Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Daerah Rawan Kebakaran Kota Langsa Menggunakan Metode Weight Product (WP) heri irawan; Faiz Isma; Irwansyah
Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer (J-ICOM) Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer (JICOM)
Publisher : E-Jurnal Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/j-icom.v2i1.3417

Abstract

This research was conducted to determine the Fire Prone Areas in Langsa City with the hope to realize the stability of regional development by minimizing potential losses that will be suffered and to attract investors to invest because there is a guarantee of security towards investment assets from fire hazards. By using the Weighting Product (WP) method to find out Fire-Prone Areas scattered in 5 Districts and 64 Gampongs in Langsa City based on predetermined criteria referring to Minister of Public Works Regulation No. 20 / PRT / M / 2009. From the results of the study using the Weighting Product (WP) method, it was found that there were 5 Gampong Subdistricts that were included in the prone category, 7 Gampong included in the rather vulnerable category and 1 in the relatively safe category. It can be said that this district must get serious attention considering the population density (KP), fire history, and the distance from the water supply is large enough so that the index value is very high. While the East Langsa sub-district was classified as a fairly safe sub-district from 15 villages, there were 8 villages that were in the safe category, 7 villages were classified as somewhat safe, and none of them were classified as somewhat vulnerable, vulnerable and very vulnerable. This is because the area of ​​east langsa is quite large with a population density that is not so dense and the range of water supply is close. Keywords: Fire-Prone Areas, WP
ANALISIS PENGARUH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN ATAP RUMAH PADA KECEPATAN ANGIN RENDAH MENGGUNAKAN SIMULASI CFD Mujiburrahman ,; Heri Irawan
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.318 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v3i1.1393

Abstract

Turbin angin yang di aplikasikan pada puncak kemiringan atap bentuk memanjang sangat jarang di aplikasikan di indonesia mengingat potensi angin  kemiringan atap rumah yang tergolong kecepatan angin rendah dan cendrung ber ubah-ubah arah. Sehingga perlu dikembangkan turbin angin atap rumah yang mampu memaksimalkan angin rendah. (Watson et, 2008), melihat permasalahan tersebut tentunya pemilihan jenis turbin, bentuk airfoil, dan jumlah blade sangat menentukan prestasi  turbin angin atap rumah. Selain itu pertimbangan aerodinamika bentuk airfoil yang diinginkan tentunya memiliki self starting yang tinggi sehingga mampu menghasilkan daya keluaran, daya mekanik dan coefesien daya paling optimum. turbin angin jenis  savonius memiliki kemampuan self-starting yang bagus, karena mampu memaksimalkan energi angin mendorong blade, sehingga hanya membutuhkan angin dengan kecepatan rendah untuk memutar rotor dari turbin angin ini. Selain itu, torsi yang dihasilkan blade turbin angin jenis savonius relatif tinggi (Sargolzei, 2007). Metode penelitian ini menggunakan percobaan eksprimen motion model, dengan variabel bebas faktor kecepatan angin 3 m/s. Jumlah blade 3,4, dan 5. Selanjutnya di simulasikan menggunakan Computational Fluid Dynamic, untuk melihat daya keluaran, daya mekanik dan coefesien daya paling optimum. Hasil pengujian turbin atap rumah blade 5 buah memiliki pengaruh paling besar terhadap daya mekanik sebesar 28.185 W, dan koefisien daya Cp, sebesar 0.58%. Selanjutnya tertinggi kedua di hasilkan jumlah blade 4 buah memiliki pengaruh terhadap daya mekanik sebesar 27.96 W, dan koefisien daya Cp, sebesar 0.56%. Sedangkan jumlah blade 3 buah memiliki pengaruh paling besar ketiga terhadap daya mekanik sebesar 27.86 W, dan koefisien daya Cp, sebesar 0.55%.Dimensi model turbin angin atap rumah yang paling optimal dari ketiga model hasil simulasi desain dan perhitungan yaitu hasil simulasi desain no 3. Turbin angin atap rumah  jumlah blade 5 buah menghasilkan daya turbin maksimum sebesar, 28.185 W, dan koefisien daya Cp, sebesar 0.568%. Menurut Betz limit, bahwa nilai ideal dari koefisien daya pada turbin angin tidak melebihi nilai 0.593.  Di dalam penelitian ini masih termasuk ke dalam kategori yang baik, dikarenakan tidak melebihi batas Betz
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU RUNNER TURBIN AIR CORSSFLOW TERHADAP UNJUK KERJA DENGAN METODE TAGUCHI Heri Irawan; Mujiburrahman ,
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.909 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v3i1.1397

Abstract

Turbin air crossflow adalah salah satu turbin aksi. Besarnya putaran turbin air crossflow ini akibat pemanfaatan energi air pada turbin dilakukan dua kali, yang pertama energi tumbukan air pada sudu-sudu pada saat air masuk, dan yang kedua adalah daya dorong air pada sudu saat air meninggalkan runner. Di dalam perancangan dan pembuatan runner turbin air crossflow mempunyai pengaruh yang besar terhadap putaran. Konstruksi runner turbin air crossflow diantaranya adalah jumlah sudu, ketebalan sudu, kelengkungan sudu, dan bentuk profil sudu. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh variasi jumlah sudu runner terhadap unjuk kerja, yaitu variasi jumlah sudu 18, 20 dan 22 buah. Pelaksanaan penelitian digunakan desain eksperimen metode Taguchi yang merupakan metode perbaikan kualitas dengan melakukan percobaan baru. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas unjuk kerja turbin optimum yaitu faktor variasi jumlah sudu, faktor variasi bukaan katup, dan variasi luas pemasukan aliran. Dari faktor variasi jumlah sudu 18, 20, dan 22 buah didapatkan hasil putaran yang optimum pada level faktor terpilih A1 (18 buah) dengan hasil putaran sebesar 310,2 rpm, dari faktor variasi bukaan katup 50%, 75% dan 100% didapatkan hasil putaran yang optimum pada level faktor terpilih B2 (75%) didapatkan hasil putaran sebesar 321,1 rpm, dan dari faktor variasi luas pemasukan aliran 120 mm, 125 mm, dan 130 mm didapatkan hasil putaran yang optimum pada level terpilih C1 (120 mm) didapatkan hasil putaran sebesar 295,7 rpm. Adapun faktor yang paling berpengaruh signifikan berdasarkan hasil ANOVA untuk nilai rata-rata dan SNR didapatkan setting level optimal dari faktor-faktor terkontrol, faktor yang memiliki tingkat signifikan terhadap putaran yang dihasilkan yaitu faktor variasi jumlah sudu 18 buah  dengan (F hitung 34,441797) dan faktor variasi bukaan katup 75% dengan (F hitung 59,391498).