Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa SMPN 1 Ngrayun melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kecamatan Ngrayun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, wawancara, dan observasi. Teknik keabsahan data dengan teknik triangulasi metode. Teknis analisis dilakukan kualitatif interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kecamatan Ngrayun. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil angket motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan, pada siklus I mencapai 50%, siklus II meningkat menjadi 69,23%, dan siklus III meningkat menjadi 84,62%. Sementara prestasi belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 68,27 dengan ketuntasan klasikal 53,85%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 73,85 dengan ketuntasan klasikal sebesar 65,38%, siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 74,23 dengan ketuntasan klasikal sebesar 69,23%, dan pada siklus III mengalami peningkatan kembali, dengan nilai rata-rata mencapai sebesar 80,38 dengan ketuntasan klasikal mencapai 88,46%.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa SMPN 1 Ngrayun melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kecamatan Ngrayun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, wawancara, dan observasi. Teknik keabsahan data dengan teknik triangulasi metode. Teknis analisis dilakukan kualitatif interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kecamatan Ngrayun. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil angket motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan, pada siklus I mencapai 50%, siklus II meningkat menjadi 69,23%, dan siklus III meningkat menjadi 84,62%. Sementara prestasi belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 68,27 dengan ketuntasan klasikal 53,85%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 73,85 dengan ketuntasan klasikal sebesar 65,38%, siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 74,23 dengan ketuntasan klasikal sebesar 69,23%, dan pada siklus III mengalami peningkatan kembali, dengan nilai rata-rata mencapai sebesar 80,38 dengan ketuntasan klasikal mencapai 88,46%.