Desa Wedi merupakan desa sentra produksi salak di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Salak “Wedi” yang berkualitas rendah atau memiliki rasa asam dan sepet diolah menjadi kurma salak dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual melalui UMKM. Peran UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” sangat penting, selain memberikan nilai tambah juga berperan mensejahterakan masyarakat, membuka lapangan kerja, wahana pemerataan ekonomi masyarakat, dan peningkatan pendapatan nasional. UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” harus menjaga efisiensi dan profitabilitas agar dapat mempertahankan keberlangsungan usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profitabilitas dan efisiensi UMKM pengolahan kurma salak “Wedi”. Metode yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas dan efisiensi biaya adalah analisis kuantitatif. Analisis efisiensi biaya menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Sampel berjumlah 3 UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” yang ditentukan melalui teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar profitabilitas masing-masing UMKM Pengolahan kurma salak “Wedi” yaitu UMKM Bunda Arum sebesar 28,38%, UMKM Shanum sebesar 40,33%, dan UMKM Barokah sebesar 59,19%. Perhitungan efisiensi biaya pada semua UMKM pengolahan kurma salak “Wedi”menggunakan metode Data Envelopement Analysis diperoleh skor 100%. sehingga semua UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” di Desa Wedi yang masih bertahan telah efisien. UMKM Pengolahan kurma salak “Wedi” harus mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas dan efisiensi biaya untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.