Masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan teknik pengobatan tradisional sejak dahulu. Hasil dari studi etnobotani salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman kayu Secang (Caesalpinia sappan L). Tanaman kayu Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan salah satu obat tradisional yang tidak hanya di manfaatkan sebagai seduhan minuman melainkan mengobati berbagai penyakit karena tanaman kayu secang memiliki kandungan kimia flavonoid, brazilin, alkaloid, saponin,tanin, fenil propane, dan terpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri kayu secang (Caesalpinia sappan L) dan sebagai langkah awal penemuan obat baru. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental laboratorium yang menggunakan rancangan True Experimental post test control design dengam pengujian antibakteri dengan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua konsentrasi 2,5 mg/ml, 5 mg/ml, 10 mg/ml, 20 mg/ml, 40 mg/ml ekstrak etanol kayu secang Caesalpinia sappan L memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Shigella dysenteriae. pada konsnetrasi 40 mg/ml memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 14,36 mm. Berdasarkan uji one way anova, menunjukan adanya pengaruh aktivitas antibakteri pada bakteri Shigella dysenteriae dengan nilai sig 0,00 (a <0,05). Hal ini menunjukan adanya perbedaan aktivitas antibakteri tumbuhan kayu secang (Caesalpinia sappan L) pada berbagai konsentrasi.