Pelabuhan Paotere merupakan salah satu urat nadi perekonomian Kota Makassar, yang berfungsi pula sebagai tujuan wisata bagi pelancong yang ingin melihat kegiatan bongkar muat kapal maupun aktivitas nelayan pada saat proses bongkar muat. Kurangnya kesadaran pemilik kapal dalam operasional tambat dan bongkar muat mengakibatkan proses bongkar muat tidak lancar sehingga menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan kerja di sekitar area dermaga. Kajian ini mengidentifikasi aspek keselamatan kerja dan tinjauan penerapan sistem antrian pada prosesbongkar muat kapal di Pelabuhan Paotere. Kajian ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan pelayanan bongkar muat yang lebih baik dan efisien, serta diharapkan pemilik kapal, ABK, dan penumpang dapat menghindari dan meminimalisir korban dan risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proses bongkar muat di Pelabuhan Paotere.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data melalui observasi, melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian, dan melakukan wawancara guna memperoleh informasi, serta berupaya memberi solusi terhadap fenomena yang terjadi. Identifikasi resiko kecelakaan kerja yang terjadi di area tambat pelabuhan akan dapat meminimalisir resiko kecelakaan kerja di masa yang akan datang. Penerapan sistem antriandapat diterapkan dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Paotere agar terlaksana dengan lancar dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja, yakni mengosongkan lokasi di sisi dermaga untuk mempermudah proses bongkar muat, secara berurutan apabila sudah selesai, kapal dapat berpindah dari sisi dermaga ke belakang atau antrian berikutnya sehingga kapal yang baru datang dapat melakukan proses bongkar muat di sisi dermaga dengan aman dan cepat.