Kecamatan Greged merupakan salah satu sentra produksi mangga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Namun, produksi mangga tersebut berfluktuasi dan pendistribusian buah mangga yang dilakukan oleh petani masih terbatas di lembaga pemasaran tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku budidaya petani mangga dikaitkan dengan lembaga pemasarannya di Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Responden dalam penelitian ini yakni 130 orang petani mangga yang diambil secara acak. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis data crosstab dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang dipilih petani yaitu kelompok tani (2%), tengkulak (35%), bandar (51%), pasar tradisional (9%), dan pasar induk (3%). Mayoritas petani mangga dengan berbagai lembaga pemasaran yang dituju di Kecamatan Greged memiliki tenaga kerja 1 – 2 orang dari keluarga dan selain keluarga, menerapkan teknologi off-season, pengendalian OPT menggunakan pestisida dan perangkap hama, menerapkan pengaturan waktu tanam, memiliki hasil panen dengan kualitas grade A dan B berkisar 41 – 60%, dan produktivitas per pohonnya 101 – 300 kg/pohon. Petani menggunakan lahan kebun usaha dan lahan pekarangan rumah mereka untuk bertanam mangga, kecuali petani yang menjual ke pasar induk hanya menggunakan lahan kebun usaha. Petani yang menjual hasil produksinya ke kelompok tani dan pasar induk tidak melakukan pencucian buah, sedangkan mayoritas petani yang menjual ke tengkulak, bandar, dan pasar tradisional melakukan pencucian buah, sortasi, grading, pengemasan, dan pelabelan.