Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gasoline Production from Coconut Oil Using The Ni-MCM-41 and Co/Ni-MCM-41 Catalyst Lailatul Badriyah; Iip Izul Falah
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 2, No 1 (2017): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.221 KB) | DOI: 10.20961/jkpk.v2i1.8516

Abstract

Gasoline have been produced from coconut oil using MCM-41, NiMCM-41, and Co/NiMCM-41 catalyst. The acidity of catalyst was analysed by Fourier Transformation Infra-Red Spectroscopy (FTIR). The yields of cracking product were analysed by Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). The catalyst of Co/NiMCM-41 has the highest acidity than MCM-41 and NiMCM-41. It is caused by the effect of adding d orbital from Co and Ni. This cracking process is batch system, and the catalyst pellets were made at the temperature of 400 ºC. The highest gasoline product was obtained using the Co/NiMCM-41 catalyst with 89.53 % w/w yield. The major liquid product from the cracking process using MCM-41, NiMCM-41, dan Co/NiMCM-41 catalysts were estimated as 1-octena, octane, nonane; 1-octene, 1-nonene, nonane; 1-octene, octane, nonane, respectively. 
Adsorpsi Salinitas Sumber Air Madura dengan Zeolit Alam Klinoptilolit Teraktivasi Basa Lailatul Badriyah; Ibnu Restuaji; Luluk Luluk
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 1 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.455 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian penurunan salinitas pada sumber air di Madura. Metode yang digunakan adalah adsorpsi yaitu pengolahan air payau yang diharapkan dapat menurunkan salinitas garam berlebih. Material yang digunakan adalah zeolit alam jenis klinoptilolit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh variasi konsentrasi aktivator terhadap penurunan salinitas air. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap yaitu aktivasi, karakterisasi, adsorpsi dan pengukuran salinitas. Proses aktivasi klinoptilolit ini menggunakan aktivasi secara kimia yaitu menggunakan basa (KOH) dengan variasi konsentrasi 2 M, 3 M, 4 M, 5 M, 6 M. Hasil dari aktivasi dengan KOH, dikarakterisasi dengan FTIR. Spektra FTIR Zeolit alam klinoptilolit teramati pada bilangan gelombang 3000 cm-1, cm-1 Salinitas sumber air mula-mula sebesar 10‰ dan salinitas air setelah melalui proses adsorpsi menjadi 9‰, 9‰, 9‰, 8‰, 8‰ berturut-turut pada konsentrasi aktivator KOH 2 M, 3 M, 4 M, 5 M, 6 M. Penurunan salinitas optimum yaitu pada penggunaan ZAK-KOH 5 M. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan zeolit alam klinoptilolit yang diaktivasi dengan aktivator yang berbeda.
Optimalisasi ekstraksi kulit bawang merah (Allium cepa L) menggunakan metode maserasi Lailatul Badriyah; Dewi Farihah
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 3 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v3i1.32

Abstract

Bawang merah diambil bagian umbi, untuk bagian kulit bawang merah penggunaanya masih terbatas. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan limbah yang belum dimanfaatkan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pelarut antara ekstrak etanol 96%, ekstrak air, ekstrak campuran etanol 96%-air menghasilkan ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) paling tinggi dan mengetahui perbedaan kandungan golongan senyawa kimia dari ekstrak etanol 96%, ekstrak air, ekstrak campuran etanol 96% dan air pada kulit bawang merah (Allium cepa L.). Penelitian dilakukan secara eksperimen, sampel di ekstraksi dengan cara di maserasi selama 3 X 24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%, pelarut air dan pelarut campuran etanol-air. Hasil rata-rata rendemen ekstrak etanol 96% 10,66%, ekstrak air 10,29% dan ekstrak campuran etanol-air 13,27%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rendemen optimal pada ekstraksi kulit bahwa merah menggunakan pelarut campuran etanol-air yaitu sebesar 13,27% dengan analisis fitokimia secara kualitatif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin. Kata Kunci : Ekstrak Kulit Bawang Merah, maserasi, pelarut
Analisis Kualitatif Fitokimia pada Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.) sebagai antibakteri Klebsiella Pneumonia lailatul badriyah; Slamet Ifandi; Ibnu Syinna Alfiza
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5356

Abstract

Telah dilakukan analisis kualitatif metabolit sekunder pada ekstrak rimpang laos putih (Alpinia galanga. L) sebagai antibakteri pada Klebsiella pneumonia. Lengkuas merupakan salah satu tanaman herbal yang diyakini memiliki banyak manfaat. Lengkuas selain sebagai bumbu tambahan dalam masakan juga memiliki manfaat dalam kesehatan, seperti anti tumor, pengahambat produksi asam lambung, antiinflamasi, antihypoglikemik, antibakteri, anti tumor, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada rimpang lengkuas putih yang kemudian diuji daya hambatnya pada bakteri Klebsiella pneumonia sebagai bakteri yang mengganggu pernapasan. Metode yang digunakan untuk uji kandungan kimianya adalah eksperimen laboratorium secara kualitatif kemudian uji antibakterinya menggunakan metode Kirby Bauer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, dan saponin. Hasil uji hambat pada bakteri menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada 60% ekstrak rimpang lengkuas sebesar 14,3 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rimpang lengkuas putih memiliki kemampuan kuat sebagai antibakteri pada bakteri Klebsiella pneumonia. Kata kunci :rimpang, lengkuas putih, antibakteri