ruswana wana
Fakultas Pertanian Univeritas Galuh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Daya Saing Berkelanjutan Produk Agroindustri Jus Honje ( Studi Kasus Pada Agroindustri HOLA Juice Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ruswana wana; Sudrajat Sudrajat; Iwan Setiawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.008 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v7i1.2566

Abstract

Daya saing mengindikasikan bagaimana suatu badan usaha atau organisasi  bisnis mampu berkompetisi dengan usaha lain yang sejenis ataupun non sejenis dengan memanfaatkan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya untuk menarik perhatian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing berkelanjutan agroindustri jus honje pada agroindustri  HOLA Juice di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didesain secara kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus pada usaha agroindusti jus honje pada perusahaan HOLA Juice di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Indeks dan status berkelanjutan dianalisis berdasarkan kriteria berkelanjutan pada setiap dimensi dengan metode MDS yang menggunakan proses ordinasi Rap IPM. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa : 1). Nilai untuk dimensi ekonomi sebesar 55,80, menunjukan kategori cukup berkelanjutan dan diperoleh indikator yang sensitif terhadap nilai indeks berkelanjutan, yaitu kontribusi terhadap pendapatan keluarga dan tingkat keuntungan perusahaan; 2). Nilai untuk dimensi kualitas sebesar 47,62, menunjukan kategori kurang berkelanjutan dan diperoleh indikator yang sensitif terhadap nilai indeks berkelanjutan, yaitu kesesuain produk dengan spesifikasi desain; 3). Nilai untuk dimensi fleksibilitas dan waktu penyampaian  sebesar 64,72, menunjukan kategori cukup berkelanjutan dan diperoleh indikator yang sensitif terhadap nilai indeks berkelanjutan, yaitu penyesuaian kondisi lingkungan dan macam produk yang dihasilkan; 4). Nilai untuk dimensi persaingan sebesar 62,42, menunjukan kategori cukup berkelanjutan, dan  diperoleh indikator yang sensitif terhadap nilai indeks berkelanjutan, yaitu kompetisi industri, promosi, dan kerjasama dengan pengusaha bisnis lainnya; 5). Nilai untuk dimensi teknologi dan infrastruktur sebesar 36,25, menunjukan kategori kurang berkelanjutan dan diperoleh indikator yang sensitif terhadap nilai indeks berkelanjutan, yaitu teknologi pemasaran dan promosi.