava satu jalur Hasil: Analisis varian satu jalur terhadap nilai-nilai densitas optik pada MTT assay menunjukkan perbedaan bermakna pada p
UJI POTENSI ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK AIR ALLIUM CEPA L DAN ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS TERHADAP PSEUDOMONAS AERUGINOSA Merliana Sari Situmeang; Suryani Hutomo; Yanti Ivana Suryanto
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 1 (2016): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.827 KB) | DOI: 10.21460/bikdw.v2i1.35

Abstract

Bawang bombay (Allium cepa L) dan sambiloto (Andrographis paniculata Ness) merupakan tumbuhan yang sering kita jumpai di sekitar kita. Allium cepa L dan Andrographis paniculata Ness secara terpisah telah diteliti dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi antibakteri kombinasi Allium cepa L dan Andrographis paniculata Ness terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Kedua tanaman tersebut diekstraksi dengan metode infusa menggunakan pelarut air. Uji daya hambat dilakukan menggunakan metode difusi dengan mengukur diameter zona hambat. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan konsentrasi terendah yang sudah memiliki zona hambat dan didapatkan konsentrasi 25% untuk masing-masing ekstrak, maka konsentrasi inilah yang digunakan sebagai kombinasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way Anova kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan zona hambat yang signifikan secara statistik (p = 0,00, p < 0,05) pada kombinasi Allium cepa L dan Andrographis paniculata Ness dibanding sediaan tunggal. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peningkatan potensi antibakteri terhadap bakteri P. aeruginosa.
Garlic (Allium sativum L.) Ethanolic Extract Capability to Inhibit Pseudomonas aeruginosa Biofilm Formation Lisa Gosal; Suryani Hutomo; Christiane M Sooai
Journal of Medicine and Health Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jmh.v3i1.3143

Abstract

Ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) diketahui mengandung zat yang dapatmenghambat perlekatan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuanekstrak bawang putih dalam menghambat perlekatan bakteri P.aeruginosa. Ekstrak etanolbawang putih (Allium sativum L.) dibuat menggunakan metode maserasi. Uji anti perlekatandilakukan dengan menggunakan metode static microtiter biofilm assay pada 96-well plates.Bakteri dikultur dalam media Brain Heart Infusion (BHI) yang telah diberi ekstrak bawang putihdalam berbagai konsentrasi. Biofilm yang terbentuk pada dinding plate diwarnai dengan Kristalviolet 0,1% dan dilepas menggunakan etanol 96%, kemudian dibaca menggunakaan microplatereader dengan panjang gelombang 595 nm. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan nilaidensitas optik sebanding dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Data dianalisis menggunakanOne-way ANOVA didapatkan p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan perbedaan yang bermaknaantar konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) terhadap penghambatan P. aeruginosadari konsentrasi 156,25 ?g/ml sampai pakonsentrasi 10000 ?g/ml. Konsentrasi terendah yangpenghambat Kata kunci : Ekstrak etanol bawang putih; Pseudomonas aeruginosa; perlekatan.