I Wayan Sudiartha
Jurusan teknik Elektro Politeknik Negeri Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP BESARNYA NILAI TAHANAN PENTANAHAN I Wayan Sudiartha; I Ketut TA; I Gede Nyoman Sangka
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 16 No 1 (2016): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.563 KB)

Abstract

Untuk mencegah terjadinya arus kejut listrik dan keamanan serta keselamatan manusia, peralatan, serta lingkungan, sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Pentanahan merupakan penghubungan titik netral suatu sistem tenaga listrik atau bagian konduktif terbuka dari peralatan dengan tanah. Kontak dengan tanah dilakukan dengan menanam elektroda ke dalam tanah. Penanaman elektroda ini dapat dilakukan secara vertikal (Rod ) maupun horisontal ( Grid ). Besar kecilnya tahanan pentanahan tegantung dari kedalaman penanaman pasak dan jenis tanah. Tanah sebagai tempat untuk menanam pasak mempunyai tahanan yang bervariasi tergantung dari jenis tanahnya. Untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan diameter pasak 1,2 mm dan panjang 2,40 m dan kedalaman penanaman pasak 2,25 m, dengan mengambil 5 jenis tanah yang berbeda di kota Gianyar, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan pengaruh jenis tanah dengan tahanan pentanahan. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai tahanan pentanahan sangat dipengaruhi oleh jenis tanah.
ANALISIS PENGUJIAN PENYETELAN RELAY ARUS LEBIH SPAJ 131 C DI LABORATORIUM PROTEKSI DAN DISTRIBUSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO P0LITEKNIK NEGERI BALI I Wayan Sudiartha; I Ketut TA; I G A M Sunaya; Nyoman Mudiana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 2 (2015): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.978 KB)

Abstract

Proses penyaluran energi listrik dari pembangkit sampai ke konsumen selalu ada gangguan-gangguanyang yang tidak dapat dihindari. Salah satu gangguan pada sistem tenaga listrik adalah over current (aruslebih). Kondisi yang menyebabkan adanya arus lebih yaitu over load (beban lebih) dan short circuit (hubungsingkat).Relay SPAJ 131 C yang ada di laboratorium proteksi dan distribusi jurusan teknik elektro Politeknik NegeriBali merupakan peralatan sistem proteksi jenis baru yang belum dioperasikan sebagai bahan atau pun modulpraktikum. Tujuan dari penelitian bagaimana cara mengoperasikan relay ini sebagai alat proteksi beban lebih danhubung singkat, dan bagaimana mengoperasikan software dari relay yaitu HTL-PL-Soft4. Pengujian yang dilakukanmenguji waktu pemutusan relay dengan karakteristik waktu normal inverse, very inverse,extremely inverse dandefenite serta mengoperasikan software HTL-PL-Soft4. Hasil pengujian NINV dengan setting arus 0.55 Amper danwaktu tunda 0.2 detik, saat arus gangguan sebesar 3 Amper, waktu pemutusannya 1.69 detik. Hasil pengujian VINVwaktu pemutusannya 1.19 detik dan hasil pengujian EINV waktu pemutusannya adalah 0.75 detik. Software HTLPL-Soft4 berfungsi sebagai monitoring data seting dan kerja darirelay.
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI 20KV ANTAR GARDU BL031 DAN BL033 PENYULANG LILIGUNDI DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PROGRAM ETAP I Wayan Sudiartha; I Putu Sutawinaya; I Ketut TA; Ardy Firman
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 16 No 3 (2016): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.602 KB)

Abstract

Trafo distribusi berperan penting dalam jaringan distribusi untuk mentransformasikan energi listrik dari tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 220/380 V. Oleh sebab itu, kondisi pembebanan transformator harus diperhatikan guna menjaga kontinuitas energi listrik. Kapasitas transformator distribusi harus disesuaikan dengan beban yang ditanggungnya. Ketidaksesuaiaan kapasitas transformator dengan beban akan mengakibatkan transformator overload,pembebanan transformator rendah, dan terjadinya drop tegangan disisi pelanggan. Hal tersebut juga mampu memengaruhi umur trafo, dan penyaluran tenaga listrik yang tidak berkualitas dan andal. Salah satu permasalahan ini terjadi pada gardu BL031 dengan kapasitas 200 kVA dimana pembebanan transformator masih rendah yaitu 16,80% serta drop tegangan 1,13% difasa S jurusan B, dan gardu BL033 dengan kapasitas 100 kVA yang mengalami overload yaitu 96,90% serta drop tegangan 11% difasa S jurusan B. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan manajemen trafo dengan cara mutasi trafo yaitu, dengan cara menukar posisi trafo antargardu BL031 dan BL033 yang disimulasikan menggunakan program ETAP. Setelah dilakukannya mutasi trafo dengan menggunakan simulasi program ETAP prosentase pembebanan pada gardu BL031 menjadi 34,32% dan drop tegangan difasa S jurusan B menjadi 0,88%, sedangkan di gardu BL033 prosentase pembebanannya menjadi 49,02% dan drop tegangannya menjadi 6,97% difasa S jurusan B. Dengan melakukan mutasi trafo, trafo yang tersedia dapat digunakan secara optimal guna mengatasi pembebanan trafo rendah dan trafo overload meskipun persediaan trafo terbatas.