Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Saluran pemasaran madu yang ada di Desa Banjaranyar, (2) Perlakuan-perlakuan apa saja yang dilakukan oleh pelaku-pelaku pemasaran di Desa Banjaranyar terhadap komoditas madu yang dipasarkannya, (3) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran madu di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis, dan (4) Besarnya bagian harga yang diterima petani dari keseluruhan harga yang dibayar oleh konsumen. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada peternak lebah madu yang ada di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sample dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan sentra produksi lebah madu terbesar di Kabupaten Ciamis. Sampel penelitian sebanyak 60 orang anggota KTH Bina Lestari Desa Banjaranyar . Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat 2 (dua) saluran pemasaran, yaitu saluran I: Produsen → Konsumen, sedangkan pada saluran II: Produsen → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen, (2) Peran dan fungsi lembaga pemasaran madu yaitu melakukan tugas pengankutan, sortasi/grading, pengemasan/pemasangan label dan melakukan transaksi penjualan yang efektifmelibatkan produsen, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, (3) Biaya pemasaran Rp 1.500,00, keuntungan Rp 48.500,00, dan marjn pemasaran Rp 50.000,00 per liternya untuk saluran pemasaran I (distribusi langsung). Adapun pada saluran pemasaran II, biaya pemasaran Rp 12.429,00, keuntungan pemasaran Rp 137.571,00, dan marjn pemasaran Rp 150.000,00 per liternya, dan (4) Bagian harga yang diterima oleh produsen (Farmer Share) mencapai 85,71% untuk saluran pemasaran I (distribusi langsung), dan 66,67% untuk saluran pemasaran II.